Kejutan terjadi pada hari pertama tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament di pelatnas bulu tangkis Indonesia, Cipayung, Rabu (22/7/2020). Pemain yunior mengalahkan pemain unggulan dalam turnamen internal tersebut.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejutan terjadi pada hari pertama persaingan tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament. Atlet termuda yang baru berusia 14 tahun, Ester Nurumi Tri Wardoyo, mengalahkan pemain unggulan dalam turnamen internal pelatnas bulu tangkis Indonesia tersebut.
Itu terjadi ketika Ester berhadapan dengan Asti Dwi Widyaningrum yang ditempatkan sebagai unggulan keenam. Bertanding di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/7/2020), Ester mengalahkan Asty, 21-10, 21-10, pada persaingan Grup N.
Diikuti 16 pemain, babak penyisihan berlangsung dalam empat grup. Dua peringkat teratas dari setiap grup berhak lolos ke perempat final. Turnamen tunggal putri ini digelar dalam pekan terakhir setelah empat nomor sebelumnya, setiap Rabu-Jumat, sejak 24-26 Juni.
”Saya memang sengaja membuat lawan berlari-lari mengejar bola karena saya merasa lawan tidak tampil seratus persen. Jadi, saya mencoba memanfaatkan ini. Awalnya enggak menyangka bisa menang straight game, kalaupun menang, saya pikir akan rubber game,” ujar Ester dalam laman PP PBSI.
Berusia 14 tahun, Ester menjadi pemain termuda pada skuad tunggal putri. Dia bergabung di pelatnas pratama bersama tujuh pemain lainnya, yang juga ikut serta dalam turnamen ini, di bawah asuhan pelatih Minarti Timur. Sementara Asty berlatih bersama Gregoria Mariska Tunjung dan enam pemain lainnya pada level pelatnas utama bersama Rionny Mainaky.
Adik dari pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo itu memiliki tipe permainan menyerang. Pemain asal PB Exist Jakarta ini juga pintar dalam mengubah pola permainan hingga menyulitkan lawan.
Prestasi terbaik Ester adalah ketika tampil dalam final Kejuaraan Asia Yunior 2019 di Surabaya, Jawa Timur, untuk kategori U-17. Namun, dalam final, dia dikalahkan pemain Jepang, Hina Akechi.
Dalam turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yunior, Ester tampil pada level tertinggi, yaitu turnamen grand prix, sejak 2017 pada kategori U-15. Dia mencapai perempat final Pembangunan Jaya Raya Grand Prix pada tahun tersebut.
Tahun ini dia pun bersaing dengan pemain elite yunior lainnya di Grand Prix Belanda dan Jerman meski belum mendapat hasil terbaik. Pada kedua turnamen yang berlangsung Maret itu, Ester tersingkir pada babak kedua.
Sebelum turnamen tunggal putri Mola TV PBSI dimulai, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut Ester sebagai salah satu tunggal putri, selain Tasya Farahnailah (15 tahun), yang disiapkan untuk tampil di Olimpiade Remaja Dakar 2022. Namun, Olimpiade untuk atlet berusia 18 tahun ke bawah tersebut dimundurkan menjadi 2026.
Dari hasil pertandingan pada Rabu sesi pertama, Ester pun memuncaki Grup N, unggul atas seniornya, Choirunnisa pada peringkat kedua, yang juga menang. Ester unggul dalam selisih poin yang dimenangi karena Choirunnisa ”hanya” menang 21-14, 21-17 atas Yasnita Enggira Setiawan.
Kejutan juga terjadi ketika pemain yunior lainnya, Komang Ayu Cahya Dewi, mengalahkan unggulan kedua, Fitriani, 21-13, 21-19, pada Grup P. Berusia 17 tahun, Komang adalah tunggal putri peringkat ke-25 yunior, sementara Fitriani, yang berada di level senior, menempati posisi ke-33.
Adapun persaingan sesama pemain yunior, Saifi Rizka Nur Hidayah dan Stephanie Widjaja, di Grup O, dimenangi Saifi, 23-21, 21-16. Sama-sama berstatus sebagai pemain yunior dan bergabung dalam pelatnas pratama, Stephanie unggul dalam posisi peringkat dunia yunior. Dia menempati peringkat keenam, sementara Saifi urutan ke-30.
Tahun ini, pemain yang sama-sama berusia 17 tahun itu memperlihatkan potensi mereka dengan mencapai final pada turnamen grand prix yunior. Stephanie mencapai final di Jerman, sementara Saifi juara di Belanda.
Gregoria Menang Mudah
Dari penampilan pemain senior, Gregoria yang ditempatkan sebagai unggulan teratas belum menemui banyak kesulitan ketika berhadapan dengan Bilqis Prasista. Tunggal putri peringkat ke-21 dunia itu menang 21-7, 21-15.
”Saya sudah siap banget menghadapi turnamen ini karena sudah lama tidak bertanding. Saya berusaha fokus pada setiap poin,” kata Gregoria yang berada dalam Grup M. Selain Bilqis, Gregoria juga akan bersaing dengan Putri Kusuma Wardani yang mengalahkan Siti Sarah Azzahra.
Tak ada turnamen yang bisa diikuti sejak pertengahan Maret karena pandemi Covid-19, Gregoria pun merasa tegang sebelum berhadapan dengan Bilqis meski tampil di tempat yang sehari-hari digunakan untuk latihan. Apalagi, lapangan yang digunakan untuk turnamen didesain agar pemain merasakan tampil dalam turnamen resmi. Petugas lapangan pun lengkap, mulai dari wasit, penjaga garis, hingga petugas kebersihan lapangan.
Pertandingan babak penyisihan grup akan berlanjut pada Rabu mulai pukul 15.00 dan Kamis pukul 08.30.