Real Madrid bertekad melanjutkan tren sempurna saat menghadapi Deportivo Alaves, Sabtu dini hari WIB. Laga ini ibarat final pertama Real dari empat ”partai puncak” terakhir mereka.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, KAMIS — Menjelang bergulirnya kembali Liga Spanyol, awal Juni lalu, Real Madrid memandang setiap laga tersisa di liga itu sebagai ”final” berseri. Pendekatan tersebut kembali mereka lakukan jelang menghadapi Deportivo Alaves di Madrid, Sabtu (11/7/2020) dini hari WIB.
Tujuh kemenangan beruntun telah diraih ”El Real” sejak liga itu dimulai kembali. Mereka pun kini hanya membutuhkan tiga kemenangan lain di empat laga tersisa guna meraih trofi juara Liga Spanyol.
”Selama secara matematis kami belum juara, maka pemain harus tetap menjaga fokus dan bekerja keras meraih tiga poin di sisa laga,” ujar Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane yang telah mempersembahkan 10 gelar bagi Real.
Terkait hal itu, tiada hal lain di benak Zidane dan para pemainnya selain memikirkan cara meraih kemenangan di empat laga tersisa, termasuk kontra Alaves, dini hari nanti. Setelah Alaves, Real berturut-turut akan menghadapi Granada, Villarreal, dan Leganes.
Maka itu, Zidane memasang ”kacamata kuda”. Ia tidak peduli anggapan orang yang menilai timnya kerap diuntungkan wasit dan video assistant referee (VAR). Pada dua laga terakhir, versus Getafe dan Athletic Bilbao, Real selalu menang 1-0 lewat penalti dan VAR.
”Apabila ada pihak yang berkata kami bisa ada di (puncak) klasemen saat ini karena keputusan wasit, saya menolak anggapan itu. Semua pihak harus menghormati apa yang telah Real Madrid lakukan di lapangan,” kata Zidane, dikutip Marca, Kamis (9/7/2020).
Diuntungkan wasit
Tuduhan Real diuntungkan wasit dan VAR itu salah satunya datang dari Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu. ”Sejak liga kembali di masa krisis Covid-19, saya menyaksikan ada sejumlah hasil laga tidak adil yang selalu memberikan keuntungan ke satu tim yang sama,” ucap Bartomeu dilansir AS.
Berdasarkan analisis AS, sepanjang musim ini, Madrid lima kali menerima keputusan VAR yang menguntungkan. Namun, di lain pihak, lima keputusan VAR pada laga mereka juga berpihak kepada tim lawan. Maka, dari keputusan VAR musim ini, Real meraih ”tambahan” empat poin, sekaligus kehilangan empat poin.
Apabila ada pihak yang berkata kami bisa ada di (puncak) klasemen saat ini karena keputusan wasit, saya menolak anggapan itu. Semua pihak harus menghormati apa yang telah Real Madrid lakukan di lapangan. (Zinedine Zidane)
Sementara itu, Barcelona menerima tiga kali keputusan VAR yang menguntungkan mereka. Adapun lima keputusan lain menguntungkan lawan mereka. Akibat keputusan-keputusan VAR itu, Barca meraih ”tambahan” dua poin, tetapi juga kehilangan dua poin.
Alhasil, disimpulkan bahwa keputusan VAR sebetulnya tidak memengaruhi poin dan posisi Real serta Barca, setidaknya hingga pekan ke-34. Menurut Zidane, tren positif timnya saat ini adalah buah kerja keras, bukan wasit ataupun VAR.
Real memandang setiap laga tersisa di Liga Spanyol musim ini adalah ”final”. Mereka enggan meremehkan tim-tim lawan, termasuk Alaves yang kini menghuni peringkat ke-16.
Bisa menyulitkan
Menurut dia, tim seperti Alaves, yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi, justru bisa menyulitkan timnya. Maka itu, Zidane kemungkinan kembali menurunkan empat pemain terbaiknya yang selalu turun di tujuh laga terakhir mereka.
Keempat pemain yang selalu tampil sejak menit pertama itu adalah Thibaut Courtois, Sergio Ramos, Daniel Carvajal, dan Karim Benzema. Raphael Varane, yang sempat absen akibat cedera leher saat melawan Bilbao, juga sudah bisa tampil.
Hanya Eden Hazard dan Luka Jovic yang tidak bisa turun dalam laga melawan Alaves. Hazard kembali mengalami cedera pergelangan kaki, sementara Jovic dikarantina di kediamannya setelah salah seorang kerabatnya dinyatakan positif Covid-19.
Jika mampu menang di laga ini, Real akan kembali menjauh, dengan keunggulan empat poin, dari Barcelona yang mengalahkan Espanyol 1-0, dini hari kemarin. Kemenangan Barca terjadi berkat gol Luis Suarez.
Real memang jauh diunggulkan ketimbang Alaves. Kontras dengan Real, performa Alaves anjlok sejak dimulainya kembali Liga Spanyol. Mereka enam kali kalah dari tujuh laga yang dijalaninya di era normal baru.
Pelatih dipecat
Tren buruk itu berakibat dipecatnya sang pelatih, Asier Garitano, Senin lalu. Ia digantikan Juan Muniz, bekas Pelatih Malaga. Muniz akan menjalani debutnya bersama Alaves ketika bertamu ke markas Real saat ini di Stadion Alfredo Di Stefano.
Bek Alaves, Victor Laguardia, mengatakan, rekan setimnya tidak memiliki cukup waktu untuk berlatih dan memahami ide permainan Muniz. Namun, dia membawa hal positif ke tim.
”Kehadiran Juan membawa udara segar di ruang ganti dan menyuntikkan kepercayaan diri yang kami butuhkan untuk mengakhiri musim ini dengan baik,” kata Laguardia. (AFP)