Balap MotoGP akhir pekan ini di Jerez akan diikuti Marc Marquez meskipun baru menjalani operasi pemulihan retak tulang lengan kanan bagian atas. Marquez berpotensi mereplika kisah Jorge Lorenzo di Assen.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS — MotoGP semakin panas memasuki seri kedua yang akan berlangsung di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, akhir pekan ini, 24-26 Juli 2020. Persaingan akan didominasi para pebalap Yamaha dan Ducati karena pebalap andalan Suzuki dan Honda masih cedera. Meskipun Marc Marquez, Cal Crutchlow, dan Alex Rins dinyatakan bisa membalap akhir pekan ini, mereka bukanlah favorit pemenang seri Andalusia.
Marquez sudah berada di Jerez pada Kamis siang. Dia terbang dari Barcelona untuk melanjutkan pemulihan pasca-operasi retak tulang bahu kanan bagian atas di lokasi balapan, serta untuk menjalani tes kebugaran pada Kamis (23/7/2020) petang WIB. Marquez akan menjalani sesi latihan pada Jumat mulai pukul 14.55 WIB.
”Bugar untuk balapan,” bunyi status akun Twitter @HRC_MotoGP yang menyertai foto Marquez dibonceng dengan motor saat meninggalkan ruangan medis di Jerez-Angel Nieto.
Cedera retak lengan kanan Marquez tidak parah karena tidak memengaruhi saraf radial. Saraf itu yang mengontrol gerakan tangan dan jemari. Kondisi itu membuat Marquez sangat bersemangat untuk bisa kembali balapan akhir pekan ini alih-alih menunggu hingga seri ketiga di Brno, Ceko, 7-9 Agustus.
Proses pemulihan cedera Marquez masih tahap awal sehingga dia tidak mengincar podium. Target akhir pekan ini adalah meraih poin sekecil apa pun untul menjaga peluang juara. Dia tidak ingin kehilangan lebih banyak poin setelah gagal finis akibat kecelakaan pada seri Spanyol, pekan lalu.
Marquez berpotensi mereplika performa Jorge Lorenzo pada 2013 di Assen, Belanda. Pebalap tim Yamaha itu kecelakaan pada sesi latihan, Jumat, dan harus terbang ke Barcelona untuk menjalani operasi. Dia kembali pada Sabtu dan menjalani kualifikasi, di mana dia berada di posisi ke-12. Saat balapan, Lorenzo bertarung melawan sakit hingga finis di posisi kelima. Pencapaian yang membuat Lorenzo menangis dan mendapat tepuk tangan dari timnya saat kembali ke padok.
Marquez berpeluang mereplika kisah epik Lorenzo itu di Jerez. Dia memiliki potensi besar, seperti yang ditunjukkan pada seri pertama. Jika rasa sakit bisa ditahan dan kekuatan tangan kanannya bisa menahan beban tubuh saat menikung dan pengereman keras, Marquez berpeluang mendekati zona podium. Respons tubuh pada atmosfer balapan itu akan diuji Marquez saat sesi latihan Jumat hingga Sabtu.
Pekan lalu, dia gagal naik podium karena satu kesalahan kecil saat akselerasi ketika keluar dari tikungan 3 di Sirkuit Jerez. Marquez mengalami high side dan terpental dari motornya.
Sebelum kecelakaan di lap ke-21 itu, Marquez menunjukkan dirinya jauh lebih cepat daripada para pesaingnya. Data selisih waktu Marquez dengan Fabio Quartararo yang memenangi balapan, sejak lap ke-5 hingga ke-21, menegaskan itu. Marquez pada lap ke-5 berada di posisi ke-16 setelah motornya tidak bisa berbelok di tikungan 4 hingga keluar lintasan. Namun, dia mampu memacu RC213V yang masih mudah terjatuh dengan sangat cepat. Dia memangkas selisih waktu 7,397 detik dari Quartararo yang berada di posisi kelima pada lap kelima, menjadi 5,327 detik pada lap ke-21. Saat itu Marquez di posisi ketiga dan Quartararo memimpin balapan.
Marquez bersiap mendahului Maverick Vinales, tetapi terjatuh. Seandainya balapan berlangsung mulus bagi Marquez, dia masih berpeluang mendahului Quartararo, atau secara realistis finis kedua.
Performa Marquez itulah yang membuat Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig melontarkan pernyataan yang menyentil para pebalap lain. ”Honda RC213V dan dirinya jelas dua langkah di depan,” tegasnya.
Mantan pebalap GP500 itu melanjutkan memuji Marquez. ”Dia bukan sekadar sedikit lebih cepat, dia jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Dan perbedaannya, disukai atau tidak, terus bertambah dari tahun ke tahun,” ujar Puig.
Dia kemudian membuat pernyataan yang lebih kontroversial terkait potensi persaingan juara MotoGP musim ini tanpa Marquez. Ini muncul karena masa pemulihan pasca-operasi retak tulang lengan kanan bagian atas Marquez belum bisa dipastikan.
”Apa pun yang terjadi, jika bukan Marc yang memenangi kejuaraan, saya tidak berpikir siapa pun yang memenangi ini akan puas sepenuhnya, atau tidak seharusnya puas, karena mengetahui bahwa pebalap nomor satu tidak ada dalam kejuaraan secara keseluruhan,” ujar Puig, dikutip DANZ.
Ini pernyataan yang keras meskipun Marquez memang sangat dominan dan terus menaikkan standarnya. Musim lalu menjadi contoh nyata, di mana dia selalu finis pertama dan kedua serta hanya sekali tidak finis karena terjatuh di seri Amerika Serikat. Para pesaingnya pun mengakui, termasuk Vinales, bahwa Marquez memiliki pace yang luar biasa.
Yamaha vs Ducati
Ada Marquez maupun tidak, akhir pekan ini tetap menjanjikan persaingan yang ketat. Para pebalap Yamaha dan Ducati akan mendominasi baris depan. Quartararo dan Vinales yang memacu YZR-M1 menjadi favorit dengan penantang dua pemacu Desmosedici, Jack Miller dan Andrea Dovizioso.
”Akhir pekan lalu saya merasa luar biasa di atas motor di sini di Jerez, jadi saya juga merasa percaya diri untuk seri ini. Jujur saya memiliki pace yang bagus—pertama saat tes dan kemudian sepanjang balapan—meskipun mengalami keausan ban dalam balapan saya masih bisa finis kedua,” ujar Vinales di yamahamotogp, laman resmi tim Monster Energy Yamaha.
”Tim saya melakukan pekerjaan hebat dan kami semua sangat termotivasi untuk bertarung meraih podium dan kemenangan lagi. Saya pikir kami bisa semakin kuat kali ini karena sekarang kami memiliki semua data balapan. Kami telah melakukan pekerjaan yang bagus sejauh ini, jadi kami akan terus bekerja keras, seperti biasanya, untuk meraih hasil sebaik mungkin,” tegas Vinales.
Sementara rekan setimnya, Valentino Rossi, masih berkutat dengan laju keausan ban belakang yang sangat cepat. Selain itu, motornya juga mengalami kerusakan pekan lalu sehingga dia gagal finis.
”Seri Spanyol sangat sulit bagi saya. Saya sangat kesulitan dalam cuaca panas karena keausan ban, dan kemudian saya harus keluar dari balapan, ini sebuah kesialan. Bagus bagi kami bisa kembali balapan di Jerez pekan ini, karena kami bisa mengambil data dari Minggu (lalu) dan menggunakan itu untuk keuntungan kami. Kami akan bekerja keras karena kami ingin kembali dengan lebih kuat akhir pekan ini. Saya merasa bagus dan saya siap bertarung lagi,” tegas juara dunia tujuh kali MotoGP itu.
Ducati juga masih mengalami masalah dengan reaksi ban baru Michelin. Jika mereka bisa menemukan solusi jitu, para pebalap Ducati bisa memaksimalkan keunggulan mereka di kecepatan puncak. Dengan respons ban yang belum konsisten, para pebalap Ducati belum bisa memacu Desmosedici GP20 dengan maksimal sehingga mereka kalah cepat dari para pebalap Yamaha.
”Setelah balapan akhir pekan yang penuh tekanan, saya memanfaatkan beberapa hari ini untuk melanjutkan pemulihan setelah operasi tulang selangka kiri. Hasil hari Minggu lalu bagus dan kami mendapat hasil positif. Kami lebih siap pada balapan kedua karena telah mengetahui dengan lebih baik aspek apa saja yang perlu diperbaiki supaya lebih cepat,” ujar Dovizioso, dikutip GPOne.