Era Baru PASI Setelah Ditinggal Bob Hasan
Sepeninggal almarhum Bob Hasan, PB PASI akan lebih selektif dalam melaksanakan pemusatan latihan nasional dan berupaya lebih mandiri secara finansial. Inilah yang tengah disiapkan Zacky Anwar Makarim, Plt Ketum PB PASI.
JAKARTA, KOMPAS – Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PB PASI akan mengalami era baru pasca ditinggal oleh Ketua Umum PB PASI Muhammad "Bob" Hasan yang meninggal di Jakarta, 31 Maret lalu. PB PASI akan lebih selektif dalam melaksanakan pemusatan latihan nasional dan berupaya menjadi lebih mandiri serta kreatif untuk melanjutkan roda organisasi maupun pembinaan.
”Zaman benar-benar sudah berubah. Kami tidak mungkin lagi mendapatkan sosok seperti Pak Bob Hasan. Beliau adalah orang yang sangat royal dan mau mengeluarkan uang pribadi atau mencari bantuan dana demi memastikan pelatnas terus berkelanjutan,” ujar Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor M Tanjung ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Tigor mengatakan, PB PASI benar-benar terpukul setelah kepergian Bob Hasan. Betapa tidak, selama ini, PB PASI sangat terbantu oleh mendiang mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tersebut. Betapa tidak, sejak menjadi Ketua Umum PB PASI sejak 1976, Bob Hasan tak segan mengeluarkan kocek pribadi atau mencari sendiri bantuan dana untuk kelancaran roda organisasi maupun pembinaan atlet.
Pelatnas PB PASI misalnya. Sampai awal tahun lalu, pelatnas tidak pernah putus atau selalu berlanjut, walaupun belum ada anggaran bantuan pelatnas dari pemerintah. Secara tidak langsung, hal itu yang membuat prestasi atletik Indonesia cukup stabil dan puncaknya bisa mengantarkan pelari nasional, Lalu Muhammad Zohri, menjadi juara dunia nomor lari 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia pada 2018 lalu.
”Bisa dibilang, PB PASI tidak siap ketika Pak Bob Hasan meninggal. Sebab, peristiwa itu sangat tiba-tiba. Apalagi, beberapa bulan sebelum meninggal, bahkan sebelum SEA Games 2019 Filipina (30 November-10 Desember), Pak Bob Hasan masih tampak sehat. Tapi, ternyata, tidak lama kondisinya menurun dan akhirnya meninggal,” kata Tigor.
Jaga momentum
Namun, lanjut Tigor, PB PASI tidak boleh pesimistis. Bahkan, mereka berupaya menjaga momentum prestasi yang sudah membaik dua tahun terakhir. Untuk itu, PB PASI dan semua Pengurus Provinsi PASI melakukan konsolidasi untuk mencari solusi di era baru PASI pasca kepergian Bob Hasan.
Dalam tahap awal, PB PASI berupaya agar roda organisasi dan pembinaan saat ini tetap berlanjut. Untuk itu, mereka menunjuk Ketua Bidang Organisasi PB PASI Zacky Anwar Makarim sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PB PASI hingga akhir kepengurusan PB PASI 2016-2020 pada Desember nanti.
Keberadaan Zacky untuk memenuhi kebutuhan standar suatu organisasi yang harus memiliki pemimpin atau ketua. Hal itu kian mendesak ketika PB PASI harus melakukan kerjasama dengan pihak lain atau kebutuhan eksternal.
Contohnya saat PB PASI harus melakukan kesepakatan atau MOU dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mendapatkan anggaran pelatnas. ”MOU itu hanya bisa dilakukan oleh ketua umum pengurus cabang olahraga atau minimal diwakili dengan mandat dari ketua umum tersebut,” tutur Tigor.
PB PASI akan lebih selektif dalam menggelar pelatnas. Mereka tidak mungkin lagi memanggil atlet dalam jumlah besar ke pelatnas seperti era Bob Hasan.
Selanjutnya, Tigor menuturkan, PB PASI akan lebih selektif dalam menggelar pelatnas. Mereka tidak mungkin lagi memanggil atlet dalam jumlah besar ke pelatnas seperti era Bob Hasan. Hanya atlet terpilih dengan kualitas dan prestasi sudah terbukti yang dipanggil ke pelatnas. Adapun atlet-atlet lain difokuskan ke pelatda atau pelatnas desentralisasi.
”Secara tidak langsung, ini juga untuk menghidupkan persaingan di antara atlet untuk masuk pelatnas dan juga menghidupkan pembinaan di daerah,” ujarnya.
Saat kepengurusan maupun ketua baru didapat dari Kongres PB PASI pada Desember mendatang, tambah Tigor, PB PASI berupaya mengubah paradigma organisasi. Ke depan, PB PASI akan lebih mandiri dalam pendanaan, antara lain menghidupkan industri atletik yang sedang berkembang lewat sejumlah ajang lari.
”Kami juga berupaya mencari ketua baru yang idealnya berusia produktif, bisa mengoptimalkan potensi digital, mencintai olahraga, dan akan lebih baik kalau memiliki modal (berduit),” katanya.
Memastikan tidak kendur
Zacky, dalam kesempatan berbeda mengutarakan, dirinya berusaha memastikan pembinaan atlet maupun pelatih tidak kendur di tengah masa sulit keterbatasan anggaran dan wabah Covid-19 ini. Selanjutnya, dia berupaya mendorong semua pengurus untuk segera menginventaris calon ketua umum baru untuk diajukan pada Kongres PB PASI nanti.
”Untuk saat ini, PB PASI akan selalu aktif saling berkomunikasi dengan pengurus daerah dan pusat melalui pertemuan daring. Kami berusaha memastikan pembinaan atlet ataupun program latihan terus berlanjut yang saat ini banyak di desentralisasi,” tutur Zacky yang mantan Kepala Badan Intelien ABRI tersebut.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, pasca ditinggal Bob Hasan, PB PASI memang harus beradaptasi dengan suasana baru. Mereka harus lebih mandiri dan kreatif untuk memastikan keberlanjutan roda organisasi dan pembinaan. Selain harus pandai mencari sponsor, mereka pun harus jeli untuk menggelar ajang yang bisa menghasilkan uang untuk organisasi maupun pembinaan.
Berkaca pada Korea Selatan atau Amerika Serikat, pengelola ajang lari yang ada selalu memberikan kontribusi dari keuntungan ajang bersangkutan untuk federasi terkait. ”Kami juga tidak akan lepas tangan. Setiap cabang olahraga yang bisa membuktikan prestasinya di tingkat internasional, termasuk PB PASI, kami pasti akan memprioritaskan anggaran bantuan pelatnas untuk mereka. Sekarang, kami juga berusaha mencarikan bapak angkat untuk cabang-cabang seperti itu, antara lain bapak angkat dari BUMN,” ujarnya.
Pelari putri nomor gawang 100 meter Emilia Nova menuturkan, setelah tak ada Bob Hasan, para atlet berharap PB PASI tetap memperhatikan kebutuhan atlet demi peningkatan prestasi, mulai dari kebutuhan suplemen hingga mengikuti kejuaraan internasional. Sebab, itu merupakan salah satu kunci prestasi atlet di era Bob Hasan. ”Nantinya, kami berharap PB PASI bisa mendapatkan sosok ketua umum yang sama baiknya dengan Pak Bob Hasan,” pungkasnya.