Keganasan Manchester United yang sudah terlihat pada laga-laga di Liga Inggris mendadak hilang saat mereka menjalani laga semifinal Piala FA. Laga tersebut menjadi mimpi buruk bagi kiper “Setan Merah” David De Gea.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Perjalanan Manchester United terhenti di babak semifinal Piala FA seusai dikalahkan Chelsea, 1-3, di Stadion Wembley, London, Senin (20/7/2020) dini hari WIB. Kiper MU David De Gea lantas memikul beban sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas kekalahan itu.
Kiper asal Spanyol itu melakukan dua kesalahan fatal yang menjadi berkah bagi Chelsea. Pada menit ke-45+11, De Gea berusaha mengantisipasi tendangan Olivier Giroud dari jarak dekat dan sudah berada di posisi yang tepat. Namun, bola tetap bisa melewatinya.
Kesalahan kedua terjadi pada awal babak kedua ketika bintang muda Chelsea Mason Mount mencoba menendang dari jarak jauh. Lagi-lagi De Gea sudah berada pada posisi yang nyaman untuk menghalau bola tersebut tetapi gawangnya tetap bobol dan Chelsea unggul 2-0. Dua gol Chelsea itu otomatis menambah tekanan mental para pemain MU.
Situasi memburuk bagi MU ketika gol ketiga Chelsea terjadi berkat kesalahan sang kapten. Bek MU Harry Maguire berusaha mengantisipasi umpan silang dari pemain Chelsea, Marcos Alonso, tetapi malah berujung menjadi gol bunuh diri.
Pada laga itu, MU hanya bisa membalas satu gol dan itu pun melalui tendangan penalti yang diambil oleh Bruno Fernandes pada menit ke-85. Keganasan MU yang terjadi di Liga Inggris mendadak sirna di Wembley. Hasil laga kontra Chelsea ini pun menjadi kekalahan pertama yang dirasakan MU di semua kompetisi sejak akhir Januari lalu.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer kemudian membela De Gea dengan menyatakan bahwa ia tetap menaruh kepercayaan yang besar terhadap kiper yang sudah tampil sebanyak 400 kali untuk MU. Kejadian di Wembley itu sebenarnya telah menodai momen-momen kebahagiaan De Gea.
Pekan lalu De Gea merayakan pencapaiannya melampaui catatan penampilan kiper legendaris MU, Peter Schmeichel, yang hanya bisa tampil sebanyak 398 kali. Adapun kiper yang paling banyak menjaga gawang MU sejauh ini adalah Alex Stepney yang sudah tampil dalam 539 laga pada periode 1966-1978.
Tidak diragukan
Solskjaer percaya mentalitas kipernya tersebut tidak bisa diragukan lagi. Ia pernah mengatakan bahwa menjadi kiper MU sangat berat karena harus memiliki mental baja. ”Saya tidak bisa berkomentar mengenai kepercayaan diri De Gea tetapi sebagai pemain, mentalnya sangat kuat,” katanya.
De Gea, kata Solskjaer, seharusnya bisa dengan mudah mengantisipasi tembakan-tembakan seperti yang dilakukan Giroud dan Mount. Namun, itulah sepak bola. Empat dari tujuh laga terakhir di Liga Inggris, De Gea mampu menjaga gawangnya tetap utuh dan membantu MU berada di jalur kemenangan. Jasa-jasanya itu tidak lagi dibicarakan setelah laga di Wembley.
Padahal, sejauh ini MU selalu menggunakan kiper kedua, Sergio Romero, pada laga-laga Piala FA. Ketika Solskjaer memainkan De Gea, nasib buruk menimpa mereka. ”Saya mengambil keputusan itu (memainkan De Gea) karena secara mental ia sudah sangat siap,” ujar Solskjaer.
Setelah tersingkir dari ajang Piala FA, MU kini tinggal memiliki satu target untuk merebut tiket Liga Champions dengan finis di peringkat keempat Liga Inggris. Peluang itu sudah terbuka karena Leicester City kalah 0-3 dari Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris, Senin dini hari WIB.
Leicester dan MU kini sama-sama mengantongi 62 poin. MU pun bisa naik ke peringkat empat apabila mengalahkan West Ham United pada laga berikutnya. Sementara Solskjaer mengatakan tetap akan memainkan De Gea pada laga-laga terakhir Liga Inggris yang krusial.
Bagi Chelsea, kemenangan di Wembley itu mengantar mereka untuk bertemu Arsenal pada laga final Piala FA musim ini yang akan berlangsung pada 1 Agustus 2020. Arsenal lebih dulu melaju ke babak final setelah mengalahkan Manchester City, 2-0. Manajer Chelsea Frank Lampard pun memuji karakter para pemainnya.
”Saya tidak bisa berharap lebih banyak lagi dari para pemain setelah melihat etos kerja dan level permainan mereka,” kata Lampard. Ia bahagia melihat para pemain bisa bangkit setelah menelan kekalahan 0-3 dari Sheffield United pada dua laga sebelumnya di ajang Liga Inggris. (AFP/REUTERS)