Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan pembatalan empat turnamen kategori BWF World Tour di Asia yang sedianya akan digelar selama empat pekan pada bulan September.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pebulu tangkis top dunia harus menanti lebih lama untuk tampil kembali dalam turnamen internasional. Empat turnamen kategori BWF World Tour di Asia, yang mengawali kembali persaingan pebulu tangkis elite dunia, pada September dibatalkan.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Rabu (29/7/2020), mengumumkan pembatalan empat turnamen yang akan digelar dalam empat pekan beruntun selama September. Keempatnya adalah Taiwan BWF World Tour Super 300 (1-6 September), Korea Super 500 (8-13 September), China Super 1000 (15-20 September), dan Jepang Super 750 (22-27 September).
”Keputusan untuk membatalkan turnamen didasarkan pada kepentingan untuk melindungi kesehatan atlet, penonton, sukarelawan, dan anggota asosiasi peserta. Kami sangat kecewa karena harus membatalkan ini, tetapi menjaga keselamatan semua yang terlibat lebih penting,” tutur Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund dalam laman resmi BWF.
BWF World Tour di Taiwan, Korea Selatan, China, dan Jepang sebenarnya menjadi rangkaian awal turnamen BWF World Tour setelah kompetisi bulu tangkis dihentikan sejak pertengahan Maret akibat pandemi Covid-19. All England, 11-15 Maret, menjadi BWF World Tour terakhir yang digelar.
Turnamen bulu tangkis direncanakan berlangsung kembali Agustus. Namun, rangkaian turnamen BWF World Tour baru dimulai kembali Agustus. Dalam kalender pada Agustus, hanya terdapat turnamen-turnamen level kecil dan turnamen yunior yang justru telah dibatalkan.
Menjadi bagian dari turnamen yang batal ini adalah BWF Tour Super 100 di India, Jepang, China, dan Vietnam. Selain itu, terdapat dua turnamen yunior level tertinggi, yaitu Grand Prix India dan Pembangunan Jaya Raya.
Dalam struktur turnamen BWF, World Tour Super adalah rangkaian turnamen grade 2, di bawah grade 1 yang terdiri dari Olimpiade, Kejuaraan Dunia (termasuk yunior), serta kejuaraan-kejuaraan beregu, seperti Piala Thomas-Uber dan Piala Sudirman.
Secara berurutan, dari level tertinggi ke rendah, BWF World Tour terdiri dari Final BWF, Super 1000, Super 750, Super 500, dan Super 300. Indonesia memiliki Indonesia Terbuka Super 1000 yang menurut rencana digelar pada Oktober, mundur dari rencana awal pada Juni.
Sebelum BWF mengumumkan pembatalan empat turnamen, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roediyanto mengatakan, turnamen di Asia yang digelar September memang berpotensi dibatalkan karena masih tingginya kasus Covid-19 di dunia. Apalagi, panitia turnamen-turnamen tersebut belum mengeluarkan prospektus yang berisi informasi detail penyelenggaraan turnamen.
”Teorinya, dalam situasi normal, prospektus keluar sekitar tiga bulan sebelum kejuaraan,” kata pria yang akrab disapa Rudy tersebut saat dihubungi di Tokyo, Jepang.
Pembatalan turnamen bulu tangkis di Asia ini terjadi setelah pembatalan turnamen tenis ATP dan WTA Tour di China dan Jepang. Pekan lalu, rangkaian turnamen di China yang seharusnya berlangsung dalam rentang September-November dibatalkan, termasuk ajang besar Final WTA di Shenzhen, November. Selasa, giliran turnamen WTA Tokyo, 2-8 November, yang dibatalkan.
Setelah membatalkan empat turnamen BWF World Tour, BWF akan tetap memantau perkembangan situasi pandemi untuk menentukan status turnamen lain. ”Aktivitas bulu tangkis akan mengikuti peraturan dari WHO, otoritas setiap negara, dan peraturan terkait perjalanan internasional,” kata Lund.