Musim ini Marc Marquez sepertinya akan mendapat lawan tangguh yang bisa mengusik dominasinya di MotoGP. Ancaman itu datang dari pebalap 21 tahun, Fabio Quartararo, yang meraih “pole position” pada seri pertama di Jerez.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, SABTU – Fabio Quartararo mengulangi performa brilian saat meraih pole position di sirkuit Jerez-Angel Nieto pada musim pertamanya di MotoGP musim lalu. Pebalap tim Petronas Yamaha SRT itu kembali memimpin balapan seri Spanyol musim ini dengan memastikan posisi start terdepan pada lap terakhirnya saat kualifikasi, Sabtu (18/7/2020). Pebalap berusia 21 tahun itu mengalahkan pebalap Repsol Honda Marc Marquez dengan selisih 0,157 detik.
Jerez menjadi sirkuit yang istimewa bagi Quartararo. Musim lalu dia meraih posisi start terdepan dan mencetak rekor waktu lap sepanjang masa dengan 1 menit 36,880 detik. Musim ini, dia kembali meraih pole position dengan 1 menit 36,705 detik. Ini menjadi rekor baru di Jerez memperbaiki catatan waktu sebelumnya saat sesi latihan bebas ketiga (FP3) dengan 1 menit 36,806 detik.
Pada awal sesi kualifikasi, Quartararo sempat digusur oleh Marquez. Tetapi pebalap berusia 21 tahun itu kembali menjadi pebalap tercepat meskipun sempat terganggu oleh kecelakaan pada Tikungan 11 yang dialami oleh Jack Miller (Pramac Ducati) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar). Dia juga tidak tahu jika catatan waktunya berbuah pole position, karena balapan di masa pandemi ini tidak ada layar yang menayangkan waktu pebalap di tepi lintasan. Dia tahu bahwa dirinya meraih pole position setelah melihat reaksi timnya yang bergembira.
“Saya hanya berusaha melakukan di lap terakhir. Saya merasa itu bukan lap yang bagus karena saya melakukan kesalahan dan ada yang terjatuh di tikungan 11, sehingga saya sedikit berhati hati, tetapi 36,7 detik saya tahu itu lap yang bagus,” ujar Quartararo yang dinilai berpotensi menjadi “anti-Marquez”.
Dia melanjutkan performa brilian sejak FP3 yang berlanjut pada FP4. Latihan terakhir itu merupakan pengujian terakhir pada setelan motor serta pemilihan ban yang tepat untuk kualifikasi serta balapan. “Kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik pada FP4 dan pace sangat bagus, Marc (juga) memiliki pace yang luar biasa. Besok (saat balapan, Minggu) kami ingin melakukan sesuatu yang lebih untuk bertarung (meraih podium),” tegas Quartararo.
Pebalap asal Perancis itu musim lalu gagal finis karena motornya mengalami kerusakan girbok. Padahal, dia memiliki modal yang bagus dengan start di baris depan. Podium teratas musim lalu diraih oleh Marquez, disusul Alex Rins dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).
Vinales dan Marquez akan menjadi pesaing Quartararo pada balapan seri pertama MotoGP, Minggu (19/7) mulai pukul 19.00 WIB. Kedua pebalap itu masing-masing akan start dari posisi kedua dan ketiga. Mereka jauh lebih berpengalaman dibandingkan Quartararo yang baru dua musim di kelas elite.
Strategi balapan
Namun, Quartararo kini memacu motor spesifikasi pabrikan Yamaha dengan dukungan teknis yang sama dengan Vinales dan Valentino Rossi. Ini menjadi modal yang sangat kuat bagi Quartararo untuk bersaing meraih podium dalam 13 seri musim ini, juga gelar juara dunia. Performa pebalap muda yang diharapkan bisa menghentikan diminasi Marquez itu, akan diuji saat balapan sebanyak 25 lap.
Ini akan menguras energi karena balapan berlangsung dalam temperatur udara yang panas. Selain itu, permukaan aspal yang bisa mencapai suhu di atas 50 derajat Celcius akan membuat ban cepat aus dan kehilangan cengkeraman. Kejelian pebalap mengatur bukaan gas, serta gaya membalap yang tidak terlalu agresif, untuk menghemat ban, sangat penting dalam penentuan pemenang balapan.
Marquez sangat lihai dalam hal ini, dengan memanfaatkan slipstream pebalap di depannya. Dia hanya menjaga jarak aman dengan pebalap di depannya untuk melakukan serangan di lap-lap terakhir. Itu dia lakukan beberapa kali sejak musim 2015, terutama saat pebalap di depannya belum bisa didahului hingga pertengahan balapan.
Strategi menghemat ban itu dia tunjukan saat sesi kualifikasi. “Ini sangat sulit, sangat berat. Tetapi waktu satu putaran pada temperatur seperti ini tidak terlalu buruk, 37 detik dan Fabio 36. Sebelum kualifikasi target saya adalah berada di baris depan karena sejumlah alasan, karena Yamaha, Suzuki pada satu lap menggunakan ban baru yang lebih bagus dari kami, tetapi kami bekerja untuk jarak balapan,” tegas Marquez.
Masalah keausan ban menjadi masalah semua pebalap di Jerez yang panas, termasuk Vinales. Itulah mengapa selama sesi latihan, dia terus mencari ritme yang tepat untuk menjaga ban belakang masih memiliki daya cengkeram yang bagus di akhir-akhir lap. Itu akan menambah daya saing Vinales yang kini memiliki motor yang lebih cepat saat melewati tikungan, dan bisa melakukan pengereman keras saat akan memasuki tikungan.
Itu terlihat jelas saat ban belakang M1 yang dipacu Vinales terangkat saat pengereman keras saat melalukan time attack yang berbuah posisi start kedua. “Saya merasa sangat bagus, kami memperbaiki motor dengan sangat bagus, terutama dalam kondisi yang panas,” ujarnya kepada BT Sport.
“Pada kualifikasi kami memperbaiki motor dengan sangat baik, sepertiya kami menemukan sesuatu di sana dan akan sangat penting untuk besok (saat balapan). Saya siap untuk menjalani balapan karena saya merasa sangat bagus dan saya pikir saya mencetak waktu lap yang bagus,” tegas Vinales, rekan setim Rossi yang akan start dari posisi ke-11.