Menyelisik Ekspresi Bale dan James
Saat perayaan juara Real Madrid, dua bintang "Los Blancos" yakni Gareth Bale dan James Rodriguez justru menjauh. Para fan Real Madrid memberikan penafsiran atas ekspresi kedua pemain tersebut di media sosial klub.
MADRID, JUMAT – Di tengah ingar bingar perayaan juara Real Madrid, dua bintang klub Ibukota Spanyol itu, Gareth Bale dan James Rodriguez menyita perhatian pendukung klub. Ketika semua rekan-rekannya bersuka ria merayakan gelar juara Liga Spanyol ke-34, mereka berdua justru tampak dingin. Para pendukung "Los Blancos" pun memberikan penafsiran atas ekspresi kedua pemain tersebut di media sosial klub.
Setelah memastikan gelar juara lewat kemenangan 2-1 atas Villarreal pada pekan ke-33 atau satu pekan sebelum Liga Spanyol musim ini berakhir di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid, Jumat (17/7/2020) dini hari, Real Madrid mengunggah sejumlah foto dan video di tiga akun media sosial utama mereka, yakni Instagram, Twitter, dan Facebook. Para pendukung klub berjersei putih-putih itu pun menyerbu akun media sosial tersebut untuk memberikan ucapan selamat.
Namun, selain ucapan selamat, banyak pula pendukung Real Madrid yang peka mengamati secara detail ekspresi para pemain klub tersebut. Dalam unggahan video ketika para pemain melontarkan ke atas pelatih Zinedine Zidane di Instagram, Jumat petang, fans mengamati gerak-gerik Bale dan James. Sebagai pemain bintang, Bale dan James ternyata hanya mengamati dari kejauhan ketika rekan-rekannya dengan gembira melontarkan Zidane.
Di pengujung video yang berdurasi 20 detik itu, terlihat Bale hanya tersenyum sungkan melihat perayaan tersebut. Tak lama, James menghampiri Bale dan mereka berbincang-bincang berdua. Di antara 5.000an komentar di video itu, tak sedikit fans yang memberikan komentar untuk menganalisis ekspresi Bale dan James. ”Bale dan James bergabung dalam perayaan, tetapi perasaannya tidak,” ujar akun @omrohrahman mengomentari video tersebut.
Bale dan James memang menjadi sorotan publik sepak bola maupun penggemar Real Madrid di musim ini. Betapa tidak, berstatus pemain bintang, keduanya justru tidak mendapatkan tempat utama lagi. Karena faktor cedera, mereka memang tidak masuk dalam skema utama Zidane di musim ini.
Bale dan James kehilangan banyak menit bermain. Bale mencatat 29 laga dengan delapan gol musim lalu di liga, menjadi hanya 16 laga dengan dua gol di musim ini. Sedangkan James hanya mencatat delapan laga dengan satu gol di musim ini sekembalinya dari masa peminjaman dua musim di Bayern Munchen.
Bale memang tengah santer diberitakan akan hengkang dari Real Madrid. Pemain yang direkrut dari Tottenham Hotspur senilai 90 juta pound atau Rp 1,62 triliun atau sempat tercatat sebagai pemain termahal di dunia pada 2013 itu dikabarkan akan kembali ke Liga Inggris. Namun, tersiar pula isu pemain asal Wales berusia 31 tahun itu akan mencoba pertualangan baru di Liga Amerika Serikat.
”Saya menyukainya (Liga Amerika Serikat). Ini liga yang sedang naik daun dan terus berkembang. Banyak pemain ingin datang ke sana sekarang, itu pasti sesuatu yang menarik untuk saya,” kata kata Bale di podcast The Hat Trick bersama Charles Stillitano, Ketua Eksekutif Piala Champions Internasional dikutip Forbes, Jumat (1/5).
Setali tiga uang, James pun hangat diberitakan akan segera meninggalkan Real Madrid. Apalagi pemain yang direkrut dari AS Monako senilai 63 juta pound atau Rp 1,25 triliun pada 2014 itu dikabarkan akan berlabuh ke Liga Inggris atau Liga Italia. Peluang pemain asal Kolombia berusia 29 tahun itu pergi amat besar mengingat dirinya pernah ditepikan dua musim ke Jerman.
Magis Zidane
Lalu, komentar di media sosial Real Madrid banyak dihiasi sanjungan terhadap Zidane. Pelatih asal Perancis berusia 48 tahun itu dianggap sebagai sosok magis yang membawa klub berjuluk Los Galacticos itu merebut juara liga musim ini dan menjegal dominasi Barcelona sebagai juara bertahan dua musim terakhir.
Sebagian besar menilai Zidane adalah pelatih terbaik yang pernah ada. Betapa tidak, sejak memulai karir sebagai pelatih tim senior sebagai pelatih Real Madrid pada 2016, pelatih yang sering disapa Zizou itu telah meraih 11 gelar juara atau juara setiap 19 laga. ”Zidane adalah pelatih terbaik sepanjang masa,” ujar akun @John Galvez mengisi kolom komentar laman Facebook Real Madrid.
”Semua orang meragukan Real Madrid ketika menjual Cristiano Ronaldo dua tahun lalu. Semua orang mengkritik dan banyak yang meninggalkan klub ini untuk mendukung klub lain. Tapi, pendukung sejati Real Madrid akan tetap setia, tidak peduli seperti yang dilakukan Zidane,” tutur akun @Mahaveer Singh Kharodiya di laman Facebook Real Madrid.
Bahkan, Presiden Real Madrid Florentino Perez pun melontarkan pujian setinggi langit untuk Zidane atas capaian tersebut. ”Saya membaca tweet yang mengatakan Zidane telah memenangkan satu gelar setiap 19 laga. Apalagi yang bisa Anda katakan? Dia adalah anugerah dari surga dan saya harap dia akan bersama kami untuk waktu yang sangat lama,” ujarnya di laman resmi klub itu.
Uniknya, di tengah gemuruh perayaan juara yang dibagi oleh Real Madrid di sejumlah media sosial, ada saja pendukung mereka yang mengejek Barcelona. Di sisi lain, tak sedikit pula pendukung Barcelona yang meremehkan gelar juara tersebut. Mereka menilai Madrid juara karena banyak didukung oleh VAR atau video asisten wasit yang penuh kontroversi.
Faktanya, Real Madrid dan Barcelona memang musuh bebuyutan di dalam maupun luar lapangan. Di kompetisi, mereka bersaing menjadi klub terbaik di setiap musim. Sejauh ini, Real Madrid unggul sebagai perengkuh 34 kali juara liga, sedangkan Barcelona membuntuti dengan 26 kali juara.
Di luar kompetisi, pemain maupun pendukung kedua klub pun sering saling sindir. Sejatinya, permusuhan kedua klub juga diselimuti oleh sejarah politik. Real Madrid merupakan klub yang lahir di tengah pusat pemerintahan maupun kerajaan Spanyol yang sering disebut dengan istilah Castillian.
Sementara itu, Barcelona merupakan klub yang lahir di daerah otonomi, Catalunya. Sejak lama, El Barca menjadi salah satu alat kampanye orang-orang Catalan untuk memisahkan diri dari Spanyol. Terlepas dari itu, ini pula yang membuat persaingan Liga Spanyol menjadi semarak baik di dunia nyata maupun di dunia maya.