Barcelona hanya tinggal menunggu hitungan jam untuk menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih barunya. Koeman masih menunggu lampu hijau dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk meninggalkan kursi pelatih tim ”Oranye”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, SELASA — Pelatih tim nasional Belanda, Ronald Koeman, selangkah lagi menjadi pelatih baru Barcelona untuk menggantikan Quique Setien. Koeman dan Barcelona telah menyepakati nilai kontrak dengan durasi masa bakti selama dua musim terhitung mulai musim 2020/2021. Koeman akan menjadi pelatih Belanda keempat dalam sejarah ”El Barca”.
Pemecatan terhadap Setien tidak lepas dari kegagalan mempersembahkan trofi di musim ini dan menderita kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Muenchen di babak perempat final Liga Champions. Pada musim ini, Setien menyamai Gerardo Martino yang gagal mempersembahkan tiga trofi bergengsi, yaitu Liga Spanyol, Piala Raja Spanyol, dan Liga Champions, pada musim 2013-2014.
Secara total, sejak ditunjuk sebagai pelatih Barcelona, 13 Januari 2020, Setien telah memimpin ”Balugrana” di 25 pertandingan dengan hasil 16 menang, 4 seri, dan 5 kalah. Keputusan itu pun disambut positif oleh 33.332 pembaca yang mengakses pengumuman pemecatan Setien di laman resmi El Barca.
Setelah memastikan tidak lagi menggunakan jasa Setien di musim depan, Barcelona bergerak cepat untuk menunjuk pelatih baru. Sejumlah nama pun telah dihubungi oleh petinggi Barcelona, seperti Koeman; mantan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino; Pelatih klub Qatar, Al Sadd, Xavi Hernandez; serta Pelatih Barcelona B Francisco Garcia Pimienta.
Dari hasil komunikasi itu, Barcelona pun menentukan pilihan kepada Koeman. Pemilihan terhadap Koeman didasari telah memiliki pengalaman lebih banyak dalam melatih serta memahami dengan baik kultur Barcelona.
Pasalnya, ”Si Serpihan Salju”, julukan Koeman, pernah menjadi pemain Barcelona pada periode 1989 hingga 1995. Kala itu, ia diasuh legenda Barca dan juga Belanda, Johan Cruyff. Koeman juga pernah bertugas sebagai asisten pelatih Barcelona pada 1998-2000 untuk mendampingi Louis van Gaal.
Statistik lebih baik
Di sisi lain, statistik Koeman juga lebih baik dibandingkan tiga kandidat lainnya. Sejak memulai karier sebagai pelatih ketika menangani Vitesse Arnhem pada musim 2000-2001, Koeman mengantongi rata-rata 1,82 poin per laga. Sementara itu, Xavi hanya 1,75 poin, Pochettino 1,61 poin, dan Pimienta 1,61 poin.
”Ya, kami telah berbicara dengan Koeman,” ujar Direktur Umum Barcelona Oscar Grau kepada koran berbasis di Barcelona, Mundo Deportivo, Senin (17/8/2020) malam waktu Spanyol.
Untuk mengontrak Koeman, Grau datang langsung ke Amsterdam, Belanda, untuk berbicara langsung dengan Koeman dan agennya. Pembicaraan itu tidak hanya membahas kontrak di Barcelona, tetapi membicarakan jalan keluar bagi Koeman yang masih terikat kontrak dengan timnas Belanda hingga tahun 2022.
”Keputusan terhadap Setien adalah langkah awal untuk merestrukturisasi lebih luas anggota teknik tim pertama Barcelona. Pelatih baru akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang,” bunyi pengumuman resmi Barcelona di laman klub.
Surat kabar Inggris, The Telegraph, melaporkan pengumuman Koeman sebagai pelatih baru direncanakan akan dilakukan pada Selasa ini. Peresmian Koeman akan dilakukan setelah adanya kesepakatan antara Koeman dengan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) terkait pemutusan kontrak Koeman sebagai pelatih timnas Belanda.
Dalam kontrak dengan KNVB yang dimulai pada 2018, Koeman memiliki klausul untuk meninggalkan timnas Belanda pasca Piala Eropa 2020. Akan tetapi, Piala Eropa ditunda hingga tahun depan akibat pandemi Covid-19.
Selain Koeman, surat kabarBelanda, Voetbal, mengungkapkan, Barcelona juga telah menghubungi mantan pelatih tim Jerman, Hoffenheim, Alfren Schreuder, untuk menjadi asisten Koeman di Stadion Camp Nou.
Menolak
Ketertarikan Barcelona terhadap Koeman bukan hal yang baru. Setelah memecat Ernesto Valverde, Januari lalu, manajemen El Barca sempat mengontak Koeman untuk menggantikan Valverde. Ketika itu, Koeman menolak karena ingin fokus bersama timnas Belanda yang tengah mempersiapkan diri menuju Piala Eropa 2020.
”Saya dihubungi oleh Barcelona. Namun, pada saat ini, saya menganggap timnas lebih penting sehingga saya harus menjaga komitmen saya bersama timnas Belanda dan bermain di Piala Eropa. Namun, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan,” ujar Koeman dilansir Marca, awal Juni lalu.
Sejak memulai kiprah sebagai Pelatih timnas Belanda, 6 Februari 2018, Koeman telah menjalani 20 laga bersama ”Tim Oranye”. Hasilnya, timnas Belanda meraih 11 kemenangan, 5 seri, dan 4 kalah, termasuk menjadi runner-up Liga Nasional UEFA edisi 2018-2019.
Setiap orang memiliki mimpi untuk melatih Barcelona. Saya berharap semoga mendapatkan kesempatan lain (menjadi pelatih Barcelona).
”Setiap orang memiliki mimpi untuk melatih Barcelona. Saya berharap semoga mendapatkan kesempatan lain (menjadi pelatih Barcelona). Sebab, untuk melatih tim seperti Barca, seorang pelatih butuh memiliki banyak pengalaman,” kata Koeman yang mempersembahkan 10 trofi ketika menjadi pemain Barcelona.
Selama dua dekade menjadi pelatih, Koeman telah mempersembahkan delapan trofi kepada lima tim yang pernah dipimpinnya. Sebanyak empat trofi selama menangani Ajax Amsterdam, lalu trofi Piala Super Portugal 2005 ketika melatih Benfica, satu gelar Liga Belanda bersama PSV Eindhoven, trofi Piala Raja Spanyol 2007 ketika memimpin Valencia, serta Piala Super Belanda 2009 bersama AZ Alkmaar.
Sementara itu, selama bertualang di Inggris untuk melatih Southampton (2014-2016) dan Everton (2016-2017), Koeman tiga kali dinobatkan sebagai ”Manajer Terbaik Bulan Ini”.
Sementara itu, terkait pengganti Koeman, sejumlah media di Eropa melaporkan mantan manajer Arsenal menawarkan diri menjadi pelatih tim ”Oranye”.(REUTERS)