Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael, mendapatkan motivasi baru seusai mendulang poin penting di Race 1 Formula 2 Styria, Sabtu malam. Ia mengatasi kondisi sulit dalam balapan di tengah hujan itu.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
SPIELBERG, MINGGU — Sean Gelael (23), pebalap muda Indonesia, mengubah situasi sulit di balapan feature race Formula 2 Styria menjadi poin perdananya pada musim ini. Pebalap yang musim ini membela DAMS itu finis kesepuluh di balapan yang diwarnai hujan deras, Sabtu (11/7/2020) malam.
Seperti disiarkan langsung di Fox Sports menjelang tengah malam tadi, balapan feature race F2 Styria yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, itu sempat ditunda hampir dua jam akibat cuaca kurang bersahabat. Hujan deras sebelumnya juga membatalkan sesi latihan bebas ketiga dan menunda kualifikasi, hingga 46 menit, di ajang Formula 1 pada seri yang dinamai Styria tersebut.
Setelah lama menunggu, balapan feature race F2 pun bisa berlangsung. Namun, tidak seperti biasanya, start balapan itu terpaksa dilakukan dengan pengawalan safety car. Mobil-mobil para peserta balapan tidak dibolehkan menyalip dalam formation lap ini.
Formation lap itu dilakukan untuk melihat situasi permukaan trek apakah cukup aman untuk menggelar balapan atau tidak. Setelah empat putaran dilakukan, situasi tidak membaik. Race Director Michael Masi pun memutuskan menghentikan formation lap dan kembali menunda balapan selama sejam.
Di paddock, Sean terlihat agak kesal harus kembali menunggu balapan. Namun, kesabarannya berbuah hasil positif. Start pun bisa dimulai. Sean, yang memulai balapan dari posisi ke-16, berupaya tampil disiplin dan sabar untuk tidak membuat kesalahan di trek yang licin dan agak berbahaya itu.
Yuki Tsunoda, pebalap Jepang dari tim Carlin yang start dari posisi terdepan, bahkan sempat melakukan kesalahan saat pit. Ia pun harus finis kedua, di bawah Robert Shwartzman yang membela Prema Racing. Guanyu Zhou, dari China, melengkapi podium pemenang.
Sementara Sean, yang tampil disiplin, mulai menyalip satu per satu pebalap di depannya. Dia sempat ”meloncat jauh” beberapa posisi sebelum akhirnya masuk pit.
Dengan manajemen ban basah yang bagus, Sean—yang ketika keluar pit terpaut hampir enam detik dari rekan setimnya di DAMS, Dan Ticktum—bahkan sempat memperkecil jarak itu hingga 0,8 detik di posisi 9 dan 10.
Namun, Sean kehabisan waktu untuk menyusul Ticktum. Lantas, ketika momentum menyusul Jack Aitken (pebalap posisi kesembilan) muncul, Sean tak mau mengambil risiko karena sudah di lap terakhir.
Daripada kami bertabrakan, lebih baik saya mengamankan poin. (Sean Gelael)
”Daripada kami bertabrakan, lebih baik saya mengamankan poin. Namun, kalau itu untuk memperebutkan posisi 8, yang berarti pole position Race 2 (sprint race, Minggu), saya akan memaksanya,” kata Sean yang lantas finis di posisi kesepuluh.
Pembangkit motivasi
Sean juga mengingatkan, pekan lalu di sirkuit yang sama, dia mengalami beragam kendala teknis. Jadi, satu poin awal ini sangat berharga sebagai pembangkit motivasi dia dan timnya.
”Memang, apa yang dialami kami pekan lalu itu sungguh tak mengenakkan. Namun, Sean justru menyemangati kami untuk bangkit. Dan, hari ini, terbukti kami bisa bangkit dengan mendapat poin dari kedua pebalap,” ujar Francois Sicard, Team Principal DAMS.
Sean akan kembali bertarung di Race 2 F2 Styria pada Minggu sore ini.