Mimpi Atletico Madrid meraih trofi Liga Champions perdananya dikubur tim muda Jerman, RB Leipzig, di babak perempat final, Jumat dini hari WIB. Sejak dilahirkan, Leipzig hanya butuh 11 tahun untuk menembus semifinal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LISABON, JUMAT – Liga Champions Eropa musim ini belum berhenti membuat kejutan. Klub gurem asal Jerman, RB Leipzig, menyingkirkan tim yang jauh lebih berpengalaman di Eropa, Atletico Madrid, pada laga perempat final, Jumat (14/8/2020) dini hari WIB, di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal.
Semangat dan daya juang skuad muda “Die Roten Bullen”, julukan RB Leipzig, membuat Atletico--tim yang menyingkirkan juara bertahan Liverpool di babak 16 besar lalu--takluk 1-2 pada laga itu. Kemenangan itu menjadikan Leipzig sebagai klub termuda yang mampu menembus semifinal kompetisi antarklub paling elite sejagat itu. Di semifinal, mereka akan menghadapi Paris Saint-Germain.
Pada 19 Mei lalu, Leipzig baru saja merayakan hari jadinya ke-11. Tidak hanya usia klub, Pelatih Leipzig Julian Nagelsmann juga menjadi pelatih termuda yang mampu membawa skuadnya menembus babak empat besar. Nagelsmann baru berusia 33 tahun atau sebaya dengan megabintang Barcelona, Lionel Messi. Bahkan, Messi masih lebih tua 29 hari dibandingkan Nagelsmann.
Tim mudam yang dilatih oleh pelatih muda, membuat Leipzig tidak ragu memainkan 11 pemain inti yang memiliki rata-rata umur termuda di babak perempat final Liga Champions musim ini. Skuad utama Leipzig, yang berhadapan dengan Atletico, memiliki rata-rata usia 25,4 tahun, sedangkan 11 pemain awal Atletico berusia 27,7 tahun. Kontestan lainnya di babak delapan besar Liga Champions musim ini tidak ada yang memiliki skuad yang lebih muda dari Leipzig.
Dua gol Leipzig di laga itu juga diciptakan oleh dua pemain yang baru memulai jejak awal di perjalanan karier sebagai pesepakbola profesional, yaitu Dani Olmo yang berusia 22 tahun serta Tyler Adams yang baru menginjak usia 21 tahun.
Menyamai prestasi Bayern
Oleh karena itu, Nagelsmann tidak mampu menahan sukacita yang dirasakan skuadnya atas keberhasilan mencetak sejarah baru bagi klub. Leipzig juga mencetak catatan gemilang sebagai tim keempat asal Liga Jerman yang mampu menembus semifinal Liga Champions. Mereka menyamai prestasi Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, dan Schalke.
“Malam ini kami sangat senang dan merayakan keberhasilan ini. Besok kami akan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi Paris (Saint-Germain). Itu adalah perasaan yang normal ketika kami bisa melaju ke semifinal. Kami pun berambisi untuk meraih hasil yang lebih dari ini,” ujar Nagelsmann.
Nagelsmann mengungkapkan, dirinya mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi Atletico. Ia memfokuskan diri untuk mencoba meningkatkan lini serang untuk bisa membuka pertahanan “Los Rojiblancos” yang selama ini dikenal kokoh.
“Setiap tim tidak akan memiliki banyak peluang ketika menghadapi Atletico. Oleh karena itu, saya menganggap permainan ofensif kami adalah pemberi perbedaan, sebab kami mampu menciptakan (peluang) lebih banyak dibandingkan Atletico,”
Sepanjang 90 menit, “Die Roten Bullen” menguasai 55 persen penguasaan bola berbanding 45 persen milik Atletico. Selain itu, Leipzig mampu melakukan sepuluh tembakan, sedangkan Atletico menciptakan sembilan tembakan.
Dengan mengalahkan Atletico, maka Leipzig bisa disebut sebagai tim spesialis penakluk mantan finalis Liga Champions. Selain Atletico, mereka sebelumnya juga telah menyingkirkan finalis musim lalu, Tottenham Hotspur, pada babak 16 besar.
Pemain pengganti
Meskipun bermain menyerang, Leipzig baru bisa memecah kebuntukan setelah babak kedua berjalan 10 menit lewat gelandang berkebangsaan Spanyol, Dani Olmo. Kemasukan satu gol membuat Pelatih Atletico Diego Simeone memasukkan pemain termahal “Los Rojiblancos”, Joao Felix, pada menit ke-58 untuk menggantikan Hector Herrera.
Felix hanya membutuhkan 13 menit di lapangan untuk menyumbangkan gol penyama-kedudukan bagi Atletico. Felix mampu menciptakan gol lewat sepakan titik putih setelah ia dijatuhkan di kotak terlarang oleh pemain belakang Leipzig, Lukas Klostermann.
Setelah gol itu, giliran Nagelsmann menggunakan jatah pergantian pemain perdananya di laga itu. Gelandang asal Amerika Serikat, Tyler Adams, dimasukkan untuk mengganti Konrad Laimer. Sebagai gelandang bertahan, Adams ditugaskan untuk meredam mobilitas Felix di lini pertahanan Leipzig.
Namun, dalam sebuah skema serangan balik, Adams justru mampu membawa Leipzig unggul di menit ke-88. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti membentur pemain belakang Atletico sehingga arah bola tidak mampu diantisipasi kiper Atletico, Jan Oblak.
Meskipun mampu mencetak gol bersejarah untuk Leipzig, Adams tetap rendah hati. Ia memilih untuk segera fokus ke laga semifinal menghadapi Paris Saint-Germain, 19 Agustus mendatang.
Sekarang saatnya kami memulihkan diri dengan baik agar mampu bermain melawan Paris dengan mentalitas yang tepat dan bekerja keras sesuai rencana permainan. Kami percaya diri dengan kemampuan kami.(Tyler Adams)
“Sekarang saatnya kami memulihkan diri dengan baik agar mampu bermain melawan Paris dengan mentalitas yang tepat dan bekerja keras sesuai rencana permainan. Kami percaya diri dengan kemampuan kami,” kata Adams yang merupakan pemain lulusan akademi klub Liga Amerika Serikat, New York Red Bulls. Gol ke gawang Oblak adalah catatan gol perdana Adams untuk Leipzig sejak hijrah ke Jerman pada Januari 2019.
Main lebih cepat
Menurut Simeone, Leipzig pantas menang karena bermain lebih baik dibandingkan pasukannya. Pola permainan yang ditampilkan Leipzig, lanjutnya, membuat Atletico gagal menampilkan permainan yang diinginkan.
“Sulit bagi kami memenangi duel karena mereka bermain lebih cepat. Saya menyukai antusiasme besar dan kesegaran (Leipzig),” kata Simeone.
Leipzig adalah tim pertama tanpa Cristiano Ronaldo yang mampu mengalahkan Atletico di fase gugur Liga Champion sejak musim 2013-2014. Dalam enam musim sebelumnya, langkah Atletico di Liga Champions selalu dikandaskan oleh Ronaldo, baik ketika bermain untuk Real Madrid maupun Juventus. (REUTERS)