Negosiasi perpanjangan kontrak antara Ducati dan Andrea Dovizioso mengalami kemunduran. Kesepakatan masih akan menunggu hasil balapan seri keempat MotoGP di Austria, 16 Agustus. Jika gagal, Jorge Lorenzo bisa kembali.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BORGO PANIGALE, SELASA — Andrea Dovizioso dan tim Ducati bak dua atlet panco yang sedang beradu kuat. Mereka menunggu momentum yang tepat untuk mencapai kemenangan. Dovizioso bahkan membuka opsi untuk tidak membalap pada 2021 jika Ducati tidak bisa memenuhi keinginannya. Sementara Ducati diyakini mulai menjajaki negosiasi dengan Jorge Lorenzo sebagai rencana cadangan.
Kondisi ini membuat kesepakatan mereka, yang diharapkan selesai sebelum seri perdana MotoGP di Jerez, Spanyol, pada 19 Juli, berpotensi mundur hingga pertengahan Agustus. Ini waktu yang panjang bagi kedua belah pihak untuk mempertimbangkan apakah akan melanjutkan kerja sama pada musim depan atau tidak.
Jika Dovizioso masih bisa menjadi pesaing utama Marc Marquez hingga seri keempat di Austria pada 16 Agustus, Ducati mungkin akan mengalah dan tidak ”berjudi” dengan merekrut kembali Jorge Lorenzo.
”Kami mungkin harus menunggu hingga Grand Prix Austria untuk berbicara dengan Ducati. Ini keputusan mereka. Bagi Andrea, ini bukan masalah. Saya berharap penantian ini tidak menimbulkan ketegangan pada Agustus karena itu bulan yang sangat penting, khususnya untuk balapan di Brno dan Red Bull Ring,” ujar manajer Andrea Dovizioso, Simone Battistella, dalam wawancara dengan DAZN Spanyol, dikutip GPOne, Selasa (7/7/2020).
Kemacetan negosiasi perpanjangan kontrak ini telah ditegaskan oleh Direktur Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti karena kendala finansial.
Kemacetan negosiasi perpanjangan kontrak ini telah ditegaskan oleh Direktur Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti karena kendala finansial. Ducati diyakini menginginkan pemangkasan gaji serta opsi kontrak per tahun. Ini untuk menyiasati kondisi finansial tim yang terpukul karena penjualan produk pabrikan motor balap itu menurun tajam selama pandemi Covid-19. Kontrak per tahun juga berlaku saat Ducati mempromosikan Jack Miller untuk musim 2021.
Namun, Dovizioso menolak pemangkasan gaji dan menginginkan kontrak per dua tahun. Dia juga menginginkan proyek yang menarik musim ini dengan kondisi yang tepat untuk memburu gelar juara. Jika tidak ada tawaran yang menarik dari Ducati, Dovizioso akan menunggu dengan risiko tidak memiliki tim pada 2021.
Peluang Dovizioso tidak membalap pada 2021 bisa terjadi mengingat saat ini hampir semua telah memastikan pebalapnya, kecuali Aprilia. Tim Italia itu masih menunggu keputusan banding Andrea Iannone yang kemungkinan baru akan keluar pada akhir Agustus. Namun, gaji besar Dovizioso menjadi halangan utama bagi Aprilia yang juga melirik Cal Crutchlow (LCR Honda) serta Johann Zarco (Avintia Ducati).
”Itu bisa terjadi, tetapi Andrea tidak memikirkan pensiun. Dia merasa kuat dan sehat. Terlepas dari kecelakaan dengan motokros, dia kemungkinan berada di momen terbaiknya dalam hal fisik dan mental. Jadi, dia tidak memikirkan untuk berhenti. Yang pasti, jika tidak ada proyek yang menarik, dia tidak ingin terlibat. Dia akan menunggu. Ini bukan berarti dia akan pensiun,” tutur Battistella.
Proyek menarik yang diinginkan Dovizioso, menurut Battistella, adalah Ducati bisa memberikan motor yang cepat dan bisa diandalkan untuk meraih juara. Dia memberi ilustrasi harmoni antara pebalap dan motor dalam relasi Honda dan Marquez.
”Saya tidak tahu apakah Marc (Marquez) atau Honda yang berperan lebih besar. Akan tetapi, mereka menunjukkan kepada semua orang gaya yang berbeda. Motor harus mengikuti karakter pebalap dan pebalap harus bisa menafsirkan motor dengan cara yang tepat,” ujarnya.
Peluang Lorenzo
Situasi ini memunculkan sejumlah spekulasi terkait potensi Dovizioso meninggalkan Ducati dan calon penggantinya. Saat ini, nama yang sering disebut sebagai calon penggantinya adalah Jorge Lorenzo yang membela Ducati pada 2017-2018. Dia kemudian pindah ke Honda pada 2019 dan menyatakan pensiun di awal musim ini menyusul serangkaian cedera sehingga membuat dirinya tidak bisa kompetitif dengan motor RC213V. Tiga kali juara dunia MotoGP bersama Yamaha (2010, 2012, 2015) itu kini menjadi pebalap penguji Yamaha.
Direktur Pelaksana Monster Energy Yamaha Lin Jarvis meyakini, Lorenzo memiliki maksud tersembunyi dengan kembali ke MotoGP sebagai pebalap penguji. Pebalap Spanyol berusia 33 tahun itu diyakini ingin mengetahui apakah dirinya masih bisa cepat dan cukup motivasi untuk kembali balapan. Namun, Jarvis menegaskan, sudah tidak ada slot pebalap untuk Lorenzo di Yamaha.
Peluang Lorenzo untuk bisa kembali balapan kini terbuka dengan kebuntuan negosiasi antara Ducati dan Dovizioso. Dia memang tidak pernah membantah dengan tegas dirinya tidak akan kembali balapan. Lorenzo juga pernah menyatakan dirinya akan kembali balapan jika ada tawaran menarik yang berpotensi menghasilkan gelar juara dunia. Peluang kembali balapan diperkuat oleh pernyataan ayah Lorenzo, Chico.
”Saat ini belum ada yang pasti. Akan tetapi, saya tahu, mereka bernegosiasi. Di mana ada asap, pasti ada api,” ujar Chico, dikutip GPOne.
”Dia meninggalkan Honda sebagai pecundang. Jika dia kembali dan memenangi satu balapan saja, dia bisa pensiun berdasarkan suara hati yang jernih. Saya pikir ada banyak kebenaran terkait kemungkinan dia kembali. Jika dia menerima tantangan, saya pikir dia bisa kembali karena dia orang yang sangat gigih,” pungkas Chico.