Persaingan para pemain NBA tidak hanya akan berada di lapangan. Mereka juga bisa melaporkan pemain lawan secara rahasia jika kedapatan melanggar protokol kesehatan selama di “gelembung” Orlando.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Jimmy Butler, bintang Miami Heat, terkejut saat sedang latihan menggiring bola di kamarnya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Setelah dibuka ternyata yang mengetuk adalah petugas keamanan hotel. Petugas itu menegurnya karena mendapat laporan suara berisik dari kamar tetangga Butler.
”Petugas keamanan pergi untuk menyelidiki dan menemukan asal suara. Lalu, mengetuk kamar itu. Siapa yang membuka pintu? Dia adalah Butler yang sedang basah kuyup dengan peralatan latihan dari kepala hingga kaki. Dia menggiring bola basket di sepanjang kamarnya,” kata jurnalis TNT, Chris Haynes.
Butler memang terkenal sebagai pemain dengan etos kerja yang luar biasa. Dia berlatih tanpa mengenal waktu dan tempat. Namun, dia agaknya perlu beradaptasi saat tinggal di ”gelembung” NBA, dalam kawasan Disney World Orlando, Florida. Sebab, selain tinggal bersebelahan dengan pemain lain, NBA menyediakan hotline untuk melaporkan pelanggaran protokol dan gangguan yang dialami.
Menurut Haynes, Butler dilaporkan oleh seorang anonim lewat hotline yang disediakan NBA. Selain melaporkan gangguan, hotline ini disediakan untuk mengadukan pemain yang melanggar protokol kesehatan. Jadi, di ”gelembung” Orlando, para pemain bisa berperan sebagai mata-mata dan saling melaporkan pemain dari tim lain.
Hotline tersebut ternyata sudah banyak digunakan oleh para pemain NBA. Laporan The Athletic menyebutkan, layanan pengaduan itu sangat sibuk sejak pertama kali para pemain masuk ke ”gelembung”, pada pekan lalu.
”Beberapa pemain telah menerima peringatan karena melanggar protokol. Sebab, liga ingin memastikan pembatasan jarak dan pemakaian masker untuk diterapkan,” kata jurnalis The Athletic, Shams Charania.
Protokol NBA untuk para pemain dan staf sangat ketat selama berada di dalam ”gelembung”. Mereka tidak boleh saling mengunjungi kamar masing-masing. Sosialisasi boleh dilakukan di bawah pengawasan, misal saat berlatih. Mereka juga dilarang keluar dari area karantina.
Dua pemain telah menjadi korban dari aturan ketat NBA. Mereka adalah Richaun Holmes (Sacramento Kings) dan Bruno Caboclo (Houston Rockets). Holmes kedapatan melewati batas garis karantina karena mengambil makanan yang dikirimkan oleh ibunya.
Sementara itu, Caboclo meninggalkan kamarnya saat diharuskan menjalani karantina ketika baru pertama kali datang ke Orlando. Adapun pemain yang baru tiba harus berada di kamar selama 48 jam. Mereka harus diuji bebas Covid-19 sebanyak dua kali sebelum bisa bergabung dengan tim.
Akibatnya, mereka harus menjalani hukuman dengan menambah masa karantina selama sekitar 8 hari. Selama masa karantina itu, kedua pemain tersebut belum bisa berlatih bersama timnya.
Kehadiran hotline ini membuat pemain lebih berhati-hati saat ingin melanggar peraturan. Jika melanggar protokol, pemain lawan bisa menjadikannya senjata dengan melapor lewat hotline. Hal tersebut bisa membuat pemain absen di pertandingan.
Center Utah Jazz, Rudy Gobert, menilai hotline adalah sesuatu yang tidak diperlukan. Menurut dia, layanan itu akan membuat pemain berpikiran licik. Hal tersebut akan menumbuhkan kecurigaan dan menghilangkan rasa hormat antarpemain.
”Saya tidak tahu apakah seseorang akan menggunakannya, tapi saya pikir itu agak remeh. Saya tidak berpikir hotline akan membantu. Ini lebih tentang saling menghargai sesama sebagai sebuah komunitas. Saya rasa semua orang cukup terdidik soal virus ini,” kata pemain pertama di NBA yang positif Covid-19 tersebut.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Pelatih Los Angeles Clippers Doc Rivers. Dia bisa mengerti alasan keberadaan hotline tersebut. Tentu semua itu semata-mata demi keselamatan semua orang yang berada dalam ”gelembung”.
”Ini hal lucu. Saya tidak berpikir itu masalah sama sekali. Saya pikir itu bagus. Tentu ini bukan hal yang normal, tetapi wajar karena kita berhadapan dengan virus. Bukan Anda saja yang bisa sakit. Orang lain bisa ikut sakit. Karena itu, kita harus bekerja sama,” kata Rivers.
Persoalan hotline ini hanya satu dari sekian banyak kontroversi yang terjadi selama seminggu di ”gelembung” Orlando. Sebelumnya, para pemain juga memprotes soal makanan dan kamar hotel yang di bawah standar.
Para pemain NBA tampaknya perlu beradaptasi lagi karena mereka akan berada di ”gelembung” dalam waktu yang cukup lama. ”Ini bukan kehidupan normal. Tetapi, lakukan saja pekerjaan kita. Jalani yang terbaik yang bisa didapatkan di sini. Itu yang sedang coba kami lakukan untuk mendapatkan kehidupan Disney terbaik kami,” ujar Rivers. (AP/REUTERS)