Meningkatkatnya kembali kasus Covid-19 di Spanyol membuat pemerintah menyarankan agar turnamen tenis WTA/ATP Madrid dibatalkan. Turnamen itu digunakan pemain untuk pemanasan jelang Perancis Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MADRID, JUMAT — Naiknya kembali jumlah kasus Covid-19 di Spanyol, termasuk di Madrid, mengancam rencana penyelenggaraan turnamen tenis ATP/WTA Madrid. Jika terjadi, Grand Slam Perancis Terbuka akan kehilangan salah satu turnamen pemanasan, sedangkan WTA kehilangan semua turnamen berlevel tertinggi, WTA Premier Mandatory.
Keraguan terselenggaranya salah satu turnamen di lapangan tanah liat itu muncul setelah Kementrian Kesehatan Masyarakat Spanyol menyarankan Direktur Turnamen Madrid Masters Feliciano Lopez untuk tak menggelar turnamen pada September. Pemerintah menyatakan, risiko yang dihadapi terlalu besar jika turnamen berlangsung.
Berdasarkan kurva dalam worldmeters.info, setelah mengalami penurunan pada Juni, jumlah kasus terinfeksi Covid-19 per hari di Spanyol naik kembali pada Juli. Pada Juni, penambahan per hari berada pada angka 300-an, sementara Juli berada pada rentang 500 hingga 3000-an.
Turnamen Madrid akan berlangsung 13-19 September, mundur dari jadwal semula, 3-10 Mei. Bersama beberapa turnamen besar lain, seperti ATP Monte Carlo dan ATP/WTA Roma, turnamen di Madrid menjadi bagian dari turnamen pemanasan menuju Perancis Terbuka.
Akibat pandemi Covid-19, ATP Monte Carlos dibatalkan. Sementara itu, ATP/WTA Roma akan diselenggarakan pada 13-27 September dan Perancis Terbuka pada 27 September-11 Oktober.
Atas saran yang disampaikan pemerintah itu, Super Slam Limited selaku pemilik ATP/WTA Madrid menyatakan, pihaknya akan membuat keputusan final setelah berdiskusi dengan ATP/WTA dan otoritas lokal sambil mengamati perkembangan situasi akibat pandemi.
”Keputusan akan dibuat secepat mungkin. Super Slam beserta ATP dan WTA akan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pemain, penonton, dan semua staf yang terlibat dalam turnamen. Kami akan mengikuti semua peraturan terkait kesehatan dari otoritas lokal,” kata Ion Tiriac, pemilik Super Slam Limited, dalam rilis yang dikutip oleh media-media Spanyol pada Jumat (31/7/2020).
Sebagai turnamen pemanasan Perancis Terbuka dan berkategori ATP Masters 1000 (level tertinggi dalam struktur turnamen ATP) untuk turnamen putra, Madrid Masters selalu diikuti petenis-petenis top. Lima kali juara Madrid Masters, Rafael Nadal, telah terdaftar sebagai peserta pada tahun ini.
Turnamen WTA Madrid juga berada pada level tertinggi dengan kategori WTA Premier Mandatory. Hanya ada tiga turnamen lain dalam kategori ini, dan ketiganya telah dibatalkan, yaitu di Indian Wells, Miami, dan Beijing.
Efek pembatalan
Pandemi Covid-19 membuat rangkaian turnamen tanah liat pada 2020 akan digelar setelah Grand Slam AS Terbuka di New York, 31 Oktober-13 September. Tingginya kasus Covid-19 di AS membuat banyak petenis ragu untuk tampil di New York. Tunggal putri nomor satu dunia, Ashleigh Barty, misalnya telah memastikan akan absen di AS Terbuka.
Petenis-petenis Eropa pun lebih banyak yang akan melewatkan AS Terbuka dan memilih bersaing dalam kompetisi di tanah liat dengan Perancis Terbuka sebagai puncaknya. Apalagi, Madrid Masters, sebagai turnamen ATP Masters 1000 pembuka di tanah liat, diselenggarakan tepat setelah berakhir AS Terbuka.
Akan tetapi, jika Madrid Masters dibatalkan, petenis akan memiliki rentang waktu lebih lama antara AS Terbuka dan Perancis Terbuka. Hal ini membuka kesempatan mereka untuk tampil di AS Terbuka, Grand Slam pertama di tengah masa pandemi Covid-19.