Juara Liga Inggris, Liverpool, akan kembali ke rumahnya, Stadion Anfield, untuk menjamu Aston Villa, Minggu malam nanti. Laga itu akan menjadi pembuktian "Si Merah" bahwa musim semi mereka belumlah berakhir.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LIVERPOOL, SABTU — Setelah merengkuh trofi Liga Inggris, ”musim semi” dari penampilan gemilang Liverpool sepanjang tahun ini terancam berakhir di sisa enam pertandingan. Kekhawatiran itu muncul seusai tim asuhan Juergen Klopp ini dipermalukan Manchester City, 0-4, di Stadion Etihad pada Jumat lalu.
Liverpool akan kembali ke markas kebanggaannya, Stadion Anfield, untuk pertama kalinya sejak berstatus juara Inggris. Mohamed Salah dan rekan-rekan akan menjamu klub dari zona degradasi, Aston Villa, pada Minggu (5/7/2020) ini pukul 22.30 WIB.
Tim berjuluk ”Si Merah” itu datang ke Anfield dengan euforia juara sekaligus rasa sakit setelah takluk empat gol tanpa balas dari City. Kekalahan memang sudah tidak berpengaruh bagi gelar mereka musim ini. Namun, hasil itu bisa menjadi cerminan enam pertandingan sisa yang akan dihadapi.
Tren superior yang sudah dibangun sejak awal musim, yaitu 87,5 persen kemenangan dari 32 laga, bisa berakhir begitu saja. Rasa lapar pasukan Anfield menjadi tanda tanya di sisa musim yang terbilang masih cukup panjang.
Juara sejati
Di tengah kekhawatiran itu, Klopp meyatakan targetnya masih sama, yaitu menjadi juara sejati. Dia ingin timnya menyapu bersih sisa pertandingan sehingga ”Si Merah” bisa mencapai 104 poin. Jumlah itu akan melampaui rekor poin terbanyak dalam sejarah Liga Inggris yang sekarang masih digenggam City (100 poin).
Kami ingin memenangi setiap pertandingan. Untuk itu, setiap pemain terbaik harus berada di lapangan. (Juergen Klopp)
Melawan Villa, Klopp tetap akan menurunkan skuad terbaiknya. Dalam konferensi pers, manajer asal Jerman tersebut menolak untuk memberikan kesempatan cuma-cuma bagi pemain muda. ”Kami ingin memenangi setiap pertandingan. Untuk itu, setiap pemain terbaik harus berada di lapangan,” katanya pada Sabtu.
Maka, jika pemain muda diberikan menit bermain, dia memang pantas mendapatkannya pada laga ini. ”Banyak pemain muda yang punya masa depan bagus, tetapi saya tidak akan memainkan hanya karena ingin melihat mereka bisa sekadar bermain. Kami tidak akan memberikan itu seperti kado natal. Tidak bisa,” kata Klopp.
Dalam dua laga terakhir, Liverpool memasukkan beberapa pemain muda seperti Harvey Elliott (17), Curtis Jones (19), dan Neco Williams (19) ke daftar barisan pemain cadangan. Elliott dan Williams bahkan sempat dua kali tampil sebagai pemain pengganti.
Artinya, ”Si Merah” kemungkinan akan memainkan skuad yang sama saat bertemu City. Skuad itu dipimpin oleh sang kapten Jordan Henderson di lini tengah. Sementara itu, area depan akan mengandalkan trio paling berbahaya di Eropa saat ini, yaitu Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino.
Lawan Liverpool memang hanya tim papan bawah. Namun, salah besar jika meremehkan Villa. Selain sedang berjuang lolos dari jurang degradasi, Villa terbukti sempat merepotkan Liverpool pada pertemuan pertama mereka musim ini.
Mewaspadai Villa
Kala itu, Villa nyaris merebut tiga poin dari sang juara. Namun, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan di tiga menit terakhir. Hingga akhirnya, Liverpool membalikkan keadaan lewat gol Sadio Mane dan Andrew Robertson, menjadi 2-1, kala itu
”Penguasaan bola mereka melawan tim enam besar hanya 25-35 persen. Masalahnya bukan di situ. Ketika mereka mendapatkan bola, itu bisa menjadi berbahaya. Kami harus mewaspadainya,” kata Klopp.
Kapten Liverpool Jordan Henderson mengatakan, hasil buruk di Stadion Etihad seperti membangunkan mereka dari kenyamanan. Kekalahan itu sekaligus menjadi pelajaran untuk berbenah, baik untuk menyelesaikan musim sekaligus menyiapkan musim depan.
”Kami akan memperlihatkan reaksi yang tepat di laga selanjutnya. Tujuan kami saat ini ingin menyudahi musim sebaik mungkin di sisa enam pertandingan,” sebut Henderson yang digadang-gadang menjadi pemain terbaik Liga Inggris musim ini.
Kesucian Anfield
Tuan rumah Liverpool tidak akan membiarkan tim tamu menodai ”kesucian” Stadion Anfield. Sejak terakhir kali pada April 2017, ”Si Merah” tidak pernah takluk lagi di kandang dalam pertandingan Liga Inggris.
Manajer Villa Dean Smith melihat Liverpool, meski sudah juara, tidak akan membuka jalan bagi timnya untuk meraih poin. Menurut dia, Liverpool tetaplah sama seperti sebelumnya, yaitu memiliki pemain-pemain berbahaya dan manajer yang haus kemenangan.
”Tim mereka berkualitas. Kami harus memperhatikan betul kualitas yang mereka punya. Mereka adalah juara liga (Inggris) dan Eropa. Kami harus mengeluarkan kemampuan terbaik jika ingin pulang dengan hasil baik,” terang Smith.
Villa jauh lebih butuh kemenangan itu untuk menyelamatkan mereka dari jurang degradasi. Adapun mereka saat ini berada di peringkat ke-18 dengan 27 poin atau tertinggal 1 poin untuk bisa keluar dari zona merah tersebut. (AP/REUTERS)