Derbi Katalunya pada Kamis dini hari WIB dihadapi Barcelona dan Espanyol dengan misi berbeda. Barcelona menjaga asa juara, sedangkan Espanyol ingin memperpanjang napas agar tidak terdegradasi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, SELASA — Masa sulit selalu menghadirkan hikmah. Begitulah yang dirasakan Pelatih Barcelona Quique Setien. Setelah posisi puncak klasemen diambil alih rival abadi, Real Madrid, yang membuat peluang meraih gelar Liga Spanyol musim ini semakin sulit, Setien akhirnya menemukan keseimbangan di skuad El Barca.
Hal itu tidak lepas dari keberhasilan Setien menemukan formula untuk mengeluarkan kemampuan terbaik tiga penyerang utama Barcelona, Lionel Messi, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann. Setien tidak lagi terpaku dengan pola 4-3-3, dan mengubah pola permainan menjadi 4-3-1-2 untuk memberikan Messi ruang bergerak lebih banyak di belakang duet Suarez dan Griezmann.
Dengan formasi terbaru itu, Suarez dan Griezmann juga perlu sedikit berkorban. Kedua penyerang itu perlu bermain lebih melebar untuk mengalihkan fokus pemain bertahan lawan, yang selalu menaruh perhatian utama kepada Messi.
Di Liga Spanyol musim 2019/2020, Messi, Suarez, dan Griezmann secara total terlibat dalam 77 gol dari total 78 gol yang dicetak Barcelona hingga pekan ke-34. Jumlah itu terdiri dari total 45 gol yang dicetak ketiganya, serta total 32 asis yang dihasilkan trio penyerang yang memiliki nilai pasar 236 juta euro (Rp 3,84 triliun) itu.
Meski begitu, keberhasilan Barca mencetak empat gol ke gawang Villareal tidak lepas dari statistik buruk Villareal dalam laga kandang. Dari tim di peringkat enam teratas, Villareal memiliki rekor kebobolan terburuk dengan 23 gol dari total 44 gol yang telah bersarang di gawang ”Si Kapal Selam Kuning” di liga musim ini.
Oleh karena itu, laga derbi Katalunya melawan Espanyol di Stadion Camp Nou, Kamis (9/7/2020) pukul 03.00 WIB, menjadi kesempatan emas bagi Messi, Suarez, dan Griezmann untuk menunjukkan kembali kepaduan dan ketajaman. Espanyol adalah juru kunci Liga Spanyol musim ini. Andai gagal meraih poin dari Barca, Espanyol dipastikan terdegradasi di Divisi Kedua Liga Spanyol.
Setien mengakui, banyak pihak ingin menyaksikan Messi, Suarez, dan Griezmann bermain sejak awal. Namun, permainan apik trio lini serang itu di Stadion El Madrigal, markas Villareal, tidak memberikan jaminan bagi ketiganya untuk bermain sejak awal dalam derbi Katalunya.
”Permainan brilian mereka tidak akan menjamin mereka bisa bermain bersama di setiap pertandingan. Kami perlu melakukan analisis berbagai variabel berdasarkan lawan yang dihadapi, sehingga lawan kami akan menentukan siapa yang saya turunkan sejak awal,” ujar Setien dalam konfrerensi pers menjelang derbi Katalunya, Selasa (7/7/2020).
Tidak hanya di lini depan, Setien juga telah menemukan pola terbaik untuk memanfaatkan Jordi Alba dan Nelson Semedo menjaga kekuatan Barca dari kedua sisi sayap. Di lini tengah, Arturo Vidal dan Sergio Busquets semakin menjadi pemain yang tak tergantikan.
Meski penampilan mulai membaik, Barca masih memiliki kelemahan utama. Mereka masih mudah dibobol lewat skema serangan balik. Kehilangan Samuel Umtiti mengakibatkan celah di kotak penalti El Barca. Pasalnya, Gerard Pique belum memiliki keserasian dengan dua bek muda, Clement Lenglet dan Junior Firpo, yang silih berganti diturunkan Setien untuk melengkapi duet lini belakang di tujuh pertandingan terakhir.
Tetap yakin
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu memuji perubahan permainan ”Blaugrana” di era Setien, terutama dalam dua laga terakhir melawan Atletico Madrid dan Villareal. Walaupun Barcelona tertinggal empat poin dari Real Madrid di puncak klasemen, Bartomeu masih yakin Setien mampu menjaga peluang Barca meraih gelar ketiga beruntun dari liga musim ini.
”Saya senang menyaksikan evolusi tim yang terlihat di dua laga terakhir sehingga saya yakin kami bisa melanjutkan kerja sama dengan Setien di musim depan. Kami tetap mengutamakan target untuk juara liga di musim ini, kemudian mengalihkan fokus pada Liga Champions,” tutur Bartomeu kepada Marca.
Keyakinan untuk mampu mengejar Madrid juga disampaikan Pique. ”Kami tidak suka tertinggal di klasemen sementara. Meskipun situasinya rumit, kami akan berjuang untuk membalikkan keadaan,” ucap Pique. Selain Espanyol, Barcelona masih akan menghadapi Real Valladolid, Osasuna, dan Alaves di sisa laga musim ini.
Terburuk
Sementara itu, Espanyol tengah berada di ujung tanduk akibat baru mengumpulkan 24 poin dari 34 laga. ”Los Periquitos”, julukan Espanyol, berselisih 11 poin dari Eibar yang berada di peringkat ke-17 atau batas aman bertahan di La Liga. Alhasil, kekalahan atau hasil imbang akan menjerumuskan Espanyol ke Divisi Dua di musim depan.
Sepanjang 120 tahun klub berdiri, Espanyol baru satu musim terlempar dari La Liga, yakni pada musim 1993/1994. Ketika itu, Espanyol turun kasta setelah berada di peringkat ke-18 pada La Liga musim 1992/1993 dengan raihan 38 poin dari 34 pertandingan.
Alhasil, Presiden Espanyol Chen Yansheng mengecam keras penampilan semua pemain Espanyol. Menurut dia, para pemain tidak menunjukkan komitmen, sikap, dan kecintaan kepada klub yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Spanyol selama 120 tahun.
”Kami memiliki musim yang memalukan, terburuk sepanjang sejarah klub. Semua ini disebabkan perencanaan yang buruk, kegagalan perekrutan pemain dan para pelatih, serta iklim buruk dalam pengelolaan manajemen olahraga,” kata Yansheng.
Yansheng pun bertekad ”Los Periquitos” hanya akan satu musim keluar dari kompetisi sepak bola terelite di Spanyol. Untuk itu, Yansheng akan melakukan perombakan di tubuh direksi dan staf pelatih klub setelah musim ini berakhir. (AFP/AP)