Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer masih memiliki sejumlah pemain yang jarang bermain. Kesempatan untuk menampilkan para pemain itu pun tiba saat LASK datang.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Manchester United melaju ke babak perempat final Liga Europa 2019-2020 setelah mengalahkan LASK, 2-1, pada laga kedua babak 16 besar di Stadion Old Trafford, Kamis (6/8/2020) dini hari WIB. Dengan keunggulan lima gol tanpa balas yang didapat dari laga pertama dan memiliki kualitas yang jauh di atas LASK, MU memanfaatkan laga ini untuk ”melemaskan otot” para pemain yang jarang dimainkan.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer sengaja menurunkan kekuatan tim dengan mengerahkan para pemain lapis kedua. Pemain kunci MU, seperti Bruno Fernandes atau Marcus Rashford, sama sekali tidak dimainkan. Solskjaer mengandalkan Jesse Lingard dan Odion Ighalo pada lini serang. Sementara Fred dan Scott McTominay memperkuat lini tengah tim.
”Ada beberapa pemain yang sudah lama tidak bermain, bahkan sejak kompetisi dilanjutkan di kala pandemi (pertengahan Juni). Kami melihat para pemain perlu menjaga ketajamannya,” ujar Solskjaer. Bagi Solskjaer, laga itu menjadi kesempatan baginya untuk bereksperimen mengembangkan permainan tim.
Hasilnya, LASK pada malam itu bisa mengimbangi perlawanan MU dan lebih dulu mencetak gol pada menit ke-55 melalui tendangan Philipp Wiesinger. Setidaknya, tim wakil Austria itu bisa membuat MU tidak bisa berkutik selama babak pertama. Harapan Pelatih LASK, Dominik Thalhammer, agar timnya tampil lebih baik pada laga kedua ini terwujud.
MU bisa tetap menang pada malam itu berkat kecerdikan salah satu pemain yang saat ini jarang dimainkan, yaitu Juan Mata. Dua menit setelah Wiesinger mencetak gol, Mata memberikan umpan kepada Jesse Lingard untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Mata kembali memberikan asis yang membuat MU bisa mencetak gol kemenangan. Pada kesempatan kedua itu, asis diberikan kepada Anthony Martial.
”Mereka (LASK) membuat semuanya jadi sulit pada babak pertama. Mereka datang tanpa beban, tetapi kami tetap bisa bermain seperti rencana,” ujar Lingard dikutip UEFA. Thalhammer sudah menyampaikan sikap realistis LASK menjelang laga itu. Setelah tertinggal lima gol pada laga pertama, LASK hanya bertekad tampil lebih baik di Old Trafford.
Debut Mengi
Sementara Solskjaer juga tidak memiliki beban dan sudah berniat menjadikan laga ini sebagai kesempatan para pemain akademi MU menjalani debutnya di tim senior. Pemain akademi MU yang beruntung pada malam itu adalah Teden Mengi, bek tengah asal Nigeria yang baru berusia 18 tahun.
Mengi tampil menggantikan Timothy Fosu-Mensah pada menit ke-84. ”Ia (Mengi) adalah sosok pemimpin, seorang bek tengah, pemain yang kami percayai. Mengi tipe pemain yang kuat, cepat, bisa memainkan bola. Ia adalah pemain yang layak (untuk tim),” tutur Solskjaer dikutip BBC.
Seusai laga, Mengi mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjadi bagian dari tim senior MU. ”Momen yang membanggakan bagi saya dan keluarga ketika saya bisa menjalani debut di Old Trafford. Terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung saya. Waktunya berlaga,” tulis Mengi melalui Twitter.
Momen saat manajer memberi kesempatan bagi pemain muda untuk menjalani debutnya seperti ini merupakan tradisi yang sedang dihidupkan MU pada era Solskjaer. MU mempunyai akademi berkualitas dan dari situ mereka bisa mendapatkan bintang-bintang masa depan. Syaratnya, para pemain muda itu mendapat cukup kesempatan untuk berlaga.
Para pemain muda itu kemudian dikombinasikan dengan pemain dari luar yang sudah cukup matang. Misalnya, Jadon Sancho yang ingin dibeli MU dari Borussia Dortmund. Terkait hal ini, Solskjaer masih enggan berkomentar banyak.
Solskjaer, terkait transfer, hanya mau berkomentar tentang Alexis Sanchez yang telah resmi bergabung dengan Inter Milan. Sebelumnya, Sanchez dipinjamkan ke Inter sejak tahun lalu dan telah tampil 31 kali serta mencetak empat gol. ”Sanchez mendapatkan pengalaman berharga di sana (Inter). Kami berharap yang terbaik untuknya,” ujar Solskjaer. (AFP/REUTERS)