Dalam beberapa tahun terakhir, Arsenal dan Manchester City merupakan tim tersukses saat bermain di Stadion Wembley. Keduanya akan saling bersua di Wembley dalam Semifinal Piala FA, Minggu dini hari nanti.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SABTU – Tim tersukses di Piala FA, Arsenal, akan menantang juara bertahan, Manchester City, dalam laga semifinal, pada Minggu (19/7/2020) pukul 01.45 WIB, di Stadion Wembley. Pertarungan ini akan menentukan siapa yang lebih laik menyandang gelar "penakluk Wembley".
Arsenal, peraih 13 gelar Piala FA, hanya sekali kalah di Wembley dalam 6 tahun terakhir. Total, mereka mencatatkan 9 kemenangan di stadion klasik itu yang berujung masing-masing tiga trofi Piala FA dan Community Shield.
Sementara itu, rekor City tak kalah menawan. Wembley menjadi saksi raihan 7 trofi (Piala Liga, Piala FA, Community Shield) City yang dihasilkan dalam 5 tahun ke belakang.
Uniknya, kedua tim itu saling mengalahkan di stadion termegah di Inggris tersebut. Arsenal menang di semifinal Piala FA pada 2017, sedangkan City berjaya di final Piala Liga pada 2018. Situasi serba berimbang ini membuat laga semifinal nanti menjadi sangat menarik.
Meski begitu, Manajer Arsenal Mikel Arteta cukup khawatir jelang semifinal. Rekor mereka sangat buruk ketika bertemu City, termasuk saat kalah telak 0-3 pada bulan lalu di pertandingan Liga Inggris.
“Ya,” jawab singkat Arteta saat ditanyakan apakah dia khawatir dengan tren buruk melawan City. Adapun sejak kemenangan terakhir pada 2017, Arsenal kalah tujuh kali beruntun.
Menurut Arteta, rekor buruk itu bisa ditutupi dengan hasil positif skuadnya di laga terakhir. Pada awal pekan, tim berjuluk “Si Meriam” itu baru saja menumbangkan juara Liga Inggris, Liverpool, 2-1. Kepercayaan diri mereka yang sedang tinggi-tingginya dinilai bisa menjadi faktor pembeda laga nanti.
Apalagi, tim asal Kota London itu merupakan spesialis Piala FA. “Apa yang saya butuhkan sekarang adalah energi dan keyakinan dari pemain. Kami punya banyak pengalaman di sini dan kami juga punya sejarah. Jadi, mari lakukan lagi,” kata mantan pemain yang membawa Arsenal juara Piala FA pada 2014 dan 2015 tersebut.
Kemenangan begitu berarti bagi Arsenal karena Piala FA merupakan satu-satunya trofi yang bisa diraih musim ini.
Satu-satunya trofi
Kemenangan begitu berarti bagi Arsenal karena Piala FA merupakan satu-satunya trofi yang bisa diraih musim ini. Mereka juga mengincar tiket menuju Liga Europa musim depan dengan menjadi juara di ajang turnamen sepak bola tertua sejagat tersebut.
Namun, City tidak akan membiarkan Arsenal melenggang ke final begitu saja. “The Citizens” bertekad menjuarai Piala FA sebagai ajang pemanasan sebelum berlaga di Liga Champions pada Agustus nanti.
Manajer City Josep Guardiola mengatakan, anak asuhnya sudah terbiasa bermain dalam laga menentukan di Wembley. Pengalaman itu akan sangat membantu di partai nanti.
“Itu menunjukkan tim ini menyukai dan menikmati bermain di Wembley, sebagai sebuah tempat yang luar biasa. Tetapi, tentu tidak ada semifinal yang mudah selama saya melatih. Semua selalu berlangsung ketat,” sebut Guardiola.
Baik Arsenal maupun City sama-sama serius jelang laga semifinal. Dalam pertandingan Liga Inggris, pada awal pekan ini, kedua tim sama-sama melakukan rotasi pemain hingga lebih dari separuh skuadnya. Maka, tentunya, pemain bintang mereka akan bugar di akhir pekan ini.
Revolusi Arteta
Arsenal akan datang dengan wajah berbeda saat menghadapi City. Setelah kekalahan telak melawan City, Arteta mengubah pola permainan “Si Meriam”. Mereka sekarang bermain dengan formasi 3-4-3, dari semula 4-3-2-1.
Formasi dengan pondasi tiga bek tengah itu memberikan kestabilan di lini pertahanan Arsenal. Terbukti, tampil dengan banyak pemain muda, mereka tetap bisa mengalahkan Liverpool yang turun dengan skuad terbaiknya.
Guardiola meyakini, Arteta yang merupakan mantan asistennya di City telah membuat perbedaan besar. Meski begitu, dia lebih melihat adanya perubahan dari segi mentalitas.
“Mikel telah menciptakan semangat untuk tim. Terlihat dari bagaimana mereka merayakan gol, sampai bagaimana mereka bertarung untuk setiap bola. Ini menunjukkan hal spesial yang sedang dia bangun. Saya mengharapkan laga yang sangat ketat,” katanya.
Tim yang melaju ke final akan bertemu dengan Chelsea atau Manchester United. Semifinal antara Chelsea dan MU baru akan berlangsung pada Senin, pukul 00.00 WIB, di Wembley. (AP/REUTERS)