Kim Clijsters (37) menerima ”wild card” turnamen WTA Premier Cincinnati. Kesempatan ini membuka peluangnya untuk tampil kembali di arena Grand Slam AS Terbuka setelah delapan tahun menggantung raket.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NEW YORK, KAMIS — Terdaftarnya Kim Clijsters sebagai penerima wild card turnamen WTA Premier Cincinnati membuka peluangnya untuk tampil kembali di arena Grand Slam setelah delapan tahun. Flushing Meadows, New York, tahun ini akan menjadi tempat penyelenggaraan AS Terbuka dan turnamen Cincinnati.
Nama Clijsters berada di antara lima penerima wild card tunggal putri yang diumumkan panitia, Kamis (30/7/2020). Selain Clijsters, juara WTA Cincinnati 2010, wild card juga diberikan kepada Naomi Osaka, Sloane Stephens, Venus Williams, dan Caty McNally.
Pada 2009, Clijsters menggunakan WTA Cincinnati sebagai pemanasan untuk menjuarai AS Terbuka. Pada tahun tersebut, petenis Belgia ini kembali dari masa pensiun pertama, 6 Mei 2007.
Gelar juara AS Terbuka 2009 menjadikannya sebagai petenis pertama yang menjuarai Grand Slam dengan status penerima wild card. Dia menjadi juara setelah menjadi ibu—Clijsters melahirkan anak pertama, Jada, pada 2008—yang terakhir kali dilakukan Evonne Goolagong ketika menjuarai Wimbledon 1980.
Trofi dari Flushing Meadows itu, setelah mengalahkan Caroline Wozniacki pada final, adalah trofi Grand Slam AS Terbuka yang kedua setelah Clijsters pertama kali meraihnya tahun 2005. Clijsters menambah koleksi juara Grand Slam dari AS Terbuka 2010, lalu dari Australia Terbuka 2011.
Flushing Meadows, juga, menjadi tempat kenangan bagi ibu dari tiga anak ini ketika dia melakukan perpisahan kedua kepada penggemar tenis pada 2012. Clijsters menjalani penampilan terakhir pada AS Terbuka setelah dikalahkan Laura Robson pada babak kedua tunggal putri dan bersama Bob Bryan pada ganda campuran.
Delapan tahun setelah menyingkir dari persaingan tenis profesional, Clijsters kembali pada tahun ini. Dua turnamen telah dijalaninya, yaitu WTA Dubai dan Monterrey, tetapi kalah pada babak pertama.
Setelah ambisinya untuk kembali panggung kompetisi besar tertunda karena pandemi Covid-19—turnamen tenis dihentikan sejak pertengahan Maret—kemampuan Clijsters akan diuji di WTA Cincinnati, 22-28 Agustus 2020. Diselenggarakan di tempat yang sama dengan AS Terbuka, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, mantan petenis nomor satu dunia tersebut memiliki keuntungan karena sangat mengenal tempat itu.
Untuk memudahkan kontrol terhadap semua yang terlibat dalam turnamen, di tengah pandemi Covid-19, Asosiasi Tenis AS (USTA) menempatkan WTA Cincinnati di Flushing Meadows. AS Terbuka akan berlangsung berselang tiga hari setelah berakhirnya turnamen Cincinnati.
Tanpa turnamen WTA, sejak pertengahan Maret, Clijsters pun mematangkan persiapannya dengan mengikuti liga tenis AS, World Team Tennis, 12 Juli-2 Agustus. Dia bergabung di Tim New York Empire, di antaranya bersama Jack Sock, Sabine Lisicki, dan Coco Vandeweghe. New York Empire menjadi salah satu dari empat tim yang akan tampil dalam semifinal, 1 Agustus.
Bersaing dengan petenis-petenis yang lebih muda, Clijsters yang berusia 37 tahun menempati posisi teratas dalam klasemen kemenangan dibandingkan tunggal putri lainnya. Salah satu yang diunggulinya adalah juara Australia Terbuka 2020, Sofia Kenin. Petenis Belgia itu juga mengalahkan Stephens yang membela Chicago Smash.
”Untuk seseorang yang telah memiliki tiga anak dan telah menjauh dari kompetisi selama delapan tahun, penampilan Clijsters impresif. Pukulan, keseimbangan, dan kecepatan kakinya cukup baik. Dia sangat fokus untuk bersiap kembali ke kompetisi profesional,” ujar Luke Jensen, pelatih Clijsters di New York Empire.
Di Cincinnati, selain bersama empat penerima wild card lain, Clijsters akan bersaing dengan para juara dalam enam tahun terakhir, yaitu Madison Keys (juara 2019), Kiki Bertens (2018), Garbine Muguruza (2017), Karolina Pliskova (2016), dan Serena Williams (2015 dan 2014).
Sementara dalam daftar peserta tunggal putra, yang dikeluarkan panitia, terdapat nama-nama Novak Djokovic, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Stefanos Tsitsipas, Alexander Zverev, serta juara bertahan Daniil Medvedev. (REUTERS)