Pemain ganda putri tak bermasalah dengan ketatnya jadwal pertandingan Mola TV PBSI Home Tournament. Para pemain pelatnas bulu tangkis Indonesia di Cipayung itu sudah terbiasa dengan jadwal latihan yang lebih padat.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tampil dalam Mola TV PBSI Home Tournament, yang berlangsung tiga hari untuk setiap nomor, mengharuskan setiap pebulu tangkis bertanding dua kali dalam sehari. Terbiasa latihan dengan jadwal lebih padat, pemain ganda putri pun tak terlalu terganggu dengan jadwal pertandingan mereka.
Kondisi itu dialami delapan pasangan ganda putri pada pertandingan Kamis (16/7/2020) di pelatnas bulu tangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta. Setelah tampil dalam laga terakhir babak penyisihan pada sesi pertama (dimulai pukul 08.30), kedelapan pasangan itu tampil kembali dalam perempat final pada hari yang sama, mulai pukul 15.00 WIB.
Meski lelah, Greysia Polii dan kawan-kawan telah terbiasa mengalami hal itu dalam latihan. ”Bagi saya, menjalani pertandingan ini sama seperti latihan. Latihan seperti bertanding. Jadi, dengan jadwal pertandingan seperti ini, seharusnya tidak ada masalah. Kami terbiasa latihan hingga tiga kali sehari,” tutur Greysia yang bersama Febby Valencia Dwijayanti Gani mengalahkan Melani Mamahit/Tryola Nadia, 21-16, 23-21.
Dengan kemenangan tersebut, Greysia/Febby memastikan diri menjadi juara Grup J, diikuti Melani/Tryola pada peringkat kedua. Menjadi dua peringkat teratas dalam grup, kedua pasangan akan tampil dalam perempat final.
Diikuti 11 pasangan, persaingan ganda putri dalam turnamen internal pelatnas bulu tangkis Indonesia ini dimulai dengan babak penyisihan yang dibagi dalam empat grup. Dua pasangan terbaik dari setiap grup berhak tampil pada perempat final.
Dari hasil undian yang dilaksanakan setelah semua laga penyisihan dalam empat grup usai, Greysia/Febby dijadwalkan bertemu Agatha Imanuela/Yulfira Barkah, Melani/Tryola akan menantang Apriyani Rahayu/Mychelle Chrystine Bandaso.
Perempat final lain mempertemukan pasangan-pasangan yang telah bersaing dalam penyisihan grup, yaitu Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dengan Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari.
Dengan jadwal perempat final yang dimulai pukul 15.00 WIB, setiap pemain umumnya memiliki waktu istirahat sekitar lima jam setelah laga sesi pertama. Sehari sebelumnya, tiga pasangan yang akhirnya tersingkir dari penyisihan grup juga bermain dua kali.
Atlet-atlet pelatnas, termasuk ganda putri, terbiasa dengan pola latihan yang sama seperti pertandingan. Dalam latihan enam hari per minggu, mereka berlatih pagi dan sore. Tak jarang, atlet menerima program latihan tiga kali sehari.
Dengan rutinitas itulah, seperti dikatakan Greysia, mereka terbiasa dengan jadwal padat. Hanya saja, untuk menghadapi pertandingan, persiapan yang lebih detail harus diperhatikan, seperti waktu makan terakhir sebelum pertandingan, jenis makanan yang dikonsumsi, serta menjalani pemulihan yang maksimal.
Tampil dalam pertandingan juga menuntut fokus lebih tinggi karena atlet dihadapkan pada suasana persaingan. Semakin tinggi level babak yang dijalani, semakin tinggi pula tekanan yang dirasakan.
Hal itu akan dihadapi empat pasangan yang lolos ke semifinal. Setelah menjalani babak empat besar pada Jumat pagi, mereka akan tampil lagi pada sesi kedua untuk perebutan posisi ketiga dan gelar juara.
Lebih ketat
Berbeda dengan pertandingan hari pertama, Rabu, persaingan pada Kamis pagi berlangsung lebih ketat meski delapan pasangan yang tampil telah memastikan lolos ke perempat final. Laga pada Kamis itu ”hanya” menjadi penentuan status juara dan peringkat kedua grup.
Semua pertandingan berlangsung dalam dua gim, tetapi perebutan setiap poin berlangsung ketat. Greysia/Febby, misalnya, hampir kehilangan gim kedua ketika tertinggal, 17-20. Namun, tangguhnya pertahanan mereka membuat Melani/Tryola kesulitan menambah angka.
”Kami banyak membuat kesalahan sehingga lawan lebih percaya diri. Sebaliknya, rasa pecara diri kami menurun,” kata Greysia.
Dalam situasi seperti itu, Greysia yang lebih senior mengingatkan Febby untuk tetap menjaga fokus. ”Kami tetap jaga komunikasi. Saya sudah pernah seumur Febby, tetapi Febby belum pernah seumur saya. Jadi, saya yang harus beradaptasi lebih dulu dengan gaya bicara dia hingga dia bisa belajar dari saya dengan melihat kehidupan saya di asrama,” tutur Greysia.
Laga ketat juga terjadi antara Ribka/Fadia dan Febriana/Amalia pada Grup I. Febriana/Amalia hampir memenangi gim pertama, tetapi Ribka/Fadia bisa membalikkan keadaan.
Status sebagai unggulan pertama dan dipecahnya pasangan Greysia/Apriyani, dikatakan Fadia, tak akan mempermudah dia dan Ribka untuk juara. ”Peluang semua pemain sama karena kami adalah teman latihan. Pertandingan pertama kami juga langsung ramai pada gim pertama,” kata Fadia.
Pada Grup K, peringkat teratas ditempati Apriyani/Mychelle setelah mengalahkan Agatha/Yulfira, 21-17, 21-16. Adapun Nita/Putri menjuarai Grup L setelah menang atas Jesita Putri/Lanny, 21-19, 21-21-19.