Inter Milan kembali gagal meraih kemenangan di dua laga beruntun Liga Italia. Hasil imbang melawan Verona, Jumat dini hari WIB, membuat Inter kini terlempar dari posisi tiga besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Kegagalan Inter Milan meraih kemenangan dalam dua laga terakhir membuat sang pelatih, Antonio Conte, merasa frustrasi dengan performa tim asuhannya itu. Oleh karena itu, Conte terbuka untuk menentukan pilihan lain di akhir musim ini, termasuk mempersilakan manajemen klub mengevaluasi kinerjanya di musim perdananya bersama Inter.
”Saya tidak ingin berbicara tentang musim depan. Pada akhir musim, evaluasi akan dilakukan. Saya akan membuat penilaian dan menentukan pilihan saya di akhir musim, begitu juga dengan klub yang akan menilai kinerja saya,” kata Conte yang menandatangani kontrak tiga tahun bersama Inter pada Mei lalu seusai laga melawan Hellas Verona, Jumat (10/7/2020) dini hari WIB.
Pada laga Liga Italia Serie-A itu, Inter ditahan Verona, 2-2, di Stadion Marc Antonio Bentegodi. Hasil itu membuat Inter tidak hanya harus mulai melupakan ambisi untuk meraih scudetto musim ini, tetapi juga harus melepaskan peringkat ketiga karena tertinggal satu poin dari Atalanta. Di pekan ke-31, Inter tertinggal 10 poin dari Juventus yang berada di puncak klasemen.
[embed]https://youtu.be/uAp-iRq3bNM[/embed]
Menurut Conte, pemain Inter tidak memiliki satu visi yang sama untuk meraih kemenangan. Sejumlah pemain, lanjutnya, tidak menunjukkan semangat juang secara konsisten selama 90 menit.
Alhasil, ”Si Hitam Biru” harus kehilangan lima poin dari dua laga terakhir, yaitu melawan Bologna dan Verona, setelah unggul lebih dulu. Dalam dua laga itu, kemenangan Inter, yang telah di depan mata, sirna di lima menit pamungkas pertandingan. Bologna mampu mencetak dua gol untuk unggul 2-1, sedangkan Verona mencetak gol penyama kedudukan.
Dari enam pertandingan yang telah dijalani Inter di masa pandemi Covid-19, anak asuhan Conte hanya meraih tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kali menderita kekalahan.
Dari enam pertandingan yang telah dijalani Inter di masa pandemi Covid-19, anak asuhan Conte hanya meraih tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kali menderita kekalahan.
”Kami ingin menang, tetapi performa kami sangat jauh untuk meraih kemenangan. Dalam hal usaha, rasa lapar, dan determinasi, saya tidak meragukan para pemain. Akan tetapi, kami terlalu cepat puas,” ujar Conte.
Emosi meluap
Amarah Conte meluap di jeda babak pertama. Ketika itu, Conte kecewa terhadap keputusan wasit yang tidak mengganjar bek Verona, Marash Kumbulla, kartu kuning setelah melakukan duel dengan penyerang Inter, Romelu Lukaku. Akibat momen itu, Conte bersitegang dengan Pelatih Verona Ivan Juric.
Keduanya terlibat drama yang terlihat dari tepi lapangan. ”Jangan mengatur saya. Mengerti? Diamlah!,” kata Conte kepada Juric di sisi lapangan pada laga itu.
Tak terima dibentak seperti itu, Juric pun membalas, ”Kau yang sebaiknya diam!”.
Dalam laga melawan Verona, pemain Inter unggul segalanya di atas lapangan. Inter menguasai penguasaan bola hingga 58 persen melawan 42 persen. Permainan ala Conte, yang dominan dengan bola pendek, juga diperagakan dengan baik oleh ”Si Ular Besar” yang melakukan 495 operan sepanjang laga dengan akurasi keberhasilan 79 persen.
Selain itu, Inter juga melakukan 17 kali tembakan dengan enam tembakan mengarah ke gawang Verona. Adapun tim tuan rumah melakukan 8 kali tembakan dan hanya dua tembakan tepat sasaran yang menjadi dua gol Verona di laga itu.
Verona unggul lebih awal di menit ke-2 laga lewat Darko Lazovic yang sukses melakukan penetrasi di kotak penalti Inter setelah melewati bek Inter, Milan Skriniar. Inter lantas membalas di babak kedua. Hanya dalam waktu sembilan menit, ”Si Hitam Biru” mampu mencetak dua gol lewat Antonio Candreva dan bunuh diri bek sayap Verona, Federico Dimarco.
Mengendurkan serangan
Setelah unggul, Inter mulai mengendurkan serangan. Hasilnya, di menit ke-86, Verona membalas lewat sepakan dari luar kotak penalti sang kapten, Miguel Veloso, yang tidak mampu diantisipasi kiper Inter, Samir Handanovic. Di laga itu, Handanovic gagal melakukan satu kali tangkapan dan penyelamatan.
Veloso mengatakan, keberhasilan Verona menahan imbang Inter adalah hasil dari kerja keras dan pengorbanan tim. Meskipun ia mencetak gol kedua Verona, Veloso menekankan bahwa apresiasi harus diberikan kepada seluruh pemain Verona yang telah bermain luar biasa selama 90 menit.
”Kini, kami telah mencapai target kami untuk bertahan di Serie A. Selanjutnya, kami akan berjuang meraih poin sebanyak-banyaknya agar mampu menduduki peringkat setinggi mungkin,” kata pemain asal Portugal itu.
Verona berada di peringkat kesembilan dengan perolehan 43 poin. Jumlah poin itu setara dengan poin yang telah dikumpulkan Sassuolo di posisi kedelapan. (AFP)