Pertarungan di zona degradasi menjadi persaingan yang tersisa di dua laga akhir Liga Italia musim ini. Hukuman turun kasta akan coba dihindari oleh Lecce dan Genoa yang masih berpeluang terdegradasi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LECCE, SELASA — Dua pekan pamungkas Liga Italia musim 2019-2020 akan menentukan jatah satu tim tersisa yang harus turun kasta. Setelah SPAL dan Brescia yang dipastikan terdegradasi, Lecce dan Genoa akan berjuang untuk menjaga peluangnya bertahan di Serie A.
Hingga pekan ke-36 Liga Italia, sejumlah klub telah menyegel capaian pada musim ini. Juventus mengunci gelar scudetto ke-36 atau kesembilan beruntun. Lalu, Inter Milan, Atalanta, dan Lazio telah memastikan tiket ke Liga Champions musim depan. Adapun jatah Liga Europa telah dipegang AS Roma, AC Milan, serta Napoli.
Alhasil, penentuan satu tim yang akan terdegradasi menjadi satu-satunya drama yang tersisa pada musim ini. Lecce akan bertandang ke markas Udinese, Stadion Dacia Arena, pada laga pekan ke-37, Kamis (30/7/2020) pukul 00.30. ”Si Serigala”, julukan Lecce, butuh meraih kemenangan untuk menjaga peluang bertahan di kompetisi kasta tertinggi Italia.
Setelah menjalani 36 laga, Lecce baru mengumpulkan 32 poin sehingga berada di posisi ke-18 yang menjadi peringkat akhir zona degradasi. ”Si Serigala” masih tertinggal empat poin dari Genoa di posisi ke-17 yang menjadi batas aman bertahan di Serie A.
Pada pekan ke-37, Genoa akan berkunjung ke kandang Sassuolo, Stadion Mapei, pada laga yang akan berlangsung serempak dengan laga Lecce. Dengan mengumpulkan 36 poin, Genoa hanya membutuhkan dua poin agar tetap berkompetisi di Serie A musim 2020-2021.
Menghadapi Udinese bukan laga yang mudah bagi Lecce. ”Si Zebra Kecil”, sebutan Udinese, tengah bermain apik dalam dua laga terakhir. Udinese mampu mengalahkan sang juara, Juventus, 2-1 dalam laga kandang terakhir, kemudian menumbangkan Cagliari 1-0.
Sementara itu, dalam lima laga terakhir, Lecce telah menelan tiga kekalahan, satu imbang, dan hanya satu kali meraih tiga poin. Satu-satunya kemenangan yang diraih Lecce ialah ketika menghadapi sesama tim zona degradasi, yaitu Brescia.
Semangat tinggi
Oleh karena itu, Pelatih Lecce Fabio Liverani menilai tim asuhannya menghadapi situasi sulit. Untuk keluar dari zona degradasi, Lecce tidak hanya harus menang di dua laga tersisa, tetapi juga berharap Genoa gagal meraih kemenangan dalam dua laga akhir musim ini.
”Tugas kami untuk mencoba dan memenangi setiap pertandingan. Kami harus memiliki semangat tinggi dan hanya memikirkan diri kami sendiri,” kata Liverani dalam konferensi pers sebelum laga, Selasa (28/7/2020), seperti dikutip dari laman klub itu.
Meskipun masih bergantung dengan hasil pertandingan Genoa, Liverani telah meminta pasukannya untuk tidak memikirkan laga Genoa. Hal itu dibutuhkan agar seluruh skuad Lecce bermain lepas dan tanpa beban untuk meraih kemenangan.
Musim ini, Lecce menjadi tim yang memiliki rekor pertahanan terburuk. Lecce telah kebobolan 80 gol selama 36 laga. Adapun catatan kebobolan terburuk sepanjang sejarah Serie A masih dipegang oleh Pescara dan Benevento yang kemasukan 84 gol. Pescara mencatat hasil buruk itu pada musim 2012-2013, sedangkan Benevento pada musim 2017-2018.
Untuk meraih kemenangan, ”Si Serigala” akan bergantung kepada gelandang serang, Marco Mancosu, dan penyerang, Gianluca Lapadula, yang telah berkolaborasi mencetak 22 gol di musim ini. Adapun Liverani adalah pelatih yang mampu membawa Lecce bangkit dari Serie C dan meraih promosi ke Serie B pada musim 2017-2018.
Semusim kemudian, Lecce menduduki peringkat kedua Serie B dan berhasil kembali ke Serie A. Lecce bermain lagi di Serie A pada musim ini setelah terakhir kali bermain di kompetisi kasta tertinggi di Italia pada musim 2011-2012.
Sementara itu, Pelatih Genoa Davide Nicola yakin timnya akan lolos dari ancaman turun kasta di musim ini. Selain menghadapi Sassuolo, Genoa akan bermain di laga kandang terakhir melawan Hellas Verona.
Di dua laga terakhir, kami berambisi meraih angka sebanyak-banyaknya. Kami ingin menjaga fokus agar mampu mencapai target bertahan di Serie A. (Davide Nicola)
”Di dua laga terakhir, kami berambisi meraih angka sebanyak-banyaknya. Kami ingin menjaga fokus agar mampu mencapai target bertahan di Serie A,” kata Nicola.
Tiga pelatih berbeda
Musim ini, Genoa telah ditangani tiga pelatih berbeda. Aurelio Andreazzoli adalah pelatih yang menangani ”Il Grifone” pada awal musim ini, tetapi ia lantas dipecat pada 21 Oktober karena rentetan hasil buruk. Selanjutnya, kursi pelatih diamanatkan kepada mantan pemain Genoa, Thiago Motta. Motta pun hanya bertahan sekitar dua bulan sebelum dipecat pada masa libur Natal dan Tahun Baru, akhir Desember lalu.
Nicola menjadi pelatih ketiga Genoa di musim ini yang telah menghasilkan 25 poin dari 20 laga menangani ”Il Grifone”. Genoa belum pernah turun kasta sejak bermain kembali di Serie A pada musim 2007-2008. (AP)