Budenholzer: Giannis Lakukan Lebih dari Cukup untuk Dapatkan MVP Beruntunnya
Mike Budenholzer, pelatih Milwaukee Bucks, meyakini Giannis Antetokounmpo bakal terpilih menjadi pemain terbaik atau most valuable player NBA 2020 untuk kedua kalinya.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
Mike Budenholzer (51), pelatih Milwaukee Bucks, meyakini pemain binaannya, Giannis Antetokounmpo (25), bakal terpilih menjadi pemain terbaik (most valuable player atau MVP) NBA 2020. Gelar itu merupakan gelar MVP kedua secara beruntun bagi Antetokounmpo.
Hal itu disampaikan Budenholzer setelah NBA Jumat (17/7/2020) waktu Amerika Serikat atau Sabtu (18/7) WIB, mengumumkan bahwa perlombaan meraih gelar MVP ataupun penghargaan individu lainnya untuk musim reguler sudah berakhir.
NBA bahkan telah menegaskan bahwa pengambilan suara untuk penentuan penghargaan musim 2019-2020 ini akan selesai sebelum 30 Juli, atau sebelum liga kembali bergulir di Walt Disney World Resort, Orlando, Florida.
Biasanya pengambilan suara untuk penentuan all-NBA, rookie of the year, defensive player of the year, hingga MVP NBA ditetapkan menjelang akhir musim reguler. Tetapi, kali ini dengan musim yang diwarnai pandemi Covid-19, maka penghargaan tersebut sudah lengkap.
”Pemungutan suara penghargaan dipastikan melalui proses yang adil. Para pemain dan pelatih dari 30 tim memiliki kesempatan yang sama untuk dihormati sebagai pemain berprestasi untuk musim reguler,” begitu tulis NBA dalam memo yang dikirim kepada setiap tim, Jumat (17/7) waktu setempat.
”Saya tidak tahu bahwa itu yang terjadi, tetapi itu masuk akal,” kata Budenholzer seperti dikutip ESPN.com.
”Saya pikir itu adalah 64, 65, atau 66 pertandingan untuk tim yang berbeda. Jadi itu tentu saja merupakan pekerjaan yang signifikan. Dan, yang lebih penting, dalam benak kami, Giannis telah melakukan lebih dari cukup untuk mendapatkan gelar kedua MVP secara berturut-turut,” kata Budenholzer.
”Apa yang dia lakukan untuk kami di kedua ujung lapangan setiap malam, dan cara dia menetapkan standar bagi kami, etos kerjanya, budayanya, semua menjadi kesatuan dalam tim,” ujarnya.
Budenholzer yang menjadi pelatih terbaik NBA 2015 dan 2019 mengatakan, ”Dia merupakan rekan tim yang luar biasa. Bermain tanpa pamrih, melakukan segalanya. Makanya saya pikir seperti itulah pemain terbaik itu. Jadi, kami tentu merasa dia sangat pantas. Dan, kami akan bersemangat untuk mendukungnya.”
Gelar MVP pertama Giannis diraihnya setelah mengoleksi rata-rata 27,7 angka dan 12,5 rebound dalam setiap pertandingan pada musim 2019. Sementara musim ini hingga NBA menghentikan liga akibat pandemi Covid-19, rata-rata Giannis mencapai 29,6 angka dan 13,7 rebound dalam setiap pertandingan. Dua gelar MVP dicapai Giannis dengan sekaligus membawa timnya, Milwaukee Bucks, menjadi tim terbaik Wilayah Timur musim 2018-2019 maupun 2019-2020.
Seandainya Giannis mampu meraih gelar MVP kedua secara berturut-turut, namanya akan bertengger bersama LeBron James yang meraih MVP pada musim 2009 dan 2010 dan Kareem Abdul-Jabbar yang meraih MVP pada musim 1971 dan 1972. Mereka menjadi pemain pemegang MVP pada usia 25 tahun atau lebih muda lagi.
Giannis yang lahir di Yunani itu juga akan disandingkan dengan Tim Duncan dan Steve Nash sebagai pemain NBA yang lahir di luar AS yang memenangi gelar MVP lebih dari sekali.
Selain menjadi unggulan peraih MVP NBA 2020, Giannis juga kemungkinan menjadi defensive player of the year. Kalau itu terwujud, Giannis juga akan bergabung dengan Michael Jordan dan Hakeem Olajuwon sebagai pemain yang mampu meraih gelar MVP dan defensive player of the year pada musim yang sama.
”Saya ingin menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah memainkan permainan ini,” kata Giannis, 1 Juli.
”Saya melakukan pekerjaan terbaik yang bisa saya lakukan dengan berusaha tetap siap, dan berusaha membuat tim saya siap menyelesaikan perjalanan yang harus kami tempuh,” tegasnya.
”Seperti yang saya katakan, siapa pun yang lebih menginginkannya, siapa pun yang siap secara mental, maka yang terjadi di Orlando, itulah tim yang akan keluar sebagai tim terbaik,” ucapnya
Gelar MVP tidak cukup apabila belum bisa membawa timnya menjadi juara NBA. Salah satu tantangan bagi Giannis Antetokounmpo adalah meraih gelar NBA 2020. Namun, menjadi MVP jauh lebih mudah daripada meraih gelar juara NBA. Sebab, juara NBA membutuhkan kemauan dan usaha yang besar yang didukung ketangguhan fisik, teknik, dan mental. Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah keberpihakan ”Dewi Fortuna”.
Masih panjang jalan Giannis Antetokounmpo dan Milwaukee Bucks pada musim penuh warna akibat pandemi Covid-19 ini. (AP)