Hasil mengejutkan terjadi pada gim pertama babak ”play off”. Damian Lillard memimpin Blazers untuk menaklukkan sang kandidat juara, Lakers, yang diperkuat duo James-Davis.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, RABU — Damian Lillard, guard Portland Trail Blazers, lagi-lagi membuktikan bahwa dirinya adalah pemain terbaik NBA saat ini. Lillard dengan momen magis di kuarter terakhir atau yang sering dijuluki ”Dame Time”, membawa Blazers menaklukkan unggulan pertama Wilayah Barat, Los Angeles Lakers.
Blazers mencuri gim pertama play off lewat kemenangan atas Lakers, 100-93, pada Rabu (19/8/2020), di Orlando. Lakers, diperkuat duo megabintang LeBron James dan Anthony Davis, tak mampu menahan laju Lillard yang memproduksi 34 poin, 5 assist, dan 5 rebound.
”Semua permainan yang kami mainkan sejauh ini seperti layaknya play off. Jadi, kami sudah mempersiapkannya untuk hari ini. Ini baru satu kemenangan. Kami menatap laga berikutnya,” ucap Lillard setelah sukses menumbangkan kandidat juara NBA.
Magis Lillard di kuarter terakhir jadi pembeda di pertandingan yang berlangsung ketat sejak kuarter kedua ini. Dua kali lemparan tiga angka Lillard pada enam menit terakhir membawa momentum berbalik ke arah Blazers.
Lemparan pertamanya dari jarak 30 kaki (9 meter) membuat kedudukan sama menjadi 87-87. Sumbangan itu membangunkan Blazers yang tertinggal enam poin sebelumnya.
Kemudian, Lillard membuat Blazers unggul 92-89 lewat tembakan dari logo NBA di tengah lapangan. Tembakan ekstra jauh itu menjatuhkan mental James dan rekan-rekan.
Menurut Lillard, momen Dame Time lewat lemparan jarak jauh itu merupakan hasil latihannya selama dua musim terakhir. ”Dua libur musim panas ini saya berlatih, mengembangkan kemampuan itu. Pelatih pribadi saya berkata, jika bekerja keras, Anda akan menuai hasilnya,” katanya selepas laga.
Setelah poin krusial, Lillard juga menyumbang dua assist untuk rekannya, Carmelo Anthony dan Jusuf Nurkic. Tambahan poin Blazers membuat mereka tidak bisa lagi dikejar.
Lakers sudah menyiapkan rencana untuk mematikan pergerakan Lillard. Mereka mengutus guard Alex Caruso mengikuti Lillard dari garis pertahanan sepanjang laga. Namun, itu belum cukup menghentikan momen Dame Time.
James yang mencatatkan 23 poin, 17 rebound, dan 16 assist kecewa dengan penampilan timnya. Meski sudah membuat sejarah dengan menjadi pemain pertama di play off yang menghasilkan lebih dari 20 poin, 15 rebound, dan 15 assist, kontribusi itu belum cukup membuat Lakers menang. ”Kami punya beberapa masalah yang seharusnya tidak dilakukan, terutama saat bertemu tim seperti Portland,” katanya.
Sorotan James tertuju pada buruknya akurasi tembakan Lakers, terutama tembakan tiga angka. Akurasi lemparan dari area luar mereka hanya 15,6 persen dibandingkan Blazers yang sebesar 38,2 persen. James dan Davis bahkan hanya sukses memasukkan tiga dari 10 kali percobaan.
Shooting guard inti Lakers, Danny Green dan Kentavious Cadwell-Pope, pun tidak menjalankan tugasnya sebagai eksekutor. Keduanya total hanya mencetak 11 poin dari 21 lemparan yang dibuat.
Masalah akurasi tembakan yang sudah terjadi sejak kelanjutan liga itu membuat Lakers tak mampu mempertahankan keunggulan. Padahal, momentum sempat berada di tangan mereka pada kuarter ke-4. ”Kami tidak membuat lemparan dengan benar. Saya pikir kami harus lebih baik dari malam ini,” kata Pelatih Lakers Frank Vogel.
Sebagai tim yang lolos terahir ke play off, hasil ini sangat mengejutkan bagi Blazers. Apalagi, mereka tampil tanpa forward inti, Zach Collins, akibat cedera. Collins digantikan pemain rookie, Wenyen Gabriel.
Menurut Pelatih Blazers Terry Stotts, kemenangan ini merupakan buah dari kerja sama tim. Semua pemain menunjukkan perannya masing-masing. ”Performa tim sama dibutuhkannya seperti halnya performa individu,” katanya.
Guard CJ McCollum (21 poin) selalu membantu Lillard ketika sedang dijaga ketat. Anthony (11 poin), sang veteran, tidak mencetak banyak, tetapi lemparan tiga angkanya di menit-menit akhir menjauhkan jarak dari Lakers.
Pemain tahun ke-2 Gary Trent Jr mendapat tugas mahaberat untuk menjaga James. Alih-alih takluk kepada James, dia justru bisa membantu meredam permainan salah satu pemain terbaik sepanjang masa itu. Sementara itu, dua pemain besar Nurkic dan Hassan Whiteside juga membantu menutup agresivitas Davis di area dalam.
Blazers pun menepis prediksi banyak pengamat yang meragukan mereka bisa menang atas Lakers. Salah satu pengamat itu adalah Skip Bayless. Dia memperkirakan, Lakers akan menyapu bersih seri ini, 4-0.
Seri berformat terbaik dalam tujuh gim ini sementara dipimpin Blazers, 1-0. Gim kedua antara Blazers dan Lakers akan berlangsung pada Jumat mendatang. (AP)