Liga 1 Dilanjutkan, Sejumlah Klub Akan Berkandang di Yogyakarta
Pada lanjutan kompetisi Liga 1 2020 mulai Oktober, sejumlah klub akan berkandang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyelenggaraan laga itu akan diikuti penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — PT Liga Indonesia Baru atau LIB berencana melanjutkan kompetisi sepak bola Liga 1 2020 mulai 1 Oktober. Sedikitnya enam klub peserta Liga 1 akan menjalankan laga kandang di Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama klub asal luar Pulau Jawa.
Pada Rabu (29/7/2020), perwakilan PT LIB bertandang ke kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, untuk membicarakan rencana digulirkannya kembali Liga 1. Mereka kemudian menggelar pertemuan dengan perwakilan Pemda DIY.
”Yogyakarta kami pilih karena memang lokasinya sangat strategis. Rencana kami membawa klub-klub dari luar Jawa untuk home base di Yogyakarta,” kata Direktur Operasional PT LIB Sudjarno seusai pertemuan.
Berdasar informasi di situs resmi Liga 1, yang dimuat Selasa (28/7/2020) disebutkan, dari hasil pendaftaran sementara klub kontestan Liga 1 2020, ada enam klub yang berencana berkandang di DIY, yakni PSM Makassar, Bali United, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, dan PSS Sleman.
Dari enam klub tersebut, empat di antaranya berasal dari luar Jawa, yakni PSM Makassar, Bali United, Persiraja Banda Aceh, dan Borneo FC, sedangkan Persija berasal dari Jawa. Adapun PSS Sleman merupakan klub yang memang memiliki kandang di DIY.
Menurut Sudjarno, ada dua stadion di DIY yang akan digunakan untuk menggelar lanjutan kompetisi Liga 1, yakni Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman dan Stadion Sultan Agung di Kabupaten Bantul. Dia menyebut, kedua stadion tersebut sudah diverifikasi dan dinyatakan layak menggelar laga lanjutan Liga 1 2020.
”Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung sudah diverifikasi dan sangat layak. Tim yang kami turunkan melihat langsung dan secara umum layak untuk digelar pertandingan. Rumput sedang dalam pemeliharaan, itu biasa,” tutur Sudjarno.
Sudjarno menyatakan, laga lanjutan Liga 1 2020 akan berlangsung mulai 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Seluruh laga lanjutan itu akan digelar di Pulau Jawa dan dilaksanakan tanpa penonton untuk mencegah terbentuknya kerumunan yang bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Sudjarno menambahkan, dalam lanjutan Liga 1 2020 itu akan digelar pertandingan yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Dia menyebut, dilanjutkannya kembali Liga 1 2020 itu juga untuk menunjukkan ke Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
”Salah satu tujuan keberlanjutan kompetisi itu adalah agar ada kepercayaan dari FIFA bahwa kita mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Selain itu, juga untuk penyegaran pemain timnas U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20,” ungkap Sudjarno.
Sudjarno juga menyebut, PT LIB akan mengeluarkan regulasi khusus terkait dimainkannya pemain timnas U-20 di setiap klub. Menurut rencana, laga akan digelar setiap empat atau lima hari sekali agar ada waktu istirahat yang cukup bagi para pemain dan menghindari cedera. ”Kita juga sangat menjaga jangan sampai justru pemain timnas cedera,” papar Sudjarno.
Protokol kesehatan
Selain itu, PT LIB juga akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama berlangsungnya laga lanjutan Liga 1 2020 untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Sudjarno memaparkan, PT LIB berencana melakukan swab atau tes usap kepada para pemain dan ofisial klub setiap 14 hari sekali.
Biaya pelaksanaan tes usap itu akan ditanggung oleh PT LIB. ”Kami sangat memperhatikan protokol kesehatan. Misalnya rencana agar setiap 14 hari pemain dan ofisial kita swab. Jadi, protokol kesehatannya kami buat ketat,” tutur Sudjarno.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita juga memastikan, penyelenggaraan lanjutan Liga 1 2020 akan digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini agar tidak ada penularan Covid-19 selama penyelenggaraan lanjutan kompetisi tersebut.
”Kelanjutan liga ini harus sesuai dengan protokol kesehatan. Jangan sampai kita lengah. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga akan terus dilakukan,” tutur Akhmad.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya siap mendukung pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020 asalkan pertandingan digelar tanpa penonton dan memenuhi protokol kesehatan.
Meski demikian, Kadarmanta mengatakan, pelaksanaan pertandingan itu juga harus melihat perkembangan pandemi Covid-19 pada Oktober.
”Pada prinsipnya, kami mendukung sepanjang pelaksanaan pertandingan itu tidak ada penonton. Tetapi, saya sampaikan ini dalam kondisi sekarang, kondisi Oktober kami belum tahu. Oleh karena itu, kita harus senantiasa melihat perkembangan sebelum pelaksanaan,” ujar Kadarmanta.
Kadarmanta juga meminta ada pemeriksaan kesehatan rutin untuk pemain dan pengurus klub. Salah satu yang mesti dilakukan adalah pelaksanaan tes usap secara rutin.
”Saya mohon ada pendampingan kesehatan yang baik. Pada periode tertentu atau sekian hari harus ada swab, apalagi kalau habis main di kota lain,” katanya.