Posisi Inter Milan yang belum aman di peringkat keempat klasemen membuat mereka harus berjuang merebut angka penuh atas Torino. Kegagalan meraih poin penuh pada dua laga terakhir menjadi pelajaran berharga.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
MILAN, MINGGU — Setelah gagal menang dalam dua laga terakhir, Inter Milan patut bangkit dengan meraih kemenangan atas tamunya, Torino, dalam laga pekan ke-32 Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. Kalau kembali gagal meraih poin penuh, bukan tak mungkin posisi mereka di peringkat keempat bisa tergusur walau mereka masih unggul 11 poin atas AS Roma di peringkat kelima.
Laga Inter Milan dan Torino kali ini menjadi pertemuan ke-34 mereka di Serie A. Dari 33 pertemuan sebelumnya, klub biru-hitam itu 18 kali mencatat kemenangan, sedangkan Torino hanya lima kali menang. Tujuh kemenangan Inter diraih di kandang sendiri sehingga mereka cukup diunggulkan pada laga ini.
Namun, Inter Milan tidak boleh terbuai dengan data statistik itu. Apalagi, kemenangan kandang terakhir Inter atas Torino diraih empat tahun lalu, yakni menang 2-1 pada Kamis, 27 Oktober 2016. Dari dua pertemuan terakhir di Giuseppe Meazza, mereka selalu ditahan imbang oleh klub asal Turin itu.
Inter Milan harus bekerja keras dalam laga nanti, apalagi performa Romelu Lukaku dan kawan-kawan kurang meyakinkan setelah menuai hasil kurang optimal pada dua laga terakhir. Inter ditahan imbang 2-2 oleh Hellas Verona pada pekan ke-31 dan kalah 1-2 dari Bologna pada pekan ke-30. Kekalahan dari Bologna cukup menyesakkan karena mereka sempat unggul sebelum disusul dua gol lawan di pengujung laga.
Menyusul penampilan buruk itu, Inter Milan tergusur dari peringkat ketiga ke peringkat keempat dengan 65 poin dari 31 laga. Posisi ketiga diisi Atalanta dengan 67 poin dari 32 laga. Jika tidak hati-hati, posisi Inter masih bisa terjangkau AS Roma di peringkat kelima dengan 54 poin dari 32 laga. Dengan peluang maksimal mendapat 18 poin dari enam laga tersisa, Roma masih mungkin menggeser Inter jika hasil negatif mereka terus berlanjut.
Pelatih Inter Milan Antonio Conte, dikutip Football-Italia, Kamis, tidak menafikan timnya banyak kehilangan poin dengan cara bodoh sepanjang musim ini, termasuk kekalahan dari Bologna. Andai itu tidak terjadi, dia yakin Inter bisa menjadi pesaing kuat dalam perebutan scudetto atau juara Serie A musim ini.
Kini, Conte berharap anak asuhnya bisa belajar dari pengalaman untuk tidak mengulangi kekalahan yang ceroboh tersebut. ”Kami harus lebih baik dalam menghadapi segala kondisi. Tadinya, saya berpikir pengalaman dapat membantu Inter terus meningkat seiring berjalan waktu. Nyatanya, kami berakhir dengan perjuangan terlalu mudah,” ujar mantan Pelatih Juventus dan Chelsea tersebut.
Torino percaya diri
Torino sedang percaya diri setelah menang 3-1 atas Brescia di laga kandang, Kamis (9/7/2020). Kemenangan itu memutus tiga kekalahan beruntun sebelumnya, yakni 1-4 dari Juventus di laga tandang, Sabtu (4/7/2020), 1-2 dari Lazio di laga kandang, Rabu (1/7/2020), dan 2-4 dari Cagliari di laga tandang, Minggu (28/6/2020).
Kemenangan sangat berarti untuk Torino yang sedang berusaha lolos dari jurang degradasi. Saat ini, ”Si Banteng Merah” berada di peringkat ke-15 dengan 34 poin dari 31 laga. Mereka hanya berada tiga tingkat dari zona degradasi, yakni dihuni Genoa di peringkat ke-18 dengan 27 poin dari 31 laga, Brescia di urutan ke-19 dengan 21 poin dari 32 laga, dan SPAL di urutan ke-20 atau juru kunci dengan 19 poin dari 31 laga.
Pelatih Torino Moreno Longo, dikutip Football-Italia, Kamis, menyampaikan, kemenangan atas Brescia memberikan efek positif yang membangkitkan semangat atau kepercayaan diri tim. Namun, mereka belum bisa bersantai karena akan menjalani laga berat ketika bertemu Inter Milan. Jadi, dia tetap meminta para pemainnya tak cepat berpuas diri.
”Kemenangan atas Brescia menunjukkan kami telah mendekati permainan yang baik. Namun, masih ada pertandingan besar yang harus dimenangkan. Sekarang, kami sedang menanti laga menghadapi Inter. Kami belum mengalahkan tim besar (di musim ini),” pungkas pelatih berusia 44 tahun tersebut.