Paavo Nurmi Games di Turku Catat Rekor Penonton Terbanyak
Kejuaraan atletik Paavo Nurmi Games di Turku, Finlandia, Selasa (11/8/2020), disaksikan ribuan penonton. Kejuaraan tersebut digelar di Finlandia, negara Skandinavia, dengan jumlah kasus positif Covid-19 rendah.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
TURKU, KAMIS — Paavo Nurmi Games di Turku, Finlandia yang digelar selama satu hari pada Selasa (11/8/2020), menjadi salah satu kejuaraan atletik yang banyak disaksikan penonton saat pandemi Covid-19. Paavo Nurmi Games adalah salah satu turnamen Continental Tour Gold World Athletics.
Paavo Nurmi Games menjadi salah satu seri agenda Continental Tour Gold pertama yang disaksikan 6.000 penonton karena kegiatan olahraga istirahat selama lebih dari 3 bulan akibat pandemi Covid-19. Sejumlah atlet juga senang dengan kembali digelarnya kejuaraan di tengah mewabahnya Covid-19.
Paavo Nurmi Games yang menjadi agenda pertama dari tujuh seri Continental Tour Gold out door digelar di Stadion Paavo Nurmi, Turku di bagian selatan negara Finlandia. Hingga Selasa (11/8/2020) saat kejuaraan ini mulai digelar, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di Filandia mencapai 333 jiwa dari 7.642 orang yang sudah positif Covid-19. Sebanyak 7.050 orang dinyatakan pulih.
Dengan angka positif Covid-19 kurang dari 10.000, Finlandia menjadi salah satu negara semenanjung Skandinavia yang terendah angka positifnya. Bahkan lebih rendah dari Norwegia dengan kasus Covid-19 sebanyak 9.531 orang.
”Sungguh ini malam yang luar biasa. Dengan 6.000 penggemar di sini, kerumunan orang Finlandia meneriaki saya karena saya setengah Finlandia. Makanya menjadikan perasaan yang luar biasa,” kata Daniel Stahl (27), peraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha dari nomor lempar cakram, dengan lemparan mencapai 67,59 meter.
Stahl yang berasal dari Soina, Swedia, menjadi salah satu atlet yang tampil menonjol pada Paavo Nurmi Games di Turku.
”Di Swedia hanya ada 50 orang yang muncul di stadion karena pembatasan akibat kondisi Covid-19. Jadi, ya, sangat berbeda dengan di sini daripada di rumah dan di negara lainnya,” kata Stahl yang meraih perak di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2017 London dengan lemparan sejauh 69,19 meter.
Selain Paavo Nurmi Games, Senin (10/8/2020) lalu juga digelar Sollentuna Grand Prix di Sollentuna, Swedia. Kejuaraan ini menjadi salah satu agenda dari 18 seri Continental Tour Bronze yang juga masuk dalam agenda World Athletics.
Rekor baru Stahl
Stahl sempat melempar cakramnya sejauh 70,20 meter. Namun, hasil lemparannya didiskualifikasi. ”Saya baru mendengarnya,” kata Stahl yang lemparannya menjadi rekor baru di Paavo Nurmi Games.
”Ya pelanggaran. Saya tidak merasakannya ketika berada di dalam lingkaran kalau saya melakukan pelanggaran. Tapi saya cukup senang bahwa saya sudah bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya bisa melepar sejauh 70 meter, sekali pun ada sedikit bantuan angin," lanjutnya.
Stahl hanya mampu melakukan satu lemparan yang sah dari enam lemparan. Lemparan yang sah itulah yang menjadi juara dengan jarak sejauh 69,23 meter. Lemparan tersebut memecahkan rekor Paavo Nurmi Games yang sebelumnya mencapai 66,74 meter, atas nama Fedrick Dacres asal Jamaika. Lemparan Stahl memecahkan rekor Paavo Nurmi Games lebih dari tiga meter.
Juara dua lempar cakram diraih Andrius Gudzius dari Lithuania yang lemparan terbaiknya mencapai 66,39 meter. Lemparan tersebut merupakan lemparan ketiga yang sama jauhnya dengan lemparan ketiga Stahl.
Sedangkan medali perunggu diraih Kristjan Ceh dari Slovenia yang lemparan terbaiknya mencapai 66,07 meter. Lemparan tersebut merupakan lemparan ketiga Ceh.
Dari nomor lemparan lembing putra, Selasa lalu, Johannes Vetter menjadi pemecah rekor kejuaraan di Turku itu. Vetter melempar lembing sejauh 91,49 meter. Rekor lempar lembing putra Paavo Nurmi Games sebelumnya atas nama Thomas Rohler dari Jerman yang juga merupakan pemegang medali emas Olimpiade Rio 2016. Waktu itu lemparan lembing Rohler mencapai jarak 90,30 meter.
”Ini kejutan karena merupakan lemparan istimewa. Saya memang tidak ingin mengambil risiko terlalu banyak karena saya merasa sedikit lelah,” tutur Vetter yang lemparan terbaiknya merupakan lemparan pertama dari empat lemparan yang sah.
Tiga lemparan Vetter tidak mencapai jarak 90 meter lagi. Lemparan kedua 87,59 meter; lemparan ketiga 88,57 meter; dan lemparan keempat 86,42 meter dari 6 kesempatan.
Rekan senegara Vetter, Andreas Hofmann, meraih medali perak setelah lemparan keempat yang mencapai 85,24 meter. Atlet Latvia, Gatis Cakss, meraih medali perunggu setelah lemparan pertamanya sejauh 82,65 meter menjadi lemparan terbaik dari empat lemparannya yang sah.