Pebalap rookie Brad Binder membuat kejutan dengan berada di posisi tiga pada latihan bebas kedua MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto. Pebalap KTM itu akan bersaing dengan Alex Marquez meraih gelar rookie terbaik 2020.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, JUMAT – Pebalap muda KTM Brad Binder menjalani musim pertamanya di kelas MotoGP ingin membalap tanpa beban. Target utamanya adalah beradaptasi dengan motor yang jauh lebih bertenaga dibandingkan Moto2, dan setahap demi setahap mengasah kemampuannya. Namun, pebalap Afrika Selatan berusia 24 tahun itu, justru langsung membuat kejutan dengan mengungguli catatan waktu Marc Marquez pada sesi latihan bebas kedua MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, Jumat (17/7/2020).
Binder menempati posisi ketiga pada FP2 di bawah dua pebalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo. Catatan waktu Binder terpaut 0,125 detik dari Morbidelli yang memimpin dengan waktu 1 menit 38,125 detik. Sedangkan Marquez yang memimpin di sesi pagi, menempati posisi keempat terpaut 0,244 detik dari Morbidelli.
Ini menunjukan potensi besar Binder yang dipersiapkan sebagai pebalap masa depan KTM. Musim depan, peran Binder akan lebih besar di KTM, seiring kepindahan Pol Espagaro ke Repsol Honda. Dia mengawali kariernya di Moto3 pada 2016 juga dengan konstruktor KTM, di mana dia langsung juara. Di kelas Moto2, pencapaian terbaiknya adalah finis kedua pada 2019, di bawah Alex Marquez.
Pada uji coba pada Rabu, Binder masih beradaptasi dengan sirkuit yang panas dan menguji kemampuan motor RC16 di cuaca yang tidak bersahabat itu. Dia memang tidak masuk 10 besar pada Rabu, tetapi bisa finis lebih baik dari Valentino Rossi pada uji coba sesi siang. “Saya berharap bisa belajar banyak pada akhir pekan ini, dan target utama adalah menyelesaikan balapan grand prix pertama saya. Itu yang diperlukan saat ini. Kemudian setelah itu, kami bisa benar-benar melihat di mana kami berada dan bertumbuh dari situ,” ujar Binder.
Pebalap rookie lainnya, Iker Lecuona dari tim KTM Tech3, juga tampil bagus dengan sempat masuk ke posisi ketujuh. Namun, dia belum bisa memperbaiki catatan waktunya hingga mengakhiri FP2 di posisi ke-13 dengan selisih waktu 0,691 detik dari Morbidelli. Sedangkan pebalap pendatang baru dari tim Repsol Honda, Alex Marquez, belum menemukan feeling pengendalian motor RC213V. Adik Marc Marquez itu berada di posisi ke-21 terpaut 1,479 detik dari pebalap tercepat.
Alex Marquez pada Rabu, mengakui bahwa Binder akan menjadi saingan berat untuk memperebutkan gelar rookie terbaik musim ini. ”Menjadi rookie terbaik musim ini adalah target yang bagus, tetapi ada juga rookie lain, Binder, dia sangat cepat dan pebalap yang sangat berbakat. Rookie terbaik merupakan target yang bagus, tetapi target utama saya adalah menjadi lebih baik setiap hari, semakin cepat, dan menjadi kompetitif secepat mungkin,” tegasnya.
Simulasi kualifikasi
Alex Marquez sempat terjatuh pada FP2, sama seperti Marc yang terjatuh di tikungan kedua. Namun, mereka tidak mengalami cedera. Sesi siang memang lebih sulit karena permukaan aspal menjadi sangat panas, hingga di atas 50 derejat Celcius. Kondisi ini membuat daya cengkeram ban kurang maksimal dan kompon cepat aus. Itulah mengapa pada FP2 tidak ada pebalap yang melampui catatan waktu terbaiknya pada FP1 saat trek belum terlalu panas.
Kondisi trek panas saat FP2 menjadi fokus para pebalap dan tim, karena akan mirip dengan kondisi saat kualifikasi pada Sabtu. Sejumlah tim pun mencari setingan yang paling maksimal, termasuk kombinasi ban depan dan belakang untuk mencatatkan waktu terbaik dalam penentuan posisi start.
Untuk balapan di Jerez ini, Michelin mengenalkan ban belakang baru dengan konstruksi asimetris dengan kompon keras untuk menyiasati permukaan aspal yang sangat panas di Jerez. Manajer Michelin Roda Dua Piero Taramasso menjelaskan, konstruksi ban belakang yang baru itu sudah dites pada 2019 juga saat pramusim di Sepang dan Losail. “Konstruksi ban belakang itu memberi daya cengkeram lebih baik dan lebih stabil. Hasilnya sangat positif, kita melihat itu sebelumnya juga melihat itu kemarin (uji coba Rabu),” ujarnya di laman MotoGP.
Kemampuan pebalap dan tim menentukan ban yang tepat, serta baradaptasi dengan karakter ban baru Michelin, akan menjadi kunci dalam persaingan meraih podium. Reaksi ban di aspal yang sangat panas menjadi masalah semua pebalap termasuk Marquez, Rossi, hingga Andrea Dovizioso. “Kami tidak mudah beradaptasi dengan ban ini, kami belum bisa mengendalikan ini seperti seharusnya. Ini seperti adu cepat, tetapi sulit memahami bagaimana tim lain melakukan itu,” ujar pebalap andalan Ducati itu kepada GPOne. (ANG)