Wabah Belum Berakhir, Seri Shanghai dan Gateshead Dibatalkan
Pandemi Covid-19 masih terus berdampak ke olahraga, khususnya atletik. Dua seri bergengsi di kejuaraan atletik Liga Berlian, yaitu Shanghai dan Gateshead, dipastikan dibatalkan tahun ini akibat pandemi yang tak mereda.
SHANGHAI, JUMAT — Penyelenggara Liga Berlian kembali membatalkan dua serinya tahun ini, yakni seri Shanghai, China, yang direncanakan 19 September dan Grand Prix Muller di Gateshead, Inggris, pada 12 September. Pembatalan itu turut dipicu wabah Covid-19 yang belum berakhir.
Namun, mereka tetap berusaha agar Liga Berlian tahun ini tetap berlangsung, yaitu dimulai dari seri Herculis, Monako, pada 14 Agustus mendatang.
Berdasarkan laman resmi Atletik Dunia (World Athletics), Jumat (24/7/2020), Pemerintah Kota Shanghai memutuskan menunda semua kegiatan olahraga yang ada tahun ini hingga tahun depan. Atas dasar itu, Liga Berlian seri Shanghai 2020 pun harus dibatalkan dan baru digelar kembali pada tahun depan. Direncanakan, seri Shanghai akan menjadi seri pembuka untuk musim depan.
Pembatalan seri Shanghai ini menyusul keputusan yang sama untuk Liga Berlian Grand Prix (GP) Muller 2020. Pada Kamis, (23/7/2020), Pemerintah Kota Gateshead juga memutuskan menunda sejumlah kompetisi olahraga yang ada tahun ini ke tahun depan.
”Dengan berat hati, kami mengumumkan GP Muller pada September ini resmi dibatalkan,” bunyi pernyataan bersama Federasi Atletik Inggris dan Pemerintah Gateshead.
Pembatalan gelaran seri Shanghai dan GP Muller ini turut dipicu wabah Covid-19 yang belum berakhir. Pemerintah kota dan federasi atletik setempat memilih jalan aman untuk menunda kejuaraan yang ada untuk keselamatan ataupun kenyamanan para peserta.
Federasi Atletik Inggris karena wabah Covid-19 juga menunda renovasi fasilitas Stadion Internasional Gateshead yang terakhir kali menggelar kejuaraan internasional pada 2010. Sejatinya, mereka harus meningkatkan kualitas lintasan, lapangan, dan lampu sorot dengan nilai investasi 1,3 juta poundsterling (Rp 24,29 miliar) di arena yang pernah menjadi saksi pelari legendaris Jamaika, Asafa Powell, menyamai rekor dunia 100 meter saat itu dengan catatan waktu 9,77 detik pada 2006 itu.
Dengan waktu yang sangat singkat dari saat ini ke rencana gelaran pada 12 September, pengerjaan itu tidak akan tuntas sebelum gelaran berlangsung. ”Waktu akhirnya mengalahkan kami untuk memastikan semua atlet bisa bersaing dengan aman dan optimal di fasilitas kelas dunia. Namun, kami berusaha agar ambisi mengembalikan kejuaraan atletik internasional di Gateshead bisa terealisasi tahun depan,” bunyi keterangan bersama Federasi Atletik Inggris dan Pemerintah Gateshead itu kemudian.
Secara keseluruhan, ada sembilan seri dari total 15 seri Liga Berlian yang dibatalkan karena dampak pandemi Covid-19.
Secara keseluruhan, ada sembilan seri dari total 15 seri Liga Berlian yang dibatalkan karena dampak pandemi Covid-19. Bahkan, final Liga Berlian yang direncanakan untuk 24 disiplin cabang di Zurich, Swiss, akhir tahun ini, juga dibatalkan karena penyelenggara memutuskan tidak ada pengumpulan poin di musim ini.
Sejauh ini, ada enam seri yang dijadwalkan tetap berlangsung antara 14 Agustus dan 17 Oktober mendatang. Namun, jadwal tersebut juga bersifat fleksibel atau bisa berubah sewaktu-waktu, yakni bisa kembali ditunda atau dibatalkan sama sekali.
Menatap seri Monako
Kendati demikian, operator Liga Berlian tetap berusaha agar seri kejuaraan itu bisa dimulai lagi, yakni dimulai dari seri Herculis 2020. Bahkan, sejumlat atlet elite sudah mengumumkan akan ambil bagian dalam seri Monako kali ini.
Atlet-atlet ini, antara lain, juara dunia 2017 dan 2019 lari gawang 400 meter asal Norwegia, Karsten Warholm; juara dunia 2019 lari 1.500 meter asal Kenya, Timothy Cheruiyot; serta juara dunia 2017 dan 2019 loncat galah asal Amerika Serikat, Sam Kendricks. Lalu, ada pula peraih emas lari 1.500 meter putri asal Kenya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Faith Kipyegon; dan juara dunia 2019 lari 800 meter putri asal Uganda, Halimah Nakaayi.
”Saya selalu ingin berlari di Monako. Saya tahu orang-orang telah berlari dengan cepat di sana sebelumnya. Saya juga pernah berlatih di Monako dan mereka memiliki arena yang bagus. Saya mungkin bisa berlari lebih cepat di sana,” tutur Warholm dikutip laman resmi World Athletics (WA), Selasa (21/7).
Tur emas
Selain Liga Berlian, Operator Tur Emas juga berusaha agar seri itu bisa dimulai lagi, yakni dimulai dari seri Gyulai Istvan Memorial, Szekesfehervar, Hongaria, pada 19 Agustus nanti. Beberapa atlet elite pun sudah mengumumkan akan berpartisipasi, antara lain juara dunia 2015 dan 2017 lari 200 meter putri asal Belanda, Dafne Schippers; serta peraih perak kejuaraan dunia 2013 dan 2015 loncat jangkit asal Portugal, Pedro Pablo Pichardo.
Wabah Covid-19 memang memukul dunia olahraga, termasuk cabang atletik. Selain banyak menunda maupun membatalkan sejumlah kejuaraan, beberapa kejuaraan pun harus mengubah konsep untuk tetap eksis di tengah pandemi yang masih terjadi. Adaptasi itu salah satunya dilakukan di Kejuaraan Dunia Lari Setengah Maraton (21 kilometer) 2020 di Gynia, Polandia pada 17 Oktober nanti.
Panitia kejuaraan menawarkan salah satu opsi perlombaan via daring. Para pelari elite tetap diharapkan berpartisipasi langsung dalam kejuaraan tersebut, sedangkan pelari amatir yang sudah mendaftar dapat memilih tetap datang langsung atau ikut dengan cara daring. Semua peserta yang ikut cara daring tetap mendapatkan fasilitas resmi yang ada, seperti kaus, ransel, hingga medali finisher.
Perlombaan daring
Peserta umum yang belum terdaftar pun bisa ikut serta perlombaan daring itu secara gratis dengan membuat akun di laman AllYouNeedlsRunning.com. Mereka pun bisa membeli medali finisher sebagai kenang-kenangan dari kejuaraan tersebut.
Dalam konsep daring itu, peserta hanya cukup ikut serta berlari pada hari yang sama, jarak yang sama, tempat apa pun, dan dengan kecepatan apa pun. ”Dengan konsep ini, bukan berarti perlombaan massal nyata di Gdynia dibatalkan. Konsep daring ini untuk menambah opsi dalam perlombaan kali ini,” ujar Michael Drelich, Kepala LOC Kejuaraan Dunia Setengah Maraton Gdynia, dikutip WA, Kamis.
Presiden WA Sebastian Coe menyambut baik inisiatif tersebut. ”Sebagai pelari (penggemar lari), saya sangat senang melihat akan ada lebih banyak orang yang berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Ini juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebugaran di tengah situasi yang menantang karena pandemi Covid-19 saat ini,” pungkasnya. (AFP)