Marc Marquez selalu menyalakan gairah bagi semua yang menyaksikan dirinya memacu ”kuda besi” di lintasan balap. Kehadirannya menjadi salah satu berkah bagi penghuni dunia untuk mengingat bahwa hidup adalah perjuangan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JEREZ, SABTU — Marc Marquez, pebalap MotoGP yang memperkuat tim Repsol Honda, melangkah dengan wajah letih ke ruang pertemuan di dalam truk di belakang garasi tim setelah latihan ketiga balapan MotoGP seri Andalusia di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Sabtu (25/7/2020). Dia melambaikan tangan dan tersenyum kepada mereka yang menyambutnya dengan tepuk tangan.
Marquez memang menjadi tengah sorotan, khususnya wartawan. Ia kembali ke Jerez, Kamis lalu, hanya berselang sekitar 48 jam setelah menjalani operasi retak tulang lengan kanan bagian atas di Barcelona. Dia membuat kejutan dengan lolos pemeriksaan medis, mengingat benturan antara lengan kanan dan ban depan motornya saat kecelakaan, pada Minggu lalu, mencapai 25,98 g-force (gaya gravitasi).
Nilai g-force setinggi itu sangatlah masif sehingga sulit dinalar jika Marquez bisa kembali memacu motornya di lintasan kurang dari sepekan sejak kecelakaan itu. Sebagai perbandingan, seorang pilot pesawat jet tempur, ketika bermanuver vertikal di udara, maksimal menanggung 9-9,5 g-force. Jika tidak terbiasa, pilot pun bisa pingsan seketika akibat tekanan hebat gaya gravitasi tersebut.
Data g-force saat kecelakaan Marquez itu dikeluarkan Alpinestar, pembuat baju balap, berdasarkan analisis data airbag saat menahan benturan. Ia melewatkan sesi latihan pertama dan kedua pada Jumat (24/7/2020) dan baru memacu Honda RC213V di sesi ketiga dan keempat, Sabtu.
”Saya tak suka dengan kata mustahil. Saya tidak akan pernah mengatakan hal itu,” kata Marquez pada musim lalu dalam acara Campus Repsol di Madrid, Spanyol.
Marquez memang terlahir sebagai petarung. Dia tak pernah menyerah sebelum mencoba. Prinsip itulah yang menjadikan Marquez sebagai salah satu pebalap motor terhebat sepanjang masa. Dia melakukan sesuatu dengan tujuan sebening kristal, termasuk berulang kali jatuh saat latihan untuk mengetahui batas performa motor, berikut kemampuan dirinya mengendalikan ”kuda besi” kelas MotoGP yang sangat liar.
Megabintang balap motor itu akan terus mencari batas kemampuan dirinya. Dia selalu berjuang memperbaiki diri dan menggali potensi terdalamnya. Bahkan, dia tidak gengsi menjadikan megabintang cabang olahraga lain sebagai inspirator.
”Salah satu idola saya adalah Rafael Nadal (petenis dunia). Ketika menyaksikan dia dalam pertandingan (tenis), Anda akan bertanya-tanya apakah dia bisa bermain dengan lebih baik? Dia selalu melakukan langkah baru ke depan. Atau, ketika (Lionel) Messi mencetak gol, Anda berpikir bahwa dia tidak akan bisa melakukan dengan lebih baik lagi. Nyatanya, dia melangkah dan mencetak gol lain yang lebih baik,” ujar Marquez sepuluh bulan lalu.
”Saya berusaha mencontoh mereka bagaimana selalu memperbaiki diri. Saya akan berusaha untuk belajar dari berbagai kesalahan. Lawan menunjukkan di mana level Anda. Itu adalah di mana kita akan berusaha untuk terus berkembang,” ujar pebalap berusia 27 tahun itu.
Namun, catatan waktunya pada latihan kemarin jauh dari kompetitif meskipun dia mampu melewati persyaratan ikut kualifikasi, yaitu mencatatkan waktu lap minimal 107 persen dari waktu tercepat pada keempat sesi latihan. Bahkan, dia sempat melakukan teknik menikung dengan siku menempel ke aspal di Tikungan 11 pada latihan ketiga.
Pada sesi latihan keempat (FP4), dia bahkan sempat melesat ke urutan ke-12, yaitu di atas Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi. Namun, FP4 bukan ukuran kompetitif yang valid karena lebih untuk mengetes setelan terakhir sebelum kualifikasi.
Marquez pun kembali ke garasi tim Repsol Honda dengan wajah yang menunjukkan kegelisahan. Dia mengangkat tangan kanannya dan memijit lipatan siku dengan tangan kirinya. Tangan yang cedera itu kemudian dia kibas-kibaskan pelan.
Kibasan itu mengakhiri pencarian Marquez atas panggilan tubuhnya. Dia telah menemukan jawabannya. Fisiknya ternyata belum cukup kuat untuk menyelesaikan 25 lap balapan. Juara dunia enam kali MotoGP itu pun tidak melanjutkan sesi kualifikasi pertama dan absen dari balapan yang akan bergulir Minggu ini pukul 19.00 WIB di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Cermin kehidupan
Kiprah Marquez meniti kariernya ibarat cermin kehidupan bagi mereka yang mau menjadi lebih baik. Di tengah situasi yang nyaris mustahil pun, dia masih memeras kemampuannya hingga tidak ada lagi yang bisa menetes. Secuil harapan cukup untuk mengobarkan motivasinya, seperti saat mendengarkan diagnosis awal Xavier Mir, dokter yang mengoperasinya.
Kiprah Marquez meniti kariernya ibarat cermin kehidupan bagi mereka yang mau menjadi lebih baik. Di tengah situasi yang nyaris mustahil pun, dia masih memeras kemampuannya.
Mir sempat berkata, Marquez kemungkinan membutuhkan waktu lama untuk pemulihan jika saraf radial lengan kanannya ikut terdampak kecelakaan. Namun, itu tidak sampai terjadi.
Itulah yang membuat dia menolak menunggu hingga seri ketiga di Brno, Ceko, untuk bisa kembali balapan. Dia menjawab panggilan tubuhnya, kembali ke Jerez dan bertarung melawan cederanya. Namun, pebalap yang juga dijuluki ”si bayi alien” itu ternyata manusia yang memiliki keterbatasan ragawi.
”Ya, besok dia (Marquez) tidak akan (ikut) balapan. Pada sesi siang yang panas, dia mulai merasa lebih sakit dan tak terlalu nyaman. Akhirnya, kami memutuskan yang terbaik adalah tidak masuk balapan,” ujar Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig kepada MotoGP.
Puig mengakui, dirinya khawatir keikutsertaan Marquez di latihan, kemarin, bisa membuat cederanya kian parah. ”Tentu saya khawatir. Tetapi, ini olahraga balap motor dan kami memahami Marc orang yang cerdas, sangat pintar. Dia akan selalu mengikuti apa yang dirasakan, mendengarkan panggilan tubuhnya. Jika dia melihat itu tidak mungkin, dia pun akan berhenti,” ujar Puig.
Dikuasai Yamaha
Absennya Marquez membuat persaingan papan atas MotoGP pada kualifikasi dikuasai para pebalap Yamaha. Pebalap andalan tim Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, kembali meraih start terdepan pada seri Andalusia ini.
Adapun pebalap tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, akan start dari posisi kedua. Rekan setimnya, Rossi, start dari posisi keempat di belakang pebalap Pramac Ducati, Francesco Bagnaia.
”Sesungguhnya, lap saya tidak terlalu bagus. Saya berjuang keras hari ini untuk melakukan time attack yang bagus. Tetapi, saya tidak merasa (lap) terlalu bagus. Itulah mengapa saya merayakan dengan sangat gembira karena bisa meraih pole position. Kami memiliki pace dan performa yang bagus untuk besok,” kata Quartararo, yang berpotensi meraih kemenangan keduanya pada Minggu ini.
Dia akan bersaing dengan Vinales yang juga sangat cepat dan percaya diri. ”Saya merasa bagus dengan motor dan sejujurnya ini perasaan yang fantastik. Potensi kami sangat kuat hari ini dan saya senang karena motor berfungsi dengan baik. Saya tidak sabar balapan besok,” kata Vinales, yang pekan lalu finis kedua.