Real Madrid Terhenti di Malam Terburuk Raphael Varane
Manchester City mampu menyingkirkan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions dengan agregat 4-2. Kesalahan Raphael Varane menghadirkan kemenangan bagi ”Citizens”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Raphael Varane memberikan mimpi buruk bagi Real Madrid dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB, melawan Manchester City di Stadion Etihad. Dua gol City dalam laga yang berakhir 2-1 merupakan ”hadiah” yang diberikan Varane akibat kesalahannya di kotak penalti ”Los Blancos”. Hasil itu membuat City melaju dengan keunggulan agregat 4-2.
Sesungguhnya, musim ini adalah masa terbaik Varane sejak bergabung dengan Madrid pada awal musim 2011-2012. Selain meraih gelar Liga Spanyol, Real juga mencatatkan rekor pertahanan terbaik. Pasalnya, ”El Real” mampu memecahkan rekor kemasukan paling sedikit yang telah bertahan selama 32 musim.
Di musim 1987-1988, Real meraih juara liga dengan kebobolan 26 gol, sedangkan di musim 2019-2020, anak asuhan Zinedine Zidane mampu memperbaiki catatan itu karena hanya kemasukan 25 gol dalam 38 pertandingan.
Secara individu, Varane pun mampu bermain apik bersama kapten Real, Sergio Ramos, di jantung pertahanan. Sebagai bek, Varane menjadi pemain Los Blancos yang melakukan sapuan terbanyak di liga dengan rata-rata 3,7 kali menjauhkan bola dari ancaman zona pertahanan Real.
Namun, nasib di liga berbeda dengan kiprah di Liga Champions. Di kancah Eropa, Varane justru menjadi titik kelemahan Real dengan memberikan City dua gol mudah. Pertama, Varane gagal mengontrol bola dengan baik sehingga bola direbut oleh penyerang City, Gabriel Jesus. Selanjutnya, Jesus mengoper bola kepada Raheem Sterling yang berdiri tanpa kawalan sehingga mudah menaklukkan Thibaut Courtois di menit ke-9.
Karim Benzema sempat menghadirkan asa bagi Real lewat gol penyama kedudukan di menit ke-28. Namun, Varane kembali melakukan kesalahan dengan melakukan operan melalui sundulan kepada Courtois. Keputusan itu dibuat Varane tanpa memperhatikan pergerakan Jesus yang sudah mengantisipasi bola akan diberikan kepada kiper. Alhasil, Jesus mampu berlari lebih cepat daripada Courtois untuk menyontek bola masuk ke gawang di menit ke-68. Setelah peluit akhir, ”Citizens” unggul 2-1 sehingga lolos dengan kemenangan agregat 4-2 atas ”raja” Liga Champions.
Dua kesalahan itu menjadikan Varane sebagai pemain pertama Real yang melakukan dobel eror dalam satu laga Liga Champions. ”Saya patut disalahkan dari kekalahan ini. Saya mengambil tanggung jawab itu karena kami telah mempersiapkan diri dengan baik, tetapi eror membuyarkan semuanya. Saya sangat sedih untuk rekan setim,” ujar Varane kepada Marca seusai laga.
Musim baik
Meski begitu, Zidane enggan menjadikan Varane sebagai kambing hitam atas gugurnya Real di babak 16 besar. Dalam dua musim terakhir, Real selalu gagal melaju ke babak perempat final. Musim lalu, Los Blancos tumbang dari Ajax Amsterdam dengan agregat 3-5.
”Secara keseluruhan, penampilan kami di musim ini layak mendapatkan apresiasi. Tidak ada yang perlu ditegur, termasuk Varane, saya sudah katakan itu kepada pemain. Seluruh pemain harus mengangkat kepala karena sudah memberikan segalanya. Hanya saja terkadang hasil tidak sesuai keinginan kami,” ujar Zidane dilansir UEFA.com.
Setelah peluit akhir dibunyikan, Zidane tetap mengapresiasi penampilan skuadnya dengan bertepuk tangan di sisi lapangan. Selain itu, Zidane juga melempar senyum kepada Manajer City Pep Guardiola ketika keduanya bersalaman sebelum memasuki lorong ruang ganti,
Kegagalan Real lolos ke babak 16 besar juga memberikan catatan negatif bagi Zidane. Terakhir kali Zidane merasakan gugur di babak 16 besar Liga Champions ketika masih aktif bermain untuk Real di musim 2005-2006. Ketika itu, Real kalah agregat 0-1 juga dari duta Inggris, yakni Arsenal.
Sebelumnya, pada periode pertama menangani Real di tahun 2015 hingga 2018, Zidane mampu mempersembahkan tiga trofi ”Si Kuping Besar”.
Penyerang sayap Real, Rodrygo, sepakat dengan sang pelatih. ”Eror adalah bagian dari olahraga yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Meskipun kami terhenti di Liga Champions, saya tetap memberikan nilai 9 dari 10 atas penampilan kami di musim ini,” ujar Rodrygo yang menyumbangkan asis untuk gol Benzema.
Rencana permainan
Berbeda dengan Varane, Sterling justru memiliki malam indah di Stadion Etihad. Satu golnya itu menggenapi catatan 100 gol selama membela City sejak 2015.
Pada laga itu, Sterling dipasangkan bersama Jesus sebagai duet lini depan City. Dengan kecepatan dan agresivitas, Sterling dan Jesus secara konsisten mampu menekan para pemain belakang Real yang menguasai bola. Cara itu pun yang menjadi awal terciptanya dua gol Citizens.
”Bagian dari rencana permainan kami adalah menekan secara agresif langsung kepada para pemain Real. Hal itu membuat kami bisa mencetak dua gol. Real memang memiliki pemain berkualitas, tetapi dengan energi dan penampilan luar biasa, kami mampu bermain lebih baik,” ujar Sterling seusai laga kepada BT Sport.
Keberhasilan melaju ke babak perempatfinal membuat Guardiola menyamai capaian terbaiknya bersama City dalam dua musim terakhir. Secara umum, Guardiola menilai Jesus sebagai pemain terbaik di dua laga kontra Real karena selalu menyumbangkan satu gol dalam dua pertandingan.
”Kami telah mengalami hasil buruk di masa lalu karena kesalahan yang dibuat, maka hasil ini membuat saya amat puas. Kami akan menuju Portugal untuk meraih hasil terbaik,” kata Guardiola.
Selanjutnya, City akan menghadapi Olympique Lyon yang mampu menyingkirkan Juventus. Laga City kontra Lyon berlangsung di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Minggu (16/8/2020) pukul 02.00 WIB. (AFP/REUTERS)