Persaingan di Liga Inggris pada musim depan semakin ketat. Arsenal merupakan salah satu tim yang butuh membeli pemain baru untuk memperkuat tim, tetapi sang manajer, Mikel Arteta, tidak melihat ada anggaran.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Manajer Arsenal Mikel Arteta memanfaatkan kemenangan timnya atas Liverpool, 2-1, di Stadion Emirates, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB, untuk menyindir ketidakmampuan klub mengeluarkan anggaran untuk memperkuat tim. Secara tidak langsung, Arteta menyampaikan pesan terhadap pemilik Arsenal, Stan Kroenke.
Livepool digunakan Arteta sebagai contoh nyata bagaimana sebuah klub membutuhkan waktu lama dan anggaran besar untuk membangun tim juara. Arsenal, kata Arteta, perlu mencontoh dan belajar banyak dari Liverpool agar bisa tampil lebih tangguh pada musim depan.
”Liverpool mulai merekrut setiap pemain yang benar-benar dibutuhkan dan secara finansial mereka ditopang anggaran besar dan bisa membeli pemain mahal. Itu semua bisa mengubah klub,” ujar Arteta. Perubahan itu bisa dilihat per musim sejak Manajer Liverpool Juergen Klopp bergabung pada 2015.
Artinya, Klopp dan Liverpool butuh waktu hampir lima tahun untuk membangun tim yang bisa menjuarai Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Liga Inggris. Mereka membeli pemain hebat secara bertahap setiap musim hingga semua pemain itu akhirnya bisa saling melengkapi.
Sementara Arsenal masih mencari karakter baru sejak tidak lagi ditangani manajer Arsene Wenger pada pertengahan 2018. Arteta sendiri baru mulai menangani Arsenal sejak akhir Desember 2019 untuk menggantikan Unai Emery yang telah gagal dan dipecat.
Di tangan Arteta, Arsenal mengalami kemajuan meski peluang mereka untuk meraih tiket ke Liga Champions sudah hilang. Setelah menang atas Liverpool, Arsenal berada di peringkat ke-9 dengan 53 poin dan dua laga tersisa. Arsenal musim ini terancam kembali finis di posisi terendah untuk pertama kali sejak musim 1994-1995 ketika mereka finis di peringkat ke-12 dengan 51 poin.
Itulah yang menjadi dasar pertimbangan Arteta untuk menjadikan Liverpool sebagai contoh untuk sekaligus menyindir manajemen Arsenal. Arteta merasakan bahwa ia tidak akan ditopang anggaran besar untuk membeli pemain dan memperkuat tim, sedangkan tim-tim lain sudah bergeliat mencari pemain baru.
Anda tahu bagaimana membangun sebuah tim, tentu bukan dengan sulap. Anda membutuhkan pemain berkualitas dan skuad yang lebih besar untuk bisa bersaing di Liga Inggris.
”Ini sangat mengkhawatirkan. Anda tahu bagaimana membangun sebuah tim, tentu bukan dengan sulap. Anda membutuhkan pemain berkualitas dan skuad yang lebih besar untuk bisa bersaing di Liga Inggris,” kata Arteta. Pernyataan ini menjadi sebuah pesan tidak langsung kepada Kroenke.
Mantan pemain Arsenal, Kevin Campbell, menilai, Arsenal butuh hingga lima pemain baru yang mengisi posisi bek tengah, gelandang, striker, dan penyerang sayap. ”Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dan siapa (pemain) yang dicari Arteta,” katanya dikutip Daily Mirror.
Namun, mengeluarkan anggaran besar pada saat ini merupakan hal yang sulit bagi sebagian besar klub. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak klub merugi dan sampai saat ini kehilangan pendapatan, seperti dari tiket penonton.
Semangat pemain
Seusai mengalahkan Liverpool, Arteta mengakui bahwa kualitas Liverpool masih jauh di atas Arsenal. Namun, ia berani menyamakan timnya dengan Liverpool dalam hal semangat pemain. ”Energi, komitmen, dan daya juang kedua tim saat ini seimbang. Sebelumnya tidak seperti ini,” ujar Arteta.
Kemenangan tersebut diraih berkat kegigihan para pemain Arsenal untuk terus menekan sehingga para pemain Liverpool menjadi gerogi dan melakukan kesalahan. Dua gol Arsenal pun tercipta setelah para pemain belakang Liverpool melakukan kesalahan fatal.
Gol pertama Arsenal dicetak Alexandre Lacazette setelah memanfaatkan kesalahan bek Liverpool Virgil van Dijk ketika mengoper bola ke belakang. Lalu kiper Liverpool, Alisson Becker, juga salah dalam mengoper sehingga bola kembali dicuri dan Arsenal kembali mencetak gol melalui Reiss Nelson.
Padahal, Liverpool sudah unggul 1-0 melalui gol Sadio Mane. ”Setelah bisa mencetak gol dan unggul 1-0, kami seolah beristirahat. Kami manusia biasa dan mungkin ini hanyalah kesalahan pemain dalam mengantisipasi situasi,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Kekalahan ini membuat Liverpool tidak bisa lagi memecahkan rekor perolehan 100 poin yang pernah diraih Manchester City pada musim 2017-2018. Terkait perburuan rekor ini, Klopp pernah mengatakan bahwa itu bukan tujuan utama mereka. Ia selalu menekankan bahwa tim berusaha memenangi setiap laga dan nantinya kemenangan atau rekor akan datang sendiri.
Sejak bisa memastikan gelar juara Liga Inggris, performa Liverpool cenderung menurun dan menelan dua kekalahan dari lima laga. Sementara tim-tim besar yang sempat terpuruk justru tampil bagus.
Selain Arsenal, Tottenham Hotspur juga meraih kemenangan penting atas Newcastle United, 3-1, pada laga lainnya. Harry Kane menyumbang dua gol untuk Spurs sehingga ia mencatat gol ke-201 yang ia raih sepanjang kariernya. ”Mencetak 201 gol dalam 350 laga, itu lumayan! Menyenangkan bisa meraih pencapaian itu, tetapi poin untuk klub jauh lebih penting,” kata Kane.
Dengan kemenangan itu, Spurs berada di peringkat ketujuh dengan 55 poin dan masih berpeluang untuk meraih tiket ke Liga Europa musim depan. Mereka masih harus menghadapi Leicester City dan Crystal Palace pada dua laga terakhir musim ini. (AFP/REUTERS)