Liga Champions Eropa akan menampilkan ”wajah baru” untuk menyelesaikan kompetisi sepak bola elite itu musim ini. Seluruh laga babak delapan besar hingga final akan dilaksanakan di Lisabon, Portugal, mulai 12 Agustus.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
NYON, JUMAT - Musim panas di Kota Lisabon tahun ini akan terasa lebih hangat dari biasanya. Ibu kota Portugal itu akan menjadi saksi sejarah duel-duel Liga Champions Eropa yang digelar kembali di tengah pandemi.
Setelah sempat melewati jalan terjal akibat pandemi Covid-19, Liga Champions musim 2019-2020 dipastikan akan diselesaikan pada akhir Agustus mendatang. Namun, perlu penyesuaian guna menyelesaikan kompetisi antarklub sepak bola paling bergengsi sejagat itu.
Sebagai contoh, tidak ada laga kandang-tandang pada perempat final hingga semifinal kompetisi itu. Seluruh laga fase delapan besar hingga final pada 23 Agustus 2020 bahkan dipusatkan di satu kota, yaitu Lisabon.
Meskipun begitu, Liga Champions tidak akan kehilangan daya pikat dan persaingan sengit. Hasil undian perempat final di Nyon, Swiss, Jumat (10/7/2020) menciptakan potensi dua laga besar dan menarik, yaitu Real Madrid/Manchester City kontra Juventus/Olympique Lyon serta Barcelona/Napoli versus Bayern Muenchen/Chelsea.
Delapan tim itu akan terlebih dahulu melangsungkan laga kedua babak 16 besar untuk menentukan empat tim terakhir di babak delapan besar. Seluruh empat laga tersisa di babak 16 besar, yang tertunda, akan berlangsung di markas tim yang telah dijadwalkan menjadi tuan rumah dalam laga kedua itu.
Secara total, delapan tim itu telah mengoleksi 26 trofi Liga Champions. Madrid adalah pengoleksi terbanyak dengan total 13 trofi. Dari delapan tim yang masih harus merampungkan laga kedua babak 16 besar itu, hanyalah Napoli, City, dan Lyon yang belum pernah meraih trofi ikonik, ”Si Kuping Besar”.
”Saya belum memikirkan siapa lawan kami di babak delapan besar nantinya. Kami hanya fokus pada pertandingan melawan Napoli, sebab laga itu menjadi kunci dalam jalan kami di Liga Champions musim ini,” ucap Pelatih Barcelona Quique Setien merespon hasil undian itu seperti dikutip UEFA.com.
Dalam laga pertama di markas Napoli, Stadion San Paolo, 26 Februari, Barca bermain imbang 1-1 dengan Napoli. Adapun Direktur Sepak Bola Manchester City Txiki Begiristain berkata, laga kedua kontra Real di Manchester bakal sulit. Pada laga pertama, 27 Februari lalu, City mencuri kemenangan 1-2 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.
”Apabila lolos, kami tentunya akan bermain melawan Lyon atau Juventus yang telah menunjukkan penampilan luar biasa di Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Mereka akan menjadi lawan yang tangguh,” ujar Begiristain.
Tim “dongeng”
Sementara itu, empat tim yang telah memastikan posisi di babak delapan besar akan saling berhadapan. Duta Liga Jerman, RB Leipzig, akan melawan tim Liga Spanyol yang menyingkirkan juara bertahan, Liverpool FC, Atletico Madrid.
Adapun juara Liga Perancis musim ini, Paris Saint-Germain (PSG), bertemu tim ”dongeng” asal Italia, Atalanta. Keempat tim itu belum pernah meraih ”Si Kuping Besar”, sehingga berpeluang menjadi juara baru Liga Champions di musim ini.
Meskipun akan menghadapi tim debutan di delapan besar, Pelatih Atletico Diego Simeone enggan meremehkan Leipzig. Ia berkata, keberhasilan menyingkirkan Liverpool bukan jaminan bahwa langkah mereka akan mulus hingga ke babak final.
”Di perempat final, kami akan menghadapi tim hebat. RB Leipzig telah bermain luar biasa di musim ini. Mereka memainkan sepak bola yang sangat menyerang,” kata Simeone.
Di lain pihak, Direktur Olahraga RB Leipzig Markus Krosche telah menantikan laga melawan Atletico. Menurut dia, Atletico adalah tim yang berpengalaman di Eropa serta dipimpin pelatih dengan segudang pengalaman. ”Kekuatan utama mereka adalah pertahanan yang kokoh,” kata Krosche.
Sementara itu, Pelatih PSG Thomas Tuchel mengakui, Atalanta adalah tim spektakuler yang selalu mencetak banyak gol. ”Untuk memenangkan duel itu, kami harus mempersiapkan diri dengan baik dan bermain hati-hati,” kata Tuchel.
Laga kontra PSG adalah kesempatan (sekali) seumur hidup bagi kami. Laga itu akan sulit, tetapi juga akan membantu kami untuk tumbuh dan mendapat pengalaman luar biasa.
Sekali seumur hidup
Presiden Atalanta Antonio Percassi pun tidak sabar bertemu PSG di Lisabon. ”Laga kontra PSG adalah kesempatan (sekali) seumur hidup bagi kami. Laga itu akan sulit, tetapi juga akan membantu kami untuk tumbuh dan mendapat pengalaman luar biasa,” ucapnya.
Berbeda dengan musim sebelumnya, UEFA memutuskan untuk menyelenggarakan babak delapan besar dan semifinal hanya dalam satu laga. Seluruh laga itu digelar di dua tempat netral, yaitu Stadion da Luz dan Jose Alvalade, di Lisabon.
Penentuan Lisabon sebagai tuan rumah babak delapan besar hingga final dilakukan penuh pertimbangan oleh UEFA. Seharusnya, laga final Liga Champions musim ini dilangsungkan di Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul, Turki.
Tetapi, seiring tingginya angka penderita Covid-19 di Turki, UEFA memutuskan menunjuk Lisabon sebagai penggantinya. Adapun Stadion Olimpiade Ataturk akan menjadi tuan rumah final Liga Champions 2021.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia, per 10 Juli, kasus positif Covid-19 di Turki mencapai sekitar 210.000 kasus dengan penambahan harian berjumlah 1.000 kasus. Sementara, Portugal menjadi salah satu negara yang dianggap mampu menekan penyebaran Covid-19 di Eropa. Hanya 45.277 kasus Covid-19 ditemukan di Portugal dengan tambahan harian 418 kasus pada 10 Juli. Jumlah total kasus itu jauh di bawah negara tetangga Portugal, seperti Italia, Spanyol, dan Perancis.
UEFA juga memutuskan Liga Champions musim 2019-2020 dilanjutkan pada Agustus untuk memberikan kesempatan kompetisi domestik di masing-masing negara selesai lebih dulu. “Kami mengutamakan bagi setiap negara anggota untuk menyelesaikan kompetisi domestik. Setelah itu, kami akan melanjutkan kompetisi antarklub Eropa sebagai penutup kalender kompetisi musim ini,” ujar Presiden UEFA Aleksander Ceferin, Juni lalu.
Tanpa penonton
Seluruh laga Liga Champions tersisa musim ini akan berlangsung tanpa penonton. ”Berdasarkan pertimbangan keamanan publik dan situasi pandemi, kami tidak mengizinkan pertandingan dilakukan dengan penonton di stadion,” kata Menteri Kesehatan Portugal Antoni Lacera dilansir ESPN.
UEFA juga memastikan, seluruh laga akan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan adu penalti jika berjalan imbang selama waktu normal, 90 menit. Mereka juga akan menerapka regulasi pergantian pemain maksimal lima kali bagi setiap tim dalam satu pertandingan.
Menurut Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved, seluruh laga tersisa di Liga Champions musim ini setara partai final. ”Dengan format baru ini, maka kami akan menjalani empat laga yang bisa menentukan langkah kami. Momen ini akan sangat menarik bagi dunia sepak bola,” ungkap Nedved yang juga legenda Juventus.(AP/SAN)