Manchester United tampil ganas dalam beberapa laga terakhir dan tidak menemukan kesulitan untuk membobol gawang lawan-lawannya. Mempertahankan pencapaian ini bukan hal yang mudah dilakukan.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Transformasi Manchester United menjadi tim yang haus gol dan sulit dikalahkan menjelang akhir musim ini tetap memiliki efek samping yang bisa merugikan tim. Para pemain bisa terlena dan kehilangan fokus. Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer sudah waspada agar timnya tidak silau dengan pencapaian mereka saat ini.
MU pada akhir pekan ini baru saja menjadi tim pertama di Liga Inggris yang memenangi empat laga beruntun dengan selisih tiga gol per laga. Tim ”Setan Merah” ini pun belum terkalahkan dalam 17 laga terakhir di semua kompetisi dan naik ke peringkat lima klasemen sementara Liga Inggris dengan 58 poin.
Mereka masih berpeluang naik ke peringkat empat besar apabila mampu mengalahkan Southampton pada laga berikutnya di Stadion Old Trafford, Selasa (14/7/2020) pukul 02.00 WIB. Jalan ke zona empat besar itu sudah terbuka lebar setelah Chelsea dikalahkan Sheffield United, 0-3, pada laga Minggu (12/7/2020) dini hari WIB.
Laga ini menjadi kesempatan bagi MU untuk melengserkan Chelsea yang kini berada di peringkat ketiga dengan 60 poin. Syaratnya, seperti yang sudah diantisipasi Solskjaer, para pemain MU wajib menjaga fokus karena MU hanya mampu mengalahkan Southampton sebanyak dua kali dalam enam pertemuan terakhir.
Bahkan dalam dua laga terakhir, Southampton telah mengalahkan Manchester City, 1-0, dan menahan imbang Everton, 1-1. Di bawah asuhan Manajer Ralph Hasenhuttl, Southampton juga telah bertranformasi dan bangkit dari keterpurukan pada paruh pertama musim ini. Masih hangat dalam ingatan ketika Southampton bisa dibantai 0-9 oleh Leicester City pada Oktober 2019.
”Saya rasa kami saat ini merupakan tim yang bisa melihat dari segala sisi. Kami tidak hanya fokus melatih bagaimana kami membawa bola, tetapi juga bisa selalu punya solusi saat menghadapi tim berbeda,” kata Hassenhuttl dikutip laman klub. Hassenhuttl pun sudah mengetahui cara terbaik menjinakkan Setan Merah.
Ini akan menjadi ancaman bagi MU untuk meraih pencapaian istimewa. Jika MU tidak kalah lagi saat menjamu Southampton, mereka bisa mengulangi kesuksesan MU era Alex Ferguson ketika tampil tidak terkalahkan dalam 18 laga pada periode Desember 2012 hingga Maret 2013. Solskjaer mengingatkan kembali kepada pemain bahwa mereka sedang memulihkan budaya lama MU dan proses ini belum selesai.
”Ini semua tentang mengembangkan budaya, yaitu melakukan semua hal dengan benar, fokus pada setiap laga. Setiap hari ada kesempatan untuk ikut membangun atau justru merusak budaya itu,” kata Solskjaer dikutip The Guardian. Terlena dengan pencapaian bagus dan kehilangan fokus merupakan contoh bagaimana pemain merusak budaya tersebut.
Dalam transformasi ini, Solskjaer ingin membentuk tim yang senang bermain dengan kecepatan tinggi, kekuatan, tanpa rasa takut, dan berani mengambil risiko. Bagi Solskjaer yang pernah menjadi pemain MU, semua elemen itu adalah DNA tim Setan Merah dan ia saat ini punya banyak pemain berkualitas yang bisa mewujudkan misi ini.
Solskjaer sudah punya duet Paul Pogba dan Bruno Fernandes di tengah lapangan dan juga bintang muda seperti Mason Greenwood yang tengah naik daun. Kepekaan dan kerja sama antarpemain juga dalam tahap positif seperti yang terlihat dalam pernyataan Fernandes.
Gelandang serang asal Portugal itu menyebut bahw penyerang MU Marcus Rashford sangat layak mendapat apresiasi tinggi. Meski tidak menyumbang banyak gol, Rashford merupakan pemain yang berjasa menciptakan peluang-peluang gol MU sejauh ini.
”Sepak bola tidak melulu tentang gol dan asis. Sepak bola adalah permainan tim dan Rashford tampil sangat bagus untuk membantu timnya,” kata Fernandes dilansir laman MU.
Tiket Liga Champions musim depan merupakan target realistis MU di Liga Inggris musim ini. Namun, Solskjaer telah menekankan bahwa timnya bertekad untuk menjadi salah satu pesaing dalam perebutan trofi pada musim depan.
Ditempel Wolverhampton
Wolverhampton Wanderers mampu mengancam posisi MU setelah bisa mengalahkan Everton, 3-0, pada laga di Stadion Molineux, Wolverhampton, Minggu (12/7/2020) malam. Mereka kini berada di peringkat keenam dengan 58 poin atau tiga poin di bawah MU.
Pada laga itu, Wolvherhampton membuat pertahanan Everton terlihat sangat rapuh dengan tiga gol yang dicetak oleh Raul Jimenez, Leander Dendoncker, dan Diogo Jota. Kiper Everton sekaligus tim nasional Inggris, Jordan Pickford, juga tampil buruk.
Namun, penampilan kiper Burnley sekaligus kiper kedua timnas Inggris, Nick Pope, saat menghadapi Liverpool, di Stadion Anfield, Sabtu (11/7/2020), berbanding terbalik dengan penampilan Pickford. Burnley menahan imbang Liverpool 1-1.
Pope mampu menyelamatkan gawang sebanyak delapan kali saat Liverpool melepaskan 23 tembakan sepanjang laga. ”Ini seperti laga Liverpool melawan Nick Pope,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Dengan hasil imbang ini, Liverpool gagal menjadi tim yang pertama memenangi seluruh (19) laga kandang dalam semusim. Namun, mereka masih bisa menyamai rekor yang dipegang Chelsea, MU, dan Manchester City, yaitu 18 kemenangan di kandang. (AFP/REUTERS)