Setelah sempat cedera parah, striker Tottenham Hotspur kini telah kembali dengan ketajamannya. Ia pun memperbesar peluang Spurs tampil di Liga Europa dan membuat Leicester City terancam lengser dari peringkat keempat.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, kembali tajam dan mengantar timnya mendekat ke pintu masuk Liga Europa musim depan. Ia mencetak dua gol saat Spurs mengalahkan Leicester City, 3-0, di Stadion Tottenham Hotspur, London, Minggu (19/7/2020) malam.
Dengan kemenangan tersebut, Spurs kini berada di peringkat keenam klasemen sementara Liga Inggris dengan 58 poin. Sebaliknya, posisi Leicester di peringkat keempat dengan 62 poin semakin terancam karena Manchester United yang berada di peringkat kelima juga memiliki 62 poin.
Leicester pada laga itu tidak mampu membendung pergerakan Kane yang eksplosif. Saat mencetak gol pertamanya, Kane melakukan sprint dari tengah lapangan saat Lucas Moura membawa bola. Begitu Moura mengumpan, Kane sudah memiliki momentum untuk menembak dan memperagakan penyelesaian akhirnya yang mematikan.
Begitu pula saat mencetak gol kedua, Kane membawa bola agak melebar. Bek Leicester, Ryan Bennett, yang mengawal Kane harus cepat menebak apakah Kane akan mengumpan atau menembak langsung. Ternyata Kane sudah memutuskan untuk menembak langsung dalam posisi yang sulit dan masuk.
Sama seperti pada laga sebelumnya ketika Spurs mengalahkan Newcastle United, 3-1, Kane tetap mencetak dua gol dalam satu laga. Ia mencetak empat gol dalam dua laga terakhir dan saat ini mengoleksi 23 gol di semua kompetisi. ”Saya merasa sangat baik seperti yang saya rasakan empat atau lima tahun terakhir,” ujar Kane.
Kembali tajamnya Kane menjadi berkah bagi Spurs yang sempat terpuruk pada periode Februari hingga akhir Juni. Pada awal tahun, sebelum kompetisi terhenti karena pandemi Covid-19, Kane absen karena cedera. Begitu pula dengan Son Heung-min, partner Kane dalam mencetak gol, juga cedera. Akibatnya, Spurs sempat menjalani tujuh laga tanpa kemenangan.
Kane adalah pemain yang spesial bagi kami dan mungkin bukan pemain yang spesial untuk tim lain. (Jose Mourinho)
Namun, saat ini Spurs sudah memiliki Kane maupun Son. Pada awal laga melawan Leicester itu, Son berkali-kali memiliki peluang gol. Ketika laga baru berjalan enam menit, ia menembak dengan keras dan bola mengenai kaki bek Leicester, James Justin, sebelum masuk ke gawang. Justin dicatat melakukan gol bunuh diri dan membuat Spurs unggul satu gol pada awal laga.
Hanya cocok di Spurs
Manajer Spurs Jose Mourinho pun langsung bersikap posesif dengan menegaskan Kane adalah pemain yang hanya cocok bermain di Spurs. Ia merasa sangat beruntung memiliki pemain seperti Kane. ”Kane adalah pemain yang spesial bagi kami dan mungkin bukan pemain yang spesial untuk tim lain,” kata Mourinho.
Pernyataan tersebut merupakan cara Mourinho untuk ”melindungi” salah satu aset paling berharga di tim. Striker berusia 26 tahun itu sudah pernah menandatangani kontrak selama enam tahun pada 2018. Namun, Kane juga mengatakan kepada televisi Sky Sports pada Maret lalu bahwa ia mungkin akan pindah ke klub lain jika Spurs tidak berada di jalur yang benar.
Mourinho tahu cara terbaik agar Kane betah, yaitu membiarkan Kane bergembira sebagai striker. ”Kami ingin dia bergembira dan yang ia inginkan adalah kemenangan dan kesempatan bisa mencetak gol. Saya sendiri gembira melihat dia bisa kembali setelah mengalami cedera parah,” kata Mourinho.
Tampil di Liga Europa pun menjadi harga mati bagi Spurs untuk mempertahankan semangat para pemainnya. Meski tahun lalu mereka menjadi finalis Liga Champions, bisa tampil di kasta kedua kompetisi elite Eropa itu adalah pencapaian ”terbaik” Spurs musim ini.
Leicester lebih mengenaskan lagi karena tiket Liga Champions yang sebenarnya sudah mereka genggam sejak lama kini terancam direnggut tim lain. Mereka kini harus tampil sempurna pada laga terakhir melawan Manchester United. ”Kami punya kesempatan terakhir. Apa pun hasil pada laga hari ini, kami masih membutuhkan hasil positif pekan depan (melawan MU),” kata Manajer Leicester City Brendan Rodgers.
MU masih punya satu laga lagi sebelum menghadapi Leicester, yaitu melawan West Ham United. Pada laga kontra West Ham United itu, MU berpeluang mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan jumlah selisih gol.
Selain memiliki jumlah poin yang sama, Leicester dan MU juga memiliki jumlah selisih gol yang sama, yaitu 28 gol. Jumlah selisih gol ini bisa menjadi faktor yang bakal dipakai untuk menentukan penghuni peringkat keempat apabila Leicester maupun MU mengakhiri musim ini dengan jumlah poin sama.
Jika MU menang atas West Ham, mereka akan mengumpulkan 65 poin. Leicester, jika mengalahkan MU pada laga terakhir, juga akan mengumpulkan 65 poin. Apabila jumlah selisih gol kedua tim masih tetap sama, jumlah gol yang dicetak setiap tim akan diperhitungkan. (AFP/REUTERS)