Leeds United ”Mengudara” Lagi Setelah Penantian 16 Tahun
Leeds United kembali ke persaingan teratas Liga Inggris setelah penantian 16 tahun. Mereka akan kembali ke Liga Primer musim depan bersama skuad muda dan pelatih veteran, Marcelo Bielsa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LEEDS, SABTU — Setelah 16 tahun tenggelam ke divisi bawah, Leeds United akhirnya akan kembali menggapai puncak persaingan di Liga Primer Inggris musim depan. Penantian panjang Leeds berakhir seusai memastikan promosi dari Divisi Championship berkat sentuhan tangan dingin sang manajer, Marcelo Bielsa.
Terakhir kali Leeds berada di Liga Inggris adalah musim 2003/2004. Pada musim itu, Arsenal merupakan juara tak terkalahkan, sedangkan Manchester City hanyalah tim papan bawah.
Sejak saat itu, City telah merevolusi skuadnya dan menguasai liga dengan empat gelar, sementara Arsenal menjadi tim papan tengah. Perubahan peta persaingan tersebut menunjukkan begitu lamanya mereka hilang dari peredaran divisi tertinggi.
Leeds memastikan promosi dari Divisi Championship setelah sang rival, West Bromwich Albion (WBA), takluk dari Huddersfield Town, 1-2, Sabtu (18/7/2020) dini hari WIB. Hasil itu memastikan skuad asuhan Bielsa berada di dua peringkat teratas yang sama artinya dengan tiket lolos langsung ke Liga Primer.
Saat ini, Leeds masih memuncaki klasemen, 87 poin, dengan dua pertandingan tersisa. Mereka unggul 5 poin dari peringkat kedua, WBA, dan 6 poin dari peringkat ketiga, Brentford, yang masih menyimpan satu laga lebih banyak.
Klub kami, pendukung kami, dan pemain kami telah berkorban begitu besar. Kami telah menanti selama 16 tahun. (Liam Copper)
”Ini sangat tidak bisa dipercaya. Klub kami, pendukung kami, dan pemain kami telah berkorban begitu besar. Kami telah menanti selama 16 tahun,” kata kapten Leeds, Liam Copper, kepada BBC.
Menurut Copper, mereka pantas mendapatkan tiket promosi itu. Rekor tim sangat cemerlang dibandingkan dengan tim lain dengan 26 kali menang, 9 seri, dan 9 kalah. ”Kami merupakan tim terbaik sepanjang musim dalam hal konsistensi dan hasil. Sekarang, misi kami adalah menyelesaikan musim dengan juara dan mengangkat trofi,” ujarnya.
Kebangkitan Leeds tidak lepas dari kehadiran Bielsa pada 2018. Tangan dingin manajer yang pernah menukangi Lazio itu membuat mentalitas tim berubah. Musim lalu, pada tahun debutnya, Leeds nyaris promosi. Namun, mereka yang finis di posisi ketiga, gugur di babak penyisihan.
Mantan pemain bertahan Leeds, Dominic Matteo, mengatakan, peran Bielsa merupakan berkah bagi tim. ”Semua yang dilakukannya sempurna dari awal hingga akhir. Dia seperti punya keajaiban. Dia bisa membawa semua pemain ke potensi terbaiknya. Saya begitu kagum dengannya,” ucapnya.
Memori manis
Juara Liga Inggris tiga kali ini akan merajut kembali memori manisnya pada musim depan. Pada dua dekade lalu, Leeds merupakan salah satu tim besar di antara persaingan Arsenal, Liverpool, dan Manchester United.
Namun, Leeds mulai kehilangan tajinya pada 2003, semusim sebelum degradasi, setelah dihantam krisis finansial. Kala itu, mereka terpaksa menjual banyak pemain bintang, seperti Rio Ferdinand, Robbie Keane, dan Jonathan Woodgate.
Situasi itu sangat mengguncang tim. Penyerang andalan asal Australia, Mark Viduka, tidak berhasil menyelamatkan Leeds seorang diri. Mereka pun mengakhiri musim di peringkat ke-19.
Leeds terjatuh begitu lama karena sempat terpuruk ke Liga Satu, dua divisi di bawah Liga Primer, selama tiga musim. Mereka baru bisa merangkak kembali ke Divisi Championship pada musim 2010/2011.
Sebagai perbandingan, Leeds terdegradasi bersama Leicester City pada 2004. Bedanya, Leicester langsung berbenah. Mereka kembali ke divisi tertinggi dan sempat juara Liga Primer pada musim 2015/2016.
”Anda tidak pernah membayangkan Leeds keluar dari persaingan tertinggi sampai 16 tahun, waktu yang begitu lama. (Kembalinya Leeds) sudah lama ditunggu,” kata mantan penjaga gawang Leeds, Paul Robinson, yang memainkan laga terakhirnya bersama tim pada 2004 tersebut.
Tentu musim depan akan menjadi petualangan baru bagi Leeds yang terakhir kali juara divisi teratas pada 1991/1992 tersebut. Bielsa bisa membenahi skuadnya yang sudah memiliki fondasi pemain muda, antara lain Kalvin Phillips dan Jack Harrison.
Mantan pemain Leeds, Tony Dorigo, melihat bermain di Liga Primer sama sekali tidak akan mudah. ”Pastinya bertahan di divisi teratas adalah target pertama. Baru setelah itu tim harus mulai membangun ulang nama Leeds seperti dulu kala. Tetapi, mari kita nikmati momen saat ini dulu,” katanya. (REUTERS)