Lewis Hamilton selamat dari kejaran Max Verstappen dan finis terdepan dengan percikan api dari mobil Mercedes W11 akibat ban depan kirinya pecah. Drama dalam dua lap terakhir ini menyegarkan balapan sunyi di Silverstone
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, MINGGU — Lewis Hamilton kembali menjadi sorotan karena masih bisa finis terdepan dengan ban depan kiri pecah dalam dua lap terakhir seri Inggris, Minggu (2/8/2020). Dia pun mencetak rekor baru, tujuh kali memenangi balapan di negara asalnya. Namun, kemenangan dramatis Hamilton ini memunculkan pekerjaan rumah bagi Mercedes untuk memperbaiki mobil W11 untuk balapan pada akhir pekan depan yang masih berlangsung di Sirkuit Silverstone.
Hamilton nyaris gagal finis terdepan setelah ban depan kirinya pecah pada lap ke-50, tak lama setelah rekan setimnya, Valtteri Bottas, mengalami keausan ban depan kiri hingga sedikit keluar lintasan. Ini merupakan puncak dari masalah mobil yang bergetar kuat yang dikeluhkan Bottas sejak sepertiga akhir balapan. Masalah yang dialami kedua pebalap Mercedes itu membuka peluang bagi pebalap Red Bull Max Verstappen untuk memenangi balapan. Dia telah mendahului Bottas di lap ke-50, dan mengganti ban baru untuk mengejar Hamilton yang melambat drastis.
Selisih waktu antara Hamilton dan Verstappen yang semula mencapai 34 detik, terus terpangkas. Bahkan, Verstappen yang sempat merasa balapan sendirian karena tertinggal jauh dari dua pebalap Mercedes, dan juga jauh meninggalkan pebalap Ferrari Charles Leclerc di posisi empat, bisa melihat mobil Hamilton empat tikungan di depan.
Namun, Hamilton terus memacu mobilnya meskipun terjadi percikan api akibat bibir velg depan kiri bergesekan dengan aspal. Garis finis sudah di depan mata, mobil W11-nya yang sangat cepat di sebagian besar balapan, seolah menjadi liliput. Sedangkan Verstappen melesat kencang, hingga mencetak lap tercepat pada balapan itu, tetapi waktu tidak cukup bagi pebalap Belanda itu menyusul Hamilton. Mobil ”Panah Perak” terlebih dahulu melewati garis finis.
”Lap terakhir itu, hingga saat itu semuanya berjalan mulus, ban-ban terasa bagus. Valtteri benar-benar menekan saya, jadi ketika saya mendengar bannya habis, saya melihat ban saya dan mereka terlihat baik-baik saja. Saya kemudian mulai melambat, saya melihat perubahan bentuk ban dan itu sangat meresahkan. Saya berusaha menjaga kecepatan, Ya Tuhan saya hanya bisa berdoa. Saya hampir tidak bisa melalui dua tikungan terakhir,” ujar Hamilton yang disambut tepuk tangan saat memarkir mobilnya di park ferme.
Hamilton bisa tetap finis terdepan karena dia menjalani balapan yang dengan brilian. Dia melesat sejak start dan terus memperlebar jarak dengan pebalap lainnya. Pebalap terdekat adalah Bottas dengan selisih sekitar 1,6 detik hingga 2,2 detik hingga pertengahan balapan yang berlangsung 52 lap. Sementara jaraknya dengan Verstappen di posisi ketiga mencapai 34 detik, juga dengan Leclerc yang tak terlihat di belakang Verstappen.
Para pebalap di posisi empat besar itu pun seperti balapan sendiri-sendiri. Verstappen sempat memecah kesunyian dengan memberi pesan kepada timnya melalui radio supaya tidak lupa minum untuk menjaga hidrasi tubuh. Leclerc pun memberi tahu timnya merasa kesepian karena tidak terlihat mobil pebalap lain di depan dan belakangnya. Balapan soliter bagi para pebalap di depan itu, berkebalikan dengan persaingan di papan tengah. Para pebalap, seperti Carlos Sainz, Lance Stroll, Roman Grosjean, dan Daniel Ricciardo, bersaing ketat mempertahankan posisi.
Balapan yang cenderung membosankan ini diselamatkan oleh masalah ban pada dua mobil Mercedes di depan, yang mengubah peta persaingan empat pebalap di depan. Verstappen finis kedua dengan selisih waktu 5,856 detik dari Hamilton, disusul Leclerc yang meraih podium keduanya musim ini. Sementara Bottas, yang mengawali akhir pekan ini dengan sangat meyakinkan, tercecer di posisi ke-11 akibat masalah pada mobil dan ban. Ini sangat mengecewakan Bottas yang menargetkan finis terdepan. Akhir mengecewakan juga dialami oleh pebalap McLaren, Carlos Sainz Junior, yang gagal finis di posisi kelima akibat ban depan kirinya habis. Rekan setim Leclerc musim depan itu hanya mampu finis di posisi ke-13.
”Saya mengalami getaran yang telah saya laporkan kepada tim dan saya mulai sedikit mengendalikan, tetapi ini berakhir seperti itu. (Pekan depan) ini akan menjadi permasalahan bagi semua pebalap, satu kali berhenti (pit stop) tidak memungkinkan,” tegas Bottas di laman Formula 1.
Menjaga ban supaya bisa bertahan hingga akhir balapan memang menjadi konsekuensi dari pilihan strategi sekali pit stop. Empat pebalap terdepan itu mengawali balapan dengan ban medium, kemudian mengganti dengan ban kompon keras saat safety car kedua menyusul kecelakaan Daniil Kvyat. Fakta, bahwa Mercedes kehabisan ban begitu memasuki lap ke-50, akan menjadi analisis semua tim untuk meracik strategi balapan pekan depan yang menjadi perayaan 70 tahun Formula 1.
Namun, tidak semua tim kehabisan ban. Verstappen dan Leclerc sebenarnya bisa menjaga bannya hingga akhir balapan, meskipun kondisinya tidak bisa dipaksa untuk menambah kecepatan. Mereka mengganti ban di lap ke-51 karena ada peluang mendadak untuk menyusul Hamilton. Meskipun gagal melewati Hamilton, finis kedua sudah memuaskan Verstappen. ”Ini beruntung dan tidak beruntung. Ban tidak terlalu bagus dengan sisa sepuluh lap, saya melihat Valtteri mengalami pecah ban jadi saya berbicara melalui radio untuk mengganti ban dan kemudian Lewis mengalami pecah ban. Saya sangat senang di posisi kedua,” tegasnya.
”Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa lakukan hari ini. Saya sangat senang dengan cara saya mengelola ban sejak awal hingga akhir. Mobil tidak seperti yang kami inginkan, tetapi saya senang,” ujar Leclerc.