Manchester United sekali lagi menemui jalan buntu pada musim ini. Setelah gagal pada babak semifinal di ajang Piala Liga Inggris dan Piala FA, tim “Setan Merah” disingkirkan Sevilla pada babak semifinal Liga Europa.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
KOELN, SENIN — Sevilla berhasil melangkah ke babak final Liga Europa dengan mengalahkan Manchester United, 2-1, Senin (17/8/2020) dini hari WIB. Mereka menuntun MU untuk kembali ke ”jalan buntu” yang sama pada musim ini, yaitu tersingkir tiga kali pada babak semifinal.
Sevilla membuktikan diri sebagai tim yang lebih seimbang dari cara menyerang dan bertahan pada laga ini. Sementara MU, ketika punya kesempatan tampil pada fase ini, justru kembali mengulang kesalahan yang sama, yaitu membuka celah di lini pertahanan. Ini merupakan penyakit yang sebetulnya sudah mulai bisa disembuhkan tetapi kambuh lagi.
Penyakit itu membuat Sevilla bisa membalikkan keadaan dan membuat para pemain MU bertengkar sendiri. Sevilla lebih dulu tertinggal satu gol setelah bintang MU asal Portugal, Bruno Fernandes, mencetak gol dari titik penalti dengan caranya yang khas. Fernandes melompat sebelum menendang bola untuk mengecoh kiper lawan.
Keunggulan itu terjadi pada menit ke-9 dan seharusnya bisa memudahkan MU menambah tekanan kepada Sevilla. Namun, MU tidak mampu menghentikan serangan-serangan mematikan Sevilla dari umpan-umpan silang, seperti pada menit ke-26 ketik Suso bisa menyamakan kedudukan.
Suso, eks pemain Liverpool dan AC Milan, menyambar umpan silang yang diberikan Sergio Reguilon. Setelah bisa menyamakan kedudukan, Sevilla berterima kasih kepada kiper mereka, Yassine Bounou alias Bono, yang melakukan banyak penyelamatan.
”Kiper mereka (Bono) tampil fantastis. Kami tentu sangat kecewa karena tidak bisa mencetak gol (selain penalti). Kami paham kami punya banyak pemain berkualitas untuk mendapatkan gol, tetapi itulah pertandingan,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Berkat Bono yang bisa mematahkan semua serangan MU, Sevilla semakin membuat para pemain MU frustrasi. Praktis dalam dua laga beruntun, MU menemui dua kiper yang tangguh. Pada laga perempat final, mereka sempat dibuat kewalahan oleh kiper Kopenhagen FC, Karl-Johan Johnsson. MU bisa mengalahkan Kopenhagen 1-0 juga berkat gol penalti Fernandes.
Bono membuat masalah yang sama terhadap MU dan pada akhirnya lini belakang MU kehilangan konsentrasi ketika striker Sevilla, Luuk de Jong, mencetak gol kemenangan pada menit ke-78. Gol inilah yang memicu cekcok antara Fernandes dan bek MU, Victor Lindelof.
Sevilla kembali menggunakan umpan silang untuk mencetak gol kemenangan itu. Bola yang diumpan oleh Jesus Navas itu sebenarnya melintas di depan Lindelof sebelum sampai ke kaki De Jong tetapi Lindelof tampak tidak berusaha menghentikan bola tersebut. Dari insiden ini, Lindelof dianggap sebagai penyebab gol itu bisa terjadi dan membuat Fernandes marah.
Pada akhir laga, Fernandes kemudian mengatakan bahwa kekalahan mereka merupakan kesalahan secara kolektif, bukan kesalahan Lindelof semata. ”Ini bukan tentang saya atau Lindelof, ini tentang semuanya. Apa yang terjadi di antara kami adalah hal yang wajar. Sesuatu yang normal karena ini sepak bola,” kata Fernandes dikutip Manchester Evening News.
Namun, akibat kesalahan itu, MU juga mengalami fenomena yang tidak wajar. Musim ini mereka kandas tiga kali pada tahap semifinal. Langkah mereka telah terhenti pada babak semifinal Piala Liga Inggris, Piala FA, dan kini Liga Europa. ”Kekalahan tidak bisa diterima. Hanya bisa melaju sampai semifinal juga tidak bisa diterima,” ujar kapten sekaligus bek MU, Harry Maguire, dikutip BBC.
Sevilla sulit dihentikan
Hasil laga ini semakin membuktikan bahwa Sevilla semakin sulit dihentikan. Mereka sudah dihadang MU yang kini memiliki skuad terbaik di tangan Solskjaer tetapi bisa tetap lolos ke final untuk mengincar trofi Liga Europa yang keenam.
Sevilla sekarang sudah memenangi 25 dari 26 laga Liga Europa pada fase gugur terakhirnya. Mereka bakal menghadapi Inter Milan atau Shakhtar Donetsk yang akan menjalani laga semifinal lainnya pada Selasa (18/8/2020) dini hari WIB.
”Kami sangat gembira bisa melaju ke final tetapi laga final nanti bakal sangat sulit dan kami harus siap,” ujar Pelatih Sevilla, Julen Lopetegui. Di tangan Lopetegui sejak awal musim 2019-2020, penampilan Sevilla terus membaik dan tidak terkalahkan dalam 20 laga terakhirnya di semua kompetisi. (AP/AFP/REUTERS)