Manchester United, di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, punya peluang menjadi kandidat juara Liga Inggris musim depan. Namun, mereka butuh investasi pemain yang tepat untuk menantang Liverpool dan Manchester City.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MANCHESTER, SENIN — Antusiasme yang hilang di Stadion Old Trafford, sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson, kembali hadir pada akhir musim ini. Bersama manajer baru, Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United menatap masa depan cerah di stadion berjuluk ”Teater Impian” itu seusai penampilan sempurna di kelanjutan Liga Inggris.
MU tampil menjanjikan pada era pandemi. Sejak Juni, MU memegang rekor terbaik di liga itu dengan hasil 6 kali menang dan 3 kali seri. Mereka menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di era normal baru.
Kesuksesan penampilan itu membuat ”Setan Merah” menembus peringkat ketiga sekaligus meraih tiket Liga Champions musim depan. Solskjaer pun kembali mendapatkan kepercayaan publik Manchester setelah kritik yang sempat menderanya, pertengahan musim ini.
”Kritik selalu membuat saya lebih kuat. Saya percaya apa yang saya lakukan. Hasil ini adalah pencapaian besar staf dan para pemain. Mereka luar biasa. Ini memperlihatkan kami sedang membangun kultur (tim kuat),” katanya seusai membawa MU menang atas Leicester City, 2-0, Minggu (26/7/2020).
Dengan modal tersebut, MU kini lebih percaya diri menatap musim baru. Solskjaer optimistis timnya bisa menantang gelar juara liga dari dua kandidat terkuat, Manchester City dan Liverpool. Setelah 2013 di era Ferguson, MU tidak lagi pernah meraih trofi juara Liga Inggris.
Peluang menjuarai liga pada musim depan sangatlah terbuka karena skema yang diinginkan Solskjaer telah berjalan. Permainan menyerang balik dengan cepat dan mematikan berhasil diterapkan setelah kedatangan gelandang kreatif Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon pada Januari lalu.
Fernandes menjadi pemain paling bersinar MU saat ini dengan torehan delapan gol dan tujuh asis yang dibuatnya hanya dalam setengah musim. Lewat umpan akurat, dia mampu memanjakan para penyerang muda MU, seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial.
Pekerjaan besar
Namun, MU punya pekerjaan besar di jendela transfer mendatang. Skuad saat ini belum cukup bagi Solskjaer agar MU bisa konsisten sepanjang musim depan. Terbukti, mereka nyaris selalu memainkan 11 pemain yang sama setelah kembalinya liga. Hal itu membuat para pemain terlihat keletihan, terutama di tiga laga terakhir.
Mereka juga butuh pemain bintang lainnya untuk menambah pengalaman skuad mereka yang cenderung masih muda. ”Klub tahu apa yang kami butuhkan. Hal ini yang akan kami kerjakan,” tutur Solskjaer yang dikabarkan tengah mengincar penyerang sayap Borussia Dortmund, Jadon Sancho.
[embed]https://youtu.be/GETixrNu-Lk[/embed]
Legenda hidup MU, Roy Keane, menilai mantan timnya itu membutuhkan tambahan di posisi gelandang dan penyerang. ”Anda butuh opsi yang lebih banyak di semua posisi. Semua ini tentang mendapatkan pemain yang tepat. Contoh saja perubahan mereka setelah kedatangan Fernandes,” ucapnya.
Terakhir kali MU masuk empat besar adalah saat ditangani Jose Mourinho pada musim 2017-2018. Saat itu, klub menginvestasikan dana sebesar 170 juta poundsterling atau lebih dari Rp 3 triliun untuk jendela transfer pada musim panas. Namun, belanja masif itu justru gagal total yang berujung pada pemecatan Mourinho.
Mereka jelas butuh investasi lagi, tetapi harus dilakukan dengan tepat kali ini. Itu penting untuk bisa mendekati Liverpool dan City. (Gary Neville)
”Mereka jelas butuh investasi lagi, tetapi harus dilakukan dengan tepat kali ini. Itu penting untuk bisa mendekati Liverpool dan City. Mereka sudah seharusnya meningkatkan kualitas pada skuadnya,” kata pengamat Liga Inggris, Gary Neville.
MU butuh tambahan pemain baru karena musim depan akan jauh lebih berat. Terbukti, pada musim ini, persaingan di Liga Inggris semakin ketat. Persaingan meraih tiket Liga Champions kini bahkan diperebutkan sepuluh tim, bukan lagi enam seperti biasanya.
Tim-tim kuda hitam, seperti Wolverhampton Wanderers, Sheffield United, dan Leicester City, tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Kekuatan finansial mereka cukup untuk membeli pemain bagus yang cukup murah dari negara lainnya.
Ketatnya persaingan itu bisa terlihat dari kebahagiaan pelatih top sekelas Mourinho saat berhasil membawa Tottenham Hotspur finis di peringkat ke-6. Manajer yang telah memenangi dua trofi Liga Champions sepanjang kariernya itu sangat puas meski timnya hanya meraih tiket Liga Europa musim depan.(AP/REUTERS)