Tim sensasional di Liga Italia, Atalanta, bersiap mengobati kekecewaannya usai ditahan Juventus, akhir pekan lalu. Mereka berpeluang melampiaskan kekesalannya di laga itu ketika menjamu penghuni zona degradasi, Brescia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BERGAMO, SENIN — Setelah gagal melanjutkan tren kemenangan karena ditahan seri 2-2 oleh pemuncak klasemen, Juventus, pada pekan ke-32 Liga Italia Serie A di Stadion Allianz, Turin, Italia, Minggu (12/7/2020) dini hari, ”Sang Dewi” alias Atalanta tampaknya tak butuh waktu lama untuk beraksi lagi menelan mangsanya.
Menghadapi penghuni zona degradasi, Brescia, dalam pekan ke-33 di Stadion Gewiss, Bergamo, Rabu (15/7/2020) dini hari waktu Indonesia, klub berjersi biru-hitam itu diprediksi tidak akan menemukan hambatan berarti untuk merebut tiga poin.
Peluang Atalanta memenangkan laga kali ini sangat besar. Sebab, laga ini ibarat pertemuan bumi dan langit. Saat ini, Atalanta sedang naik daun sebagai salah satu klub terbaik di Serie A. Mereka mencatat rekor sembilan kemenangan beruntun di Serie A sebelum dihentikan Juve lewat hasil seri 2-2. Kini, Atalanta kokoh di peringkat ketiga dengan 67 poin dari 32 laga.
Sebaliknya, Brescia tengah terpuruk. Setelah menang 2-0 atas Hellas Verona dalam laga kandang, Minggu (5/7/2020), tim berjuluk ”Singa Biru Lombardia” itu justru mengalami dua kekalahan beruntun dalam dua laga terakhir, yakni 0-3 dari AS Roma dalam laga kandang, Minggu lalu, dan 1-3 dari Torino dalam laga tandang, Rabu (8/7/2020). Kini, mereka pun terbenam di peringkat ke-19 atau hanya satu tingkat di atas juru kunci, SPAL, dengan raihan hanya 21 poin dari 32 laga.
Secara statistis pertemuan kedua tim, Atalanta superior atas Brescia. Berdasarkan data Soccerway, kedua tim sudah bertemu 17 kali di Serie A dan Serie B. Hasilnya, Atalanta unggul lima kemenangan, sedangkan Brescia mencatat empat kemenangan. Dalam laga terakhir kedua tim di Bergamo pada 29 April 2006, Atalanta sukses menundukkan Brescia 2-0. Adapun pada pertemuan pertama kedua tim di Serie A musim ini, Atalanta mencukur tuan rumah Brescia 3-0.
Lag ipula, Atalanta sangat membutuhkan kemenangan. Selain untuk melanjutkan kembali tren positifnya, kemenangan juga berarti untuk mengamankan posisi mereka di peringkat tiga besar klasemen. Adapun Papu Gomez dan kawan-kawan memang punya target utama minimal menyamai prestasi di musim lalu. Saat itu, mereka finis ketiga dengan koleksi 69 poin dari 38 laga.
Musim ini, kami hanya coba menantang diri di Liga Champions dan coba melampaui rekor poin kami musim lalu.
”Saya tidak pernah mau memikirkan scudetto (juara Serie A) karena Juventus masih yang terkuat saat ini. Musim ini, kami hanya coba menantang diri di Liga Champions dan coba melampaui rekor poin kami musim lalu,” ujar Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini dikutip Sky Sport Italia.
Persaingan papan tengah
Dari persaingan papan tengah, Napoli gagal mengoptimalkan peluang untuk menempel AS Roma di peringkat kelima. Dalam laga pekan ke-32 di Stadion San Paolo, Napoli, Senin (13/7/2020) dini hari, ”Partenopei” ditahan imbang AC Milan 2-2 di Stadion San Paolo.
Padahal, dalam laga tersebut, Napoli sudah unggul 2-1 hingga menit ke-72. Setelah AC Milan berhasil mencuri gol lebih dahulu lewat bek Theo Hernandez di menit ke-20, Napoli berhasil berbalik unggul lewat dua gol dari bek Giovanni Di Lorenzo pada menit ke-34 dan penyerang Drie Mertens pada menit ke-60.
Namun, kemenangan Napoli sirna menyusul pelanggaran bek Nikola Maksimovic terhadap gelandang AC Milan, Giacomo Bonaventura, di kotak penalti Napoli pada menit ke-72. Pelanggaran itu pun berbuah penalti untuk Milan dan sukses dieksekusi sempurna oleh gelandang mereka, Franck Kessie, pada menit ke-73.
Hasil itu membuat Napoli tertahan di peringkat keenam dengan 52 poin dari 32 laga. Sementara itu, AC Milan berada di peringkat ketujuh dengan 50 poin dari 32 laga. Napoli terpaut dua poin dari AS Roma di peringkat kelima dengan 54 poin dari 32 laga, sedangkan Milan terpaut empat poin dari ”Serigala Roma” tersebut.
”Saya tidak bisa membayangkan seorang pemain yang melompat atau bergerak dengan tangan di belakang punggungnya. Ini olahraga berbeda. Saya pikir kami telah mencapai rekor Serie A untuk tim yang paling sering dihukum penalti oleh handball dan aturan yang butuh perubahan. Kami, yang melakukan olahraga, tahu Anda butuh lengan saat melompat,” ujar Pelatih Napoli Gennaro Gattuso mengungkapkan kekesalannya seperti dikutip Football-Italia seusai laga itu.
Bagi AC Milan, hasil tersebut cukup memuaskan. Setidaknya, klub berjersi merah-hitam itu melanjutkan tren tidak pernah kalah dalam enam laga terakhir setelah digelarnya kembali Serie A musim ini pada Juni lalu. Bahkan, grafik mereka cukup apik. Sebelum menahan Napoli 2-2, mereka juga menuai hasil positif atas klub-klub papan atas lainnya, yakni menang 4-2 atas Juventus, menang 3-0 atas Lazio, dan mengalahkan AS Roma 2-0.
”Ketika Anda mendapatkan hasil dari penampilan maksimal menghadapi lawan seperti ini (Napoli), itu benar-benar meningkatkan kepercayaan diri. Kami mencetak gol hebat untuk memimpin (1-0) dan kami berjuang kembali untuk menyamakan kedudukan (2-2). Jadi, satu poin ini sudah menjadi hasil yang bagus,” ujar Pelatih AC Milan Stefano Pioli.