Perebutan trofi Liga Inggris musim ini telah usai. Akan tetapi, persaingan Liverpool dan Manchester City menaikkan standar performa belum berakhir. Mereka mengubah wajah Liga Inggris sebagai arena melawan kemustahilan.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
EAST SUSSEX, KAMIS — Liverpool dan Manchester City belum berhenti mencatat rekor-rekor baru di Liga Inggris hingga pekan ke-34 musim ini. Persaingan kedua tim papan atas tersebut otomatis telah menaikkan standar performa di liga itu dan membuat trofi Liga Inggris bakal kian sulit direbut tim-tim lain pada musim depan.
Liverpool, juara Liga Inggris musim ini, kembali mencatat rekor baru sebagai tim pertama dalam sejarah liga tersebut yang menang 30 kali dalam 34 laga. Rekor itu mereka raih setelah membekap Brighton & Hove Albion 3-1 di Stadion The American Express Community, Kamis (9/7/2020) dini hari WIB.
Musim lalu, butuh 38 laga bagi ”Si Merah” guna meraih total 30 kemenangan. Liverpool memang belum pernah mampu meraih lebih dari 30 kemenangan dalam semusim. Musim ini, batasan itu kemungkinan besar bisa mereka lampaui.
Liverpool tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menyamai jumlah total kemenangan yang pernah diraih City pada musim 2017-2018 dan 2018-2019, yaitu 32 kali yang sekaligus adalah rekor di Liga Primer Inggris. Liverpool masih memiliki empat laga tersisa musim ini, yaitu berturut-turut kontra Burnley, Arsenal, Chelsea, dan Newcastle United.
Liverpool juga masih bisa memecahkan rekor perolehan poin terbanyak, yaitu 100 poin, yang dibuat City pada musim 2017-2018. ”Sekarang, kami sudah mengumpulkan 92 poin dan musim lalu kami finis dengan 97 poin. Ini sulit dipercaya. Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp mengenai performa timnya musim ini.
Tak hanya itu, Liverpool juga masih bisa memburu dua rekor lain pada musim ini, yaitu kemenangan kandang terbanyak dan selisih poin terbesar atas tim peringkat kedua. Mereka sudah memenangi 17 laga kandang dan masih memiliki dua laga kandang tersisa musim ini guna mencatat rekor kemenangan kandang terbanyak di Liga Inggris, yaitu 19 kali.
Sementara rekor selisih poin sebagai juara kini masih dipegang City dengan 19 poin. Kini, selisih poin Liverpool dan City terpaut 23 poin. Liverpool hanya perlu mempertahankannya hingga akhir musim guna mencatatkan rekor baru tersebut.
Semua rekor itu, jika bisa dicapai, akan memperindah gelar juara yang sudah diraih Liverpool. Namun, Klopp tidak mau terlalu ambisius dan hanya menyampaikan keinginan yang terdengar klise. ”Bagi saya, (bisa memecahkan rekor) tidaklah penting. Saya hanya ingin memenangi laga,” kata Klopp.
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, setidaknya sudah membantu Klopp untuk mewujudkan keinginannya memenangi setiap laga tersisa itu. Pada laga kontra Brighton, Salah mencetak dua gol dan satu asis. Adapun tuan rumah Brighton hanya bisa mencetak satu gol melalui Leandro Trossard.
Kami hanya ingin terus melakukan pekerjaan yang kami cintai. Kami ingin bermain sepak bola dan menikmatinya seperti sekarang. (Alisson Becker)
Para pemain Liverpool sebetulnya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan rekor-rekor tersebut. ”Kami hanya ingin terus melakukan pekerjaan yang kami cintai. Kami ingin bermain sepak bola dan menikmatinya seperti sekarang,” kata kiper Liverpool, Alisson Becker, dikutip Liverpool Echo.
Idealisme Guardiola
Sementara itu, meskipun gagal mempertahankan gelar juara musim ini, Manchester City masih mampu menaikkan standar dalam hal teknis permainan. Saat menggilas Newcastle United 5-0, dini hari kemarin, City menjadi tim pertama (sejak data mulai dicatat pada musim 2003-2004) di Liga Primer yang meraih akurasi operan tertinggi, yaitu hingga 93,7 persen, dalam satu laga.
Menurut penyedia jasa statistik, Opta Sports, dari 840 operan yang dilakukan City, 787 operan di antaranya berhasil dilakukan. Tingginya akurasi operan dan penguasaan bola City pada laga itu, yaitu mencapai 73,6 persen, kembali menegaskan idealisme Manajer Manchester City Pep Guardiola.
Permainan posesif semacam itu telah diterapkan pada laga sebelumnya, yaitu ketika City dikalahkan Southampton, 0-1. ”Kami tampil bagus (saat melawan Newcastle) dan memperlihatkan level yang sama seperti laga sebelumnya (lawan Southampton). Bedanya, hari ini kami dapat mencetak gol,” kata Guardiola.
Kemenangan City itu dimotori sang kapten, David Silva, yang mencetak satu gol melalui tendangan bebas dan mencatat dua asis. Guardiola pun memuji Silva dan berharap bisa menggelar laga perpisahan yang layak bagi Silva sebelum pemain asal Spanyol itu mengakhiri petualangannya di City pada akhir musim ini.
Kepergian Silva ke klub lain pada musim depan menyisakan tantangan besar bagi Guardiola untuk mempertahankan standar yang telah mereka patok bersama Liverpool selama dua musim terakhir.
Tidak dimungkiri, persaingan kedua tim ini telah memoles wajah Liga Primer dan memaksa tim-tim lainnya untuk mengerahkan tenaga sampai menembus batas kemampuannya. (AFP/REUTERS)