Kombinasi waktu persiapan minim dan jeda kompetisi terlalu panjang membuat kondisi fisik pemain NBA diragukan. Ini menjadi masalah yang harus diselesaikan semua tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ORLANDO, KAMIS — Keraguan besar tertuju pada kondisi fisik para pemain NBA jelang kelanjutan musim pada akhir Juli, di Disney World Orlando, Florida. Dengan waktu berlatih normal kurang dari tiga minggu, fisik pemain dinilai tidak akan siap menghadapi pertandingan. Ancaman cedera pun menghantui pemain yang sudah tidak berlaga selama empat bulan itu.
Tim-tim NBA mulai tiba di Orlando sejak Rabu (8/7/2020). Selain menandakan kompetisi yang semakin dekat, kedatangan tersebut juga berarti latihan normal kembali diperbolehkan. Semua tim diberikan sekitar tiga minggu untuk mempersiapkan diri.
Waktu sangat terbatas itu menjadi masalah bagi tim. Sebab, para pemain dalam sebulan terakhir hanya berlatih individu bersama pelatihnya. Latihan itu terbilang ringan, hanya melakukan latihan rutin seperti dribel dan menembak, tanpa latih tanding.
Manajer Umum Washington Wizards Tommy Sephard menilai, latihan mandiri para atlet sama sekali tidak cukup. Tubuh mereka memang tetap terlihat bugar selama pandemi. Namun, basket adalah olahraga yang sangat fisikal, butuh latih tanding untuk menjaga intensitas fisik tersebut.
”Tentu persiapan yang dibutuhkan berbeda dengan para pemain yang selama ini tetap menjaga kondisi dengan berlari menggunakan alat treadmill di garasinya. Kami idealnya hanya punya dua minggu untuk mengembalikan mereka menghadapi situasi pertandingan,” kata Sephard, Kamis, seperti dikutip dari TheNew York Times.
Semua tim akan bertanding dalam laga pemanasan pada 22-27 Juli. Setiap tim akan berlaga 2-3 kali. Adanya laga itu praktis membuat semua tim harus mempersiapkan diri paling lama dua minggu.
Menurut Sephard, persiapan yang mepet ini membuat pemain akan rentan cedera. ”Banyak tim yang sedang berpikir keras bagaimana memanfaatkan waktu ini. Di posisi ini, kami akan membuat pemain berpotensi besar cedera jika mencoba lebih cepat untuk kembali ke kondisi ideal,” jelasnya.
Persoalan terbesarnya, para pemain sudah tidak bermain sejak 12 Maret. Artinya, mereka baru akan bertanding lima lawan lima lagi setelah istirahat empat bulan lebih. Jeda ini merupakan yang terlama sepanjang karier mereka.
Berkaca dari Liga Sepak Bola Jerman, Bundesliga, total 12 pemain cedera pada pekan pertama pertandingan dalam kelanjutan musim. Padahal, jeda kompetisi mereka lebih singkat dari NBA, hanya dua bulan.
Kepala Tim Medis dan Performa Atlet Wizards, Daniel Medina, mengatakan, risiko tinggi cedera tidak bisa dimungkiri. ”Kami melakukan yang terbaik untuk menghindari cedera, tetapi kami tahu (cedera) itu akan datang. Kami tidak pernah dihadapkan dengan situasi seperti ini sebelumnya,” katanya.
Sementara itu, di tengah waktu persiapan yang minim, banyak tim yang akan semakin kesulitan. Beberapa pemain yang dinyatakan positif Covid-19 akan terlambat bergabung ke Orlando karena masih menjalani karantina. Misalnya saja, bintang Denver Nuggets, Nikola Jokic, yang masih terjebak di Serbia setelah dinyatakan positif Covid-19.
Terbatasnya persiapan membuat tim harus bersiasat saat kompetisi berlangsung. Untuk menghindari cedera, mereka akan melakukan rotasi lebih sering pada musim reguler yang tersisa 8 pertandingan. Pemain bintang, seperti James Harden (Housten Rockets), kemungkinan tidak akan dimainkan selama 36 menit dari total 48 menit, seperti saat sebelum pandemi.
Di lain sisi, solusi rotasi pemain mungkin tidak berlaku bagi tim yang masih berburu tiket menuju babak penyisihan. Rotasi pemain bintang membuat kualitas permainan mereka akan menurun. Namun, jika dipaksakan bermain dengan jumlah menit yang banyak, potensi cedera di depan mata.
Mantan Direktur Kedokteran Olahraga Sacramento Kings, Pete Youngman, meyakini penurunan intensitas pertandingan sebagai sebuah keniscayaan. Intensitas itu akan jauh menurun daripada sebelum pandemi.
”Mereka berada di kondisi puncak sebelum musim dihentikan, pertengahan Maret. Baik secara mental maupun fisik, mereka berada di puncak karena akan menuju babak penyisihan. Berbanding terbalik dengan sekarang, Anda ingin mereka bertanding lagi hanya dalam tiga minggu,” ucap Youngman. (AP)