Posisi Leicester City di peringkat ketiga Liga Inggris semakin terpojok. Andai gagal menang melawan Crystal Palace, Sabtu, ”Si Rubah” berpotensi dikudeta Chelsea dan Manchester United dari zona Liga Champions.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LEICESTER, JUMAT — Leicester City masih menjaga mimpi untuk kembali berlaga di Liga Champions Eropa musim depan. Tetapi, kemarau kemenangan pascakompetisi dimulai kembali, membuat ”Si Rubah” terancam oleh Chelsea dan Manchester United yang siap mengakuisisi posisi empat besar di sisa enam pekan Liga Inggris musim 2019/2020.
Selain Liverpool dan Manchester City, Leicester City adalah tim yang selalu konsisten berada di posisi empat besar pada Liga Inggris musim ini. Berbeda dengan dua tim teratas yang terus tampil konsisten sehingga mampu menjaga peringkat di papan atas klasemen, Leicester justru tampil menurun. Penurunan performa Si Rubah mulai terlihat ketika memasuki tahun 2020.
Sejak tahun berganti, anak asuhan Brendan Rodgers hanya meraih 16 poin dari total 45 poin yang tersedia. Bahkan, di tiga laga akhir pada masa pandemi Covid-19, Leicester hanya mampu meraih dua hasil imbang dan satu kekalahan. Dua poin itu pun didapatkan ketika melawan dua tim yang tengah berjuang lolos dari zona degradasi, yaitu Watford dan Brighton Hove & Albion.
Meskipun tetap berada di posisi ketiga, perolehan poin Leicester mampu didekati oleh Chelsea serta Manchester United yang selalu berambisi berlaga di Liga Champions Eropa. Dengan 55 poin, Leicester hanya berjarak satu poin dari Chelsea di peringkat keempat serta tiga poin dari United yang berada di posisi kelima. Padahal, di bulan Desember, Leicester sempat berjarak 14 poin dari peringkat kelima.
Posisi klasemen yang semakin terancam disadari oleh seluruh skuad Leicester. Penyerap sayap, Harvey Barnes, mengakui, timnya belum bermain di level yang seharusnya mereka tunjukkan di lapangan hijau. Menurut dia, laga melawan Crystal Palace di Stadion King Power, Sabtu (4/7/2020) pukul 21.00 WIB, menjadi saat yang tepat untuk kembali meraih kemenangan demi mengembalikan kepercayaan diri tim.
”Kami akan menjalani pekan-pekan yang berat sehingga kami perlu merekatkan kembali kebersamaan dan kekompakan tim. Sebab, hanya cara itu yang bisa membawa kami meraih kemenangan,” ucap Barnes, yang telah mencetak enam gol dan enam asis di Liga Inggris musim ini, seperti dikutip laman resmi klub, Jumat (3/7/2020).
Di sisa enam laga, Leicester akan menghadapi empat lawan tangguh, yaitu Arsenal, Sheffield United, Tottenham Hotspur, dan Manchester United. Untuk kembali meraih kemenangan, Rodgers harus mampu mengembalikan performa impresif sang pencetak gol tersubur, Jamie Vardy, serta Barnes sebagai penyumbang asis terbanyak.
Terakhir kali Vardy mencetak gol ketika Leicester melawan Aston Villa, 10 Maret lalu, yang merupakan laga terakhir sebelum kompetisi dihentikan akibat Covid-19. Tak hanya Vardy, Barnes juga berhenti menciptakan asis setelah laga menghadapi Aston Villa.
”Penampilan Leicester City serupa dengan kondisi kota Leicester yang masih menerapkan kuncitara (lockdown). Mereka harus segera berbenah dan kembali meraih tiga poin atau perjalanan musim yang luar biasa akan berakhir sia-sia,” cuit legenda ”Si Rubah”, Gary Lineker, di akun Twitter-nya.
Pelampiasan
Misi untuk bangkit dari kekalahan juga akan dijalani Chelsea. Setelah menjalani empat pertandingan dengan meraih kemenangan, ”Si Biru” harus mengakui keunggulan West Ham dalam ”Derbi London”, Kamis (2/7/2020) dini hari WIB. Hasil itu melenyapkan peluang Chelsea untuk mengudeta Leicester di peringkat ketiga, yang juga mengalami kekalahan dari Everton di waktu bersamaan.
Oleh karena itu, duel melawan Watford di Stadion Stamford Bridge, Minggu (5/7/2020) dini hari WIB, akan menjadi pelampiasan rasa kecewa anak asuhan Frank Lampard. ”Saya tidak sabar untuk kembali bertanding setelah bermain buruk dan merasa frustrasi ketika tumbang oleh West Ham,” kata kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta.
Di sisi lain, apabila Leicester dan Chelsea gagal meraih tiga poin, United siap menggantikan posisi kedua tim di zona Liga Champions. United, Sabtu ini, akan menjamu Bournemouth, yang berada di peringkat ke-19, di Stadion Old Trafford. Meskipun di atas kertas Bournemouth adalah ”mangsa” empuk untuk melanjutkan tren kemenangan United di tiga laga setelah ”Project Restart” Liga Inggris dimulai, Manajer United Ole Gunnar Solskjaer meminta anak asuhnya untuk tidak sedikit pun menganggap remeh lawan mereka.
Peluang United untuk masuk posisi empat besar cukup terbuka. Dari enam laga tersisa, ”Si Setan Merah” akan menghadapi lima lawan yang berada di papan bawah, seperti Bournemouth, Aston Villa, Southampton, dan West Ham. Akan tetapi, Solskjaer mengingatkan, pasukannya justru gagal meraih tiga poin dalam pertemuan pertama melawan empat tim itu. Sebagai contoh, pada pertemuan perdana, 2 November lalu, United tumbang 0-1 dari Bournemouth.
”Apa pun yang orang pikirkan, bahwa kami akan menghadapi lawan mudah, adalah hal yang tidak tepat. Bournemouth berjuang keluar dari ancaman degradasi sehingga kami harus menunjukkan penampilan yang lebih baik dibandingan pertemuan perdana,” kata Solksjaer.
Kunci klasemen
Manchester City sukses melumat sang juara Liga Inggris musim ini, Liverpool, 4-0, di Stadion Etihad, Jumat dini hari WIB. Menurut Manajer City Pep Guardiola, target timya ialah mengunci peringkat kedua, lalu baru mengalihkan fokus ke Piala FA dan Liga Champions Eropa.
”Kami hanya butuh tiga poin untuk mengakhiri musim di posisi kedua dan lolos otomatis ke Liga Champions musim depan. Setelah itu, kami akan berkonsentrasi penuh untuk melawan Arsenal di semifinal Piala FA dan laga kedua babak 16 besar Liga Champions menghadapi Real Madrid,” kata Guardiola.
Adapun ”The Citizens” telah dihukum UEFA tidak bisa berlaga di Liga Champions musim depan karena melanggar aturan Financial Fair Play. Namun, City tengah berjuang melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Putusan CAS atas banding City itu akan diumumkan pada 13 Juli mendatang. (AFP/REUTERS)