Akhir Pekan Pembalasan Red Bull
Red Bull seperti banteng yang terluka setelah kedua mobil mereka gagal finis akibat kerusakan kelistrikan pada seri pertama F1. Akhir pekan ini, mereka bertekad bangkit untuk merebut podium yang terlepas dari genggaman.
SPIELBERG, KAMIS — Jeda empat hari terasa sangat lama bagi dua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Alexander Albon, yang tak sabar membalap kegagalan mereka finis pada seri pertama Formula 1 pekan lalu.
Namun, ini bak kilatan cahaya bagi para insinyur dan teknisi Honda yang menyuplai mesin Red Bull. Perbaikan sistem kelistrikan mobil RB16 akan segera diuji dalam sesi latihan bebas di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Jumat (10/7/2020) sore hingga malam WIB.
Red Bull, sesuai prediksi, menjadi satu-satunya pesaing terdekat Mercedes musim ini meskipun RB16 terpaut 0,5 detik dari W11 saat kualifikasi akhir pekan lalu. Saat balapan seri pertama yang dinamai seri Austria bergulir, Minggu (5/7/2020), Verstappen sudah membayangkan podium yang mudah. Persaingan hanya antara dirinya dan dua pebalap Mercedes, Valtteri Bottas yang memimpin hingga tujuh detik dan Lewis Hamilton di belakangnya.
Namun, podium menguap begitu cepat, setelah mobilnya kehilangan tenaga saat memasuki lap ke-12 dan tidak bisa melanjutkan balapan. Bencana bagi Red Bull berlanjut dengan kerusakan mobil Albon di lap-lap terakhir balapan dan tidak bisa finis. Padahal, Albon sempat berpeluang finis kedua jika mobilnya tidak bersenggolan dengan mobil Hamilton yang akan dia dahului.
Kegagalan total di seri pertama itu menjadi sumber motovasi bagi Verstappen dan Albon untuk melakukan pembalasan di seri kedua, juga di Red Bull Ring, yang dinamai seri Styria, akhir pekan ini. Rangkaian akan dimulai dengan sesi latihan bebas pertama (FP1) selama 90 menit pada Jumat pukul 16.00-17.30 WIB, dan dilanjutkan dengan FP2 pukul 20.00-21.30 WIB.
Ini menjadi ”Jumat keramat”, bukan hanya bagi Red Bull, melainkan juga Mercedes dan Ferrari yang berjuang menyelesaikan masalah pada mobil masing-masing. Jika gagal menemukan solusi jitu, peluang meraih podium bisa menguap seketika.
Red Bull telah menginvestigasi penyebab kerusakan pada kedua RB16 adalah kelistrikan. Sementara kondisi mesin—disebut power unit di F1—masih bagus dan tidak ada masalah. Para insinyur dan teknisi mesin Honda berusaha keras menyelesaikan masalah itu supaya RB16 bisa dipacu hingga finis pada balapan akhir pekan ini.
”Masalah pada kedua mobil Aston Martin Red Bull pada balapan lalu adalah kelistrikan, tetapi dengan penyebab berbeda,” tegas Direktur Teknik Honda F1 Toyoharu Tanabe dikutip Motorsport, Kamis (9/7/2020).
”Kami telah menganalisis kedua masalah ini bersama-sama dengan tim dan kami telah melakukan tindakan pencegahan untuk akhir pekan ini,” ujar Tanabe.
”Karena power unit kami tidak mengalami masalah apa pun yang diakibatkan oleh masalah-masalah itu, Max dan Alex akan menggunakan power unit yang sama akhir pekan ini. Pekan ini, kami menargetkan harus menyelesaikan balapan dengan keempat mobil kami (tim Red Bull dan Alpha Tauri) serta meraih hasil bagus,” papar Tanabe.
Red Bull optimistis, akhir pekan ini bisa meraih hasil yang bagus dengan perbaikan yang dilakukan serta data yang mutakhir dari seri pertama. Dua balapan beruntun di sirkuit yang sama menghadirkan kesegaran data untuk dianalisis menjadi strategi meraih podium.
”Ini berarti data kami mutakhir dan relevan meskipun ada satu faktor yang bisa memengaruhi pekerjaan kami, yaitu prakiraan cuaca bahwa akan hujan bahkan hujan badai pada akhir pekan yang akan datang,” tegas Tanabe.
Namun, bagi Verstappen, hujan justru akan menambah seru persaingan. Peluangnya meraih podium tertinggi pun terbuka karena Mercedes sangat kuat di trek kering.
”Sepertinya akan hujan pekan ini dan saya tidak yakin setiap orang tahu sekompetitif apa mereka saat (trek) basah dengan mobil baru ini, jadi itu bisa sangat menarik. Saya selalu menikmati membalap dalam kondisi basah, saya tidak mempermasalahkan itu, tetapi untuk bisa cepat, Anda membutuhkan mobil dan pebalap dalam kondisi 100 persen,” ujar pebalap muda asal Belanda itu dikutip Crash.
Albon juga menyambut balapan pekan ini dengan pikiran positif, meskipun dia sempat kecewa berat gagal finis pekan lalu. ”Saya pikir ada area-area untuk perbaikan pada diri saya dan tim, tetapi saya merasakan sesuatu yang bagus, serta menghitung hari hinga Jumat. Akan ada sedikit perbedaan atmosfer pekan ini karena kami tahu sudah mengetahui lintasan dan mobil, tidak ada yang benar-benar berubah dibandingkan balapan lalu. Jadi ini akan bergantung pada mencari setelan dan memperbaiki mobil Max dan saya,” ujar Albon.
Mercedes-Ferrari
Performa Red Bull menjadi ancaman serius bagi dominasi Mercedes yang tak terkalahkan sejak era mesin V6 hibrida turbo pada 2014. Menjelang balapan akhir pekan ini, tim Mercedes bekerja siang malam untuk menyelesaikan masalah kelistrikan yang membuat girboks W11 rentan rusak.
Ini kasus spesifik yang terjadi di Austria, di mana mobil sering terguncang hebat karena harus melindas kerb (gundukan pembatan lintasan) saat menikung dengan kecepatan tinggi. Kondisi itu menimbulkan getaran yang kuat secara berulang-ulang dalam 71 lap sehingga membuat sistem kelistrikan di girboks rawan rusak.
Itu sudah terjadi di tim Racing Point yang menggunakan mesin Mercedes, hingga mobil Lance Stroll rusak dan tidak bisa melanjutkan balapan. Gejala yang sama muncul di mobil Bottas dan Hamilton, tetapi mereka bisa finis karena diperingatkan supaya menghindari kerb.
Jika akhir pekan ini masalah itu belum diselesaikan sepenuhnya, dan girboks masih rawan rusak oleh guncangan keras yang berulang, Bottas dan Hamilton akan dalam tekanan besar. Di Red Bull Ring, yang sirkuitnya didominasi lintasan lurus dan tikungan-tikungan cepat, melindas kerb menjadi konsekuensi utama. Jika tidak melindas kerb, berarti mobil tidak dipacu sekencang mungkin dan berisiko besar didahului lawan-lawannya.
Kepala Strategi Mercedes James Vowles menegaskan, ini masalah yang rumit dan tidak mudah diselesaikan karena terkait dengan desain mobil. ”Kami memiliki sejumlah orang di pabrik yang bekerja siang dan malam untuk ini. Pada kenyatannya, mereka bekerja sejalan dengan grand prix,” ujarnya kepada Autosport.
”Sementara grand prix bergulir, mereka sudah melakukan yang terbaik untuk mencoba dan memahami apa masalahnya guna menyelesaikan masalah sebelum kami memasuki (balapan) pekan ini,” lanjut Vowles.
”Kami tahu bahwa jika kami tidak menyelesaikan masalah ini, itu akan menjadi masalah lagi hanya dalam rentang beberapa hari. Dan fakta di balik itu adalah ini masalah yang bisa membuat salah satu dan kedua mobil kehilangan peluang untuk menyelesaikan balapan pada Minggu. Dengan kata lain, ini masalah yang rumit,” tegas Vowles.
Sementara itu, pesaing alami Mercedes, yakni Ferrari, musim ini terseok-seok untuk bisa bersaing meraih podium. Charles Leclerc memang bisa finis kedua pekan lalu, tetapi itu sangat dipengaruhi oleh kerusakan mobil Verstappen dan hukuman lima detik bagi Hamilton akibat tidak memberi jalan Albon mendahului. Hamilton sebenarnya finis kedua, tetapi penambahan waktu lima detik membuat juara dunia enam kali itu menempati posisi keempat.
Leclerc mengeluhkan performa SF1000 yang kehilangan kecepatan, sedangkan Vettel bermasalah dengan keseimbangan mobil yang membuat ban belakangnya selalu melintir saat dipacu. Ferrari pun mempercepat pemasangan paket perbaikan dan pekan ini diharapkan bisa menghadirkan komponen aerodinamika untuk mengurangi koefisien gesek. Paket perbaikan itu, awalnya direncanakan dipasang pada seri ketiga di Hongaria.
”Jelas bahwa kami harus memperbaiki semua hal. Satu-satunya solusi adalah dengan bertindak dan saya senang dengan reaksi seketika serta kerja yang dilakukan oleh Mattia (Binotto, kepala tim Ferrari) dan seluruh timnya di semua level. Ini bukan sekadar membawa ke lintasan sesuatu yang dijadwalkan besok menjadi hari ini, tetapi juga mempercepat program pengembangan untuk balapan-balapan yang akan datang,” papar CEO Ferrari Louis Camilleri dikutip Crash.
”Ini respons tim yang bersatu yang menyingsingkan lengan baju serta menghadapi berbagai masalah yang ada di depan, tanpa merengek terkait ini. Kami memulai siklus baru dengan rencana jangka panjang. Berbagai kemunduran sudah pasti tidak akan mengubah jalan yang kami pilih dan saya sangat percaya pada Mattia dan timnya untuk menyelesaikan semua kekurangan kami,” tegas Camilleri.
Paket perbaikan Ferrari itu, ditegaskan oleh Binotto, bukanlah solusi bagi semua masalah yang dihadapi oleh tim ”Kuda Jingkrak”. Namun, dia berharap SF1000 bisa lebih kompetitif sehingga Leclerc dan Vettel bisa bersaing meraih podium. Dampak paket perbaikan Ferrari, Mercedes, dan Red Bull, akan diuji mulai Jumat sore. Dengan waktu yang sempit, hanya empat hari untuk perbaikan, ada potensi masalah mereka bisa kembali muncul saat balapan, pada Minggu (12/7/2020) pukul 20.10 WIB dan menimbulkan drama.