Lionel Messi menjadi harapan utama Barcelona mengalahkan Napoli di laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Minggu dini hari WIB. Di lain pihak, Napoli mengincar sejarah saat bertamu ke markas Barca di Camp Nou.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Napoli bisa menjadi pelampiasan kemarahan penyerang Barcelona, Lionel Messi, pada pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa, Minggu (9/8/2020) pukul 02.00 WIB, di Stadion Camp Nou. Barca tidak ingin sekadar mencari hasil imbang pada laga krusial ini.
Barca sebetulnya hanya butuh hasil imbang 0-0 di laga ini untuk lolos ke perempat final. Pada pertemuan pertama kedua tim di Italia, Februari lalu, Barca menahan Napoli 1-1. Mereka saat ini unggul gol tandang.
Namun, Barca dan Messi tak ingin tampil minimalis, apalagi di kandangnya sendiri. Mereka ingin membuktikan ”El Barca” belumlah ”habis”.
Musim ini, Barca seolah berada di titik terendahnya. Belum satu pun gelar mereka raih satu tahun terakhir. Mereka bertubi-tubi gagal di Piala Super Spanyol, Piala Raja, dan terakhir di Liga Spanyol. Ironisnya, dua dari tiga trofi domestik itu ”dicuri” rival abadinya, Real Madrid.
Situasi paceklik trofi ini adalah hal asing bagi Barca. Sejak Messi hadir di klub itu, mulai 2004, baru sekali mereka mengalami hampa gelar, yaitu musim 2007-2008. Messi ketika itu masih mencari jati dirinya.
Tidak pelak, situasi saat ini memicu kemarahan Messi. Ia berkali-kali berkata, Barca tidak cukup tampil baik musim ini. Namun, celakanya, kepedulian sang kapten tim Barca itu dijawab dengan kabar ia tidak lagi betah di klub tersebut. Padahal, Messi telah berkorban di Barca lewat pemangkasan gajinya, 70 persen, selama masa pandemi.
Kami harus memperbaiki diri secara radikal agar melaju lebih jauh di Liga Champions dan menyelamatkan hasil musim ini.
”Kami tidak mampu menjaga trofi di Spanyol karena bermain tidak baik. Jadi, kami harus memperbaiki diri secara radikal agar melaju lebih jauh di Liga Champions dan menyelamatkan hasil musim ini,” kata Messi dikutip AS, Jumat (7/8/2020).
Maka dari itu, tiada pilihan lainnya bagi Messi dan Barca saat ini selain mencurahkan seluruh energi dan emosinya di Liga Champions. Mereka akan tampil habis-habisan mengingat liga itu satu-satunya penyelamat pada musim ini. Selain itu, telah lima tahun lamanya mereka tidak lagi pernah ke final serta menjuarai kompetisi itu.
Arena bermain
Laga kedua babak 16 besar di Liga Champions ibarat ”arena bermain” kesukaan Messi. Dari 114 gol yang dicetak Messi di Liga Champions selama ini, 19 gol ia buat di laga kedua babak itu. Jumlah gol itu ia lesakkan ke sepuluh tim lawan berbeda. Lantas, setiap kali Messi mencetak gol, Barca selalu menang dan lolos ke perempat final.
Jumlah 19 gol itu adalah catatan gol terbanyak Messi dari seluruh fase pertandingan Liga Champions, yaitu dari laga pertama di fase grup hingga final. Maka, Messi bakal diandalkan Barca di laga kontra Napoli.
Namun, misi Barca lolos ke perempat final bukanlah tanpa kendala. Dua gelandang andalannya, Sergio Busquets dan Arturo Vidal, tidak bisa berlaga di Stadion Camp Nou. Busquets menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, sedangkan Vidal dikartu-merah pada duel pertama kedua tim, Februari lalu.
Padahal, Busquets adalah sosok kunci yang memberikan keseimbangan permainan Barca. Adapun Vidal memiliki energi yang meledak-ledak dan tidak jarang mencetak gol. Ia adalah pencetak gol terbanyak di Barca setelah Messi, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann. Total delapan gol dibuat Vidal di Liga Spanyol sepanjang musim ini.
Kabar baiknya, sejumlah pemain yang sempat cedera, seperti Griezmann dan Clement Lenglet, telah pulih. Itu memberikan optimisme bagi Barca. Griezmann adalah pencetak gol semata wayang Barca pada laga pertama kontra Napoli.
”Atmosfer tim sejak laga terakhir sangat positif. Kami telah cukup beristirahat setelah menjalani laga padat di Liga Spanyol yang membuat kami kelelahan. Kami telah mengisi kembali baterai dan bersiap membuat fans bahagia di akhir laga,” ujar Pelatih Barcelona Quique Setien.
Sementara itu, Napoli datang ke Camp Nou untuk misi besar, yaitu mencetak sejarah. Jika bisa menyingkirkan Barca dan lolos ke perempat final, itu adalah capaian terbaik ”Partenopei” di Liga Champions Eropa. Selama ini, langkah terjauh mereka di kompetisi antarklub terkemuka di Eropa itu hanyalah di babak 16 besar seperti saat ini.
Napoli pun berambisi menjadi tim pertama yang mengalahkan Barca di kandangnya. Selama 39 laga kandangnya di Liga Champions, sejak musim 2013-2014, belum ada satu pun tim yang mampu membawa pulang tiga poin dari Camp Nou. Tim terakhir yang mengalahkan Barca di kandangnya adalah Bayern Muenchen, yaitu 0-3, pada semifinal 2012-2013.
Gim video
Untuk mewujudkan misi itu, Pelatih Napoli Gennaro Gattuso berkata, timnya tidak bisa hanya terfokus ke Messi. Menurut dia, Messi hanya bisa dihentikan di dalam gim video.
Maka itu, Gattuso berharap para pemainnya bermain kompak. Hal itu telah mereka tunjukkan saat menahan Barca 1-1 dan mengalahkan Juventus dalam final Piala Italia, Juni lalu.
”Untuk mengungguli Barcelona, kami harus tampilkan kemampuan terbaik dan berani mengambil risiko. Kami ingin menuliskan diri dalam halaman penting di sejarah Napoli,” kata Gattuso penuh motivasi.
Dukungan untuk Napoli pun datang dari berbagai pihak di Italia. Napoli diharapkan mampu mengikuti jejak Atalanta yang menghadirkan kejutan dengan lolos lebih dulu ke perempat final.
”Rino (Gattuso) telah menunjukkan hasil yang luar biasa di Piala Italia dan saya berharap Napoli mengulangi itu di kompetisi Eropa. Seluruh Italia mendukung Napoli untuk mengalahkan Barca,” kata legenda hidup AS Roma, Francesco Totti, kepada Sky Sport Italia. (AFP)