Klub-klub IBL butuh kepastian terkait kelanjutan musim 2019-2020. Dengan waktu yang semakin dekat, mereka perlu mempersiapkan diri jika liga jadi digelar pada September nanti.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua bulan menjelang target kelanjutan musim Liga Bola Basket Indonesia atau IBL, sejumlah tim mulai berlatih. Namun, ada juga tim yang tidak bisa berlatih karena larangan pemerintah daerah. Di tengah perbedaan situasi itu, klub meminta kepastian soal kelanjutan kompetisi yang hingga kini masih menggantung.
Langkah cepat ditunjukkan oleh tim Prawira Bandung yang sudah mulai berlatih pekan ini. Demi menggelar latihan pekan lalu, mereka melakukan tes reaksi rantai polimerase (PCR) kepada seluruh pemain dan staf. Hasilnya seluruh anggota tim bebas Covid-19 dan mereka pun bisa berlatih.
”Tes itu, kan, sebagai syarat mengikuti protokol untuk bisa memulai latihan. Biar pemain dan tim pelatih nyaman dan aman saat berlatih. Kami sudah mulai latihan secara bertahap, dari grup-grup kecil dulu,” kata pemilik Prawira, Yunaidy, saat dihubungi pada Rabu (15/7/2020), dari Jakarta.
Menurut Yunaidy, tim perlu segera mengembalikan kondisi karena jeda kompetisi yang sudah empat bulan. Hal itu terutama untuk mempersiapkan diri sebelum kelanjutan kompetisi yang rencananya pada September. Mereka berjaga-jaga meskipun belum ada keputusan resmi dari pihak penyelenggara.
Di lain sisi, tim Satya Wacana Salatiga justru belum bisa berlatih sama sekali. Gedung olahraga tempat mereka berlatih masih ditutup oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, para pemain pun sejauh ini masih berlatih mandiri di daerah masing-masing.
Hal tersebut pun menghadirkan dilema bagi mereka. ”Apakah cukup waktu sebulan untuk mengembalikan fisik pemain? Dan, sebulan lagi untuk latihan sistem dan lainnya? Kondisi seperti ini berat bagi kami yang belum boleh latihan sama pemerintah setempat,” kata Pelatih Kepala Satya Wacana Efri Meldi.
Satya Wacana butuh kepastian tanggal kelanjutan musim dari pihak IBL. Jika jadi diselenggarakan, mereka meminta penyelenggara segera mencari solusi terkait kesulitan tim berlatih. Hal itu agar tidak ada tim yang lebih diuntungkan karena bisa berlatih lebih awal.
”Kalau (IBL) sudah ada jadwal pasti dan bisa menjamin semuanya, kami sebagai peserta juga akan ikut. Tetapi, untuk situasi sekarang, kami keberatan untuk ikut. Semua aspek, menurut saya, juga perlu dipertimbangkan, bukan hanya protokol kesehatan,” ujar Meldi.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penggunaan lapangan latihan. Kendala terbesar berada di Kota Salatiga dan Surabaya.
Tim belum bisa berlatih karena dinas pemuda dan olahraga setempat masih menutup GOR. Namun, IBL sedang berupaya menjelaskan bahwa GOR akan dipakai tertutup untuk tim profesional yang menerapkan protokol kesehatan.
Setelah koordinasi itu, mereka baru berani mengeluarkan tanggal pasti kelanjutan musim. Sejauh ini, kompetisi masih direncanakan berlangsung pada September atau Oktober. Namun, tanggal tersebut masih bisa mundur, tergantung situasi pandemi yang terjadi di Indonesia.
”Mudah-mudahan 1-2 minggu ke depan sudah jelas, tanggal berubah atau tidak, karena pasti kami ingin menyelesaikan koordinasi dulu di tingkat daerah. Semua masih fleksibel sekarang karena angka kasus naik lagi. Kita buka semua kemungkinan. Sangat sulit target tanggal,” kata Junas.
Adapun kelanjutan kompetisi IBL akan diselenggarakan hanya di satu kota, antara Jakarta atau Yogyakarta. Kompetisi akan langsung memasuki fase penyisihan dan hanya akan berlangsung sekitar satu bulan.
ABL dibatalkan
Sementara itu, Liga Bola Basket Asia Tenggara (ABL) memutuskan mengakhiri musim 2019/2020 tanpa juara. Keputusan itu diumumkan melalui media sosial pihak liga setelah pertemuan Dewan ABL.
”ABL 2019-2020 dianggap telah berakhir. Liga menyadari Covid-19 menjadi tantangan yang sangat besar bagi penyelenggara, berisiko terhadap keselamatan banyak orang. Mustahil untuk melanjutkan liga,” tulis pernyataan resmi liga.
Adapun ABL yang diikuti 10 tim musim ini telah berlangsung setengah jalan. Liga ditunda pada 13 Maret setelah terdapat pemain dari Singapore Slingers yang dinyatakan positif Covid-19. Situasi semakin tidak pasti bagi ABL karena mundurnya tim asal Thailand, Mono Vampire. (KEL)