Perubahan Arah Tim ”Kuda Jingkrak”
Ferrari semakin terpuruk dalam persaingan Formula 1 musim ini setelah kedua pebalapnya dilewati Lewis Hamilton di Hongaria. Ferrari pun merestrukturisasi organisasi untuk menyelamatkan tim musim ini dan 2021.
LONDON, RABU — Ferrari berjuang keras menyelamatkan musim ini dengan melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk tim Pengembangan Performa. Tim ini juga melibatkan Rory Byrne, arsitek mobil Ferrari di masa kejayaan di ajang Formula 1 bersama legenda hidup Michael Schumacher.
Tim ini akan mengambil keputusan penting untuk memperbaiki performa SF1000 yang anjlok pada tiga seri terakhir di awal musim ini. Padahal, mobil SF1000 juga akan dipakai pada musim 2021.
Musim ini menjadi balap Formula 1 terburuk bagi Ferrari dalam satu dasawarsa terakhir. Mereka kehilangan daya saing akibat mobil SF1000 kalah cepat dibandingkan mobil-mobil lain. Ini kemerosotan besar karena musim lalu tim ”Kuda Jingkrak”, dengan mobil SF90, masih mampu meraih posisi start terdepan dan memenangi sejumlah balapan.
Meski demikian, musim ini, semua berubah drastis. Jangankan bersaing naik podium, untuk lolos dari kualifikasi kedua saja, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc kesulitan. Situasi itu belum berubah banyak pada seri ketiga di Sirkuit Hongaroring, Hongaria, akhir pekan lalu. Meskipun Vettel bisa finis di posisi keenam, dia bisa dilewati lebih dari satu putaran oleh pemenang balapan Lewis Hamilton yang memacu Mercedes W11.
Finis dengan selisih satu lap dari pemenang balapan merupakan aib bagi tim sekelas Ferrari. Itulah mengapa Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto menyatakan, dalam kondisi terburuk dibandingkan yang diperkirakan, proyek mobil harus direvisi secara menyeluruh. Ini perubahan arah yang tegas karena sebelumnya Binotto masih berpegang pada arah pengembangan awal.
Ferrari pun mengumumkan perubahan organisasi tim teknik, Rabu (22/7/2020) malam WIB, untuk mempercepat perbaikan performa mobil. Tim asal Italia itu menyatakan, mereka telah melembagakan rantai komando yang lebih terfokus dan sederhana serta memberi masing-masing kepala departemen kewenangan yang diperlukan untuk mencapai target mereka. Ferrari juga membentuk departemen Pengembangan Performa yang dipimpin Enrico Cardile.
Sementara itu, departemen lainnya tidak mengalami perubahan, dengan Enrico Gualteri bertanggung jawab pada Power Unit (mesin), Laurent Mekies tetap sebagai Direktur Olahraga dan berwenang dalam kegiatan di sirkuit, dan Simone Resta akan terus memimpin departemen Chassis Engineering.
”Seperti yang diisyaratkan beberapa hari lalu, kami membuat perubahan organisasi pada bagian teknis untuk mempercepat desain dan pengembangan performa mobil ke depan,” ujar Binotto dikutip Formula1.
Pengalaman Byrne, yang menjadi sosok kunci saat Ferrari mendominasi F1 di era Michael Schumacher, diharapkan bisa memberikan inspirasi untuk perbaikan mobil.
Binotto juga menyebutkan, desainer mobil berusia 76 tahun, Rory Byrne, akan kembali memegang peranan penting dalam pengembangan SF1000. Pengalaman Byrne, yang menjadi sosok kunci saat Ferrari mendominasi F1 di era Michael Schumacher, diharapkan bisa memberi inspirasi untuk perbaikan mobil.
”Perubahan arah diperlukan untuk menentukan garis yang jelas terkait tanggung jawab dan proses kerja, sembari menegaskan kembali kepercayaan perusahaan kepada bakat-bakat teknik yang dimiliki. Departemen yang dijalankan Enrico Cardile akan bisa mengandalkan pengalaman Rory Byrne serta para insinyur ulung, seperti David Sanchez. Ini akan menjadi batu penjuru pengembangan mobil,” ujar Binotto.
”Kami yakin personel Ferrari pada level tertinggi dan kami tidak perlu iri dengan para pesaing utama kami dalam hal ini. Akan tetapi, kami harus membuat keputusan penting, yaitu menaikkan standar dalam hal tanggung jawab dari kepala-kepala departemen,” lanjut Binotto.
Binotto meyakini, restrukturisasi itu bisa menjadi fondasi perbaikan prestasi Ferrari yang anjlok beberapa tahun terakhir ini. ”Kami telah memulai meletakkan fondasi dari sebuah proses yang seharusnya mengarah ke siklus kemenangan baru dan berkelanjutan. Ini akan membutuhkan waktu dan kami akan mengalami kemunduran seperti yang kami alami saat ini dalam hal hasil dan performa,” lanjut pengganti Maurizio Arrivabene itu.
”Bagaimanapun juga, kami harus bereaksi pada kelemahan ini dengan kekuatan dan tekad untuk bisa kembali berada di level paling atas olahraga ini sesegera mungkin. Ini yang kami semua inginkan serta apa yang diharapkan para penggemar kami di seluruh dunia,” ujar Binotto.
Pertaruhan 2021
Langkah yang diambil Ferrari ini menegaskan situasi kritis di dalam tim tersukses dan paling prestisius di ajang Formula 1 itu. Pertaruhan mereka sangat besar karena melibatkan musim 2021.
Dengan penundaan penerapan aturan baru F1 dari 2021 ke 2022, semua tim akan menggunakan mobil 2020 untuk persaingan juara musim depan. Jika Ferrari tidak melakukan akselerasi pembenahan, mereka bisa mengalami musim yang jauh lebih buruk pada tahun depan.
Kesepakatan pembekuan pengembangan sebagian besar komponen mekanis mobil F1 pada 2021 itu dipicu oleh ancaman kebangkrutan tim-tim akibat pandemi Covid-19. Komponen yang telah mendapat homologasi atau pengesahan tidak boleh lagi dikembangkan. Daftar komponen yang dibekukan pengembangannya sangat banyak, termasuk monokok, struktur lantai mobil, penahan benturan, girboks, suspensi, dan rem.
Meski demikian, FIA masih memberikan celah perbaikan pada masalah-masalah mendasar pada mobil 2020 yang bisa berlangsung hingga 2021. Oleh karena itu, 10 tim F1 diberi tiga tahap waktu untuk melaporkan rencana perubahan komponen yang akan mereka lakukan untuk dipakai pada musim 2021.
Sistem token
Perubahan itu menggunakan sistem token yang menilai komponen mobil berdasarkan daftar harga. Komponen yang harganya murah dinilai dengan satu token, sedangkan komponen yang mahal dinilai dengan dua token. Modifikasi masing-masing komponen hanya boleh menggunakan dua token.
Artinya, komponen yang nilainya dua token, seperti sistem suspensi belakang, hanya bisa diperbaiki satu kali. Sementara komponen yang nilainya satu token bisa diperbaiki dua kali sejak dilakukan homologasi hingga akhir musim 2021.
FIA telah menetapkan tiga deadline atau batas waktu, yaitu D1, D2, dan D3, untuk memberi tahu bagaimana token yang dialokasikan ke masing-masing tim akan digunakan, seperti dikutip dari Motorsport. D1 telah jatuh pada Rabu (22/7/2020), yaitu ketika masing-masing tim memberitahu FIA tentang niat untuk memodifikasi komponen yang telah mendapat homologasi (HC). Pemberitahuan ini berisi perkiraan bagian-bagian yang terpengaruh disertai uraian singkat tentang alasannya.
D2 akan jatuh pada 5 Agustus saat masing-masing tim menyerahkan kepada FIA spesifikasi lengkap dari perubahan yang akan dilakukan pada HC dan semua komponen yang terdampak. D3 akan jatuh pada 21 September saat setiap tim menyerahkan pada FIA skema rinci dari perubahan yang akan dilakukan.
Jika komponen yang dimodifikasi tidak bekerja sesuai yang diharapkan dalam lima seri balapan, tim bisa kembali menggunakan komponen yang lama. Akan tetapi, komponen baru harus dicoret. Ini untuk mencegah tim menggunakan komponen dua spesifikasi berbeda, yakni mereka bisa bergantian menggunakan itu.