Kali Ini, Fernandes Tidak Meloncat di Titik Penalti MU
Manchester United menghadapi kiper tertangguh di ajang Liga Europa dan kewalahan. Gelandang Bruno Fernandes kemudian tahu cara untuk menaklukkan kiper Kopenhagen FC itu sehingga MU berhasil melaju ke babak semifinal.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
COLOGNE, SELASA — Manchester United sempat kewalahan saat menghadapi Kopenhagen FC pada laga perempat final Liga Europa di Stadion Koeln, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB di Cologne, Jerman. Namun, tim ”Setan Merah” akhirnya berhasil mengatasi perlawanan tim wakil Denmark ini berkat latihan keras dan kecerdikan Bruno Fernandes dalam mengambil tendangan penalti.
Pemain asal Portugal itu mencetak gol kemenangan dari titik penalti pada babak tambahan waktu atau pada menit ke-95. Dengan kemenangan 1-0, Setan Merah berhak melaju ke babak semifinal untuk menghadapi Wolverhampton Wanderers atau Sevilla. Kedua tim akan bermain dini hari nanti.
Babak tambahan harus dijalani karena MU dibuat kewalahan oleh kiper Kopenhagen, Karl-Johan Johnsson. Kiper asal Swedia itu mencatat rekor 13 penyelamatan dalam satu laga dan menjadi pemain terbaik malam itu. Ia berhasil menggagalkan tembakan keras dan akurat yang dilakukan Anthony Martial dan Fernandes.
MU sebenarnya bisa dua kali membobol gawang Kopenhagen dalam waktu normal 90 menit. Namun, kedua gol yang dicetak oleh Mason Greenwood dan Marcus Rashford itu dianulir wasit karena pemain MU lebih dulu terperangkap offside.
Pertahanan rapat menjadi senjata bagi Kopenhagen untuk memaksa MU melanjutkan permainan pada babak tambahan. Baru pada babak tambahan waktu itu, MU memiliki peluang terbaik untuk mencetak gol kemenangan melalui tendangan penalti yang diberikan wasit setelah Martial dijatuhkan oleh bek Kopenhagen, Andreas Bjelland.
Fernandes, sebagai eksekutor penalti andalan Setan Merah, mengambil kesempatan tersebut dengan cara berbeda. Kali ini, Fernandes tidak meloncat ketika hendak menendang bola, tetapi langsung menendang bola ke sisi kanan gawang dan gol tercipta. Gol ini menjadi bukti kejelian Fernandes memainkan psikologi kiper dalam waktu sepersekian detik.
Membaca pikiran
Biasanya, Fernandes berlari dengan langkah kecil lalu meloncat sedikit sebelum menembak bola saat mengambil tendangan penalti. Teknik yang sama juga menjadikan gelandang Chelsea, Jorginho, sebagai pengambil tendangan penalti yang mematikan. Publik pun sempat menganggap Fernandes meniru gaya Jorginho.
Fernandes pernah mengatakan kepada BBC bahwa teknik tersebut membuatnya nyaman. ”Inilah cara saya mengambil tendangan penalti karena cara ini membuat saya merasa lebih percaya diri,” ujarnya.
Di sisi lain, teknik ini memberikan keuntungan bagi si penembak untuk dapat membaca pikiran kiper dan mengecohnya. Ketika si penendang meloncat, ia akan punya waktu sepersekian detik untuk melihat gerakan awal kiper di hadapannya. Penendang akan bisa menebak kiper akan bergerak ke kanan atau ke kiri.
Mantan pelatih Hellas Verona, Andrea Mandorlini, bisa memahami dengan baik keuntungan dari teknik itu berkat Jorginho. Saat menangani Verona pada tahun 2010-2015 dan menjadi pelatih Jorginho, Mandorlini pernah memberi kesempatan kepada Jorginho untuk mengambil tendangan penalti meski eksekutor utama di tim adalah Luca Toni.
”Begitu sampai di titik putih, Jorginho bisa melihat ke mana kiper akan bergerak,” ujar Mandorlini dikutip Goal.
Fernandes sengaja tidak melakukan teknik tersebut (meloncat) saat berhadapan dengan Johnsson karena kelemahan dari teknik itu sudah diketahui kiper lawan.
Meninggalkan kebiasaan
Namun, Fernandes sengaja tidak melakukan teknik tersebut saat berhadapan dengan Johnsson karena kelemahan dari teknik itu sudah diketahui. Fernandes pun memutuskan untuk meninggalkan kebiasaannya itu dan menembak secara langsung, tanpa meloncat dan ”mencuri” waktu sepersekian detik untuk membaca pikiran kiper.
”Fernandes tahu kiper akan menunggunya meloncat. Dia sudah melatih dua gaya tendangan penalti ini dan pernah melakukannya saat melawan Tottenham Hotspur (pertengahan Juni lalu di Liga Inggris),” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer dikutip Manchester Evening News.
Pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu, Fernandes juga menendang penalti ke gawang Spurs tanpa meloncat dan berhasil.
Gol tunggal Fernandes telah berhasil mengantar MU ke babak semifinal. Akan tetapi, Solskjaer juga melihat adanya sebuah peringatan. MU harus terus melecut dirinya sendiri karena lawan-lawan yang dihadapinya hingga ke final nanti akan semakin sulit.
”Kiper mereka (Johnsson) mungkin menunjukkan penampilan terbaik dalam hidupnya, tetapi sekali lagi kami harus tampil lebih tajam dalam laga fase gugur seperti ini,” katanya. (AP/AFP)