Laga kontra Everton menjadi laga krusial bagi Leicester City untuk mempertahankan posisi mereka di peringkat tiga besar Liga Inggris. Jika gagal pada laga ini, posisi mereka bisa diambil alih oleh Chelsea.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LIVERPOOL, SELASA - Leicester City membutuhkan lebih banyak poin untuk menjaga posisi mereka di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Inggris. Masalahnya, tim yang dijuluki ”Si Rubah” ini tidak lagi ganas seperti yang mereka perlihatkan pada paruh pertama musim ini.
Apabila penampilan Leicester masih ”jinak”, mereka akan jadi santapan Everton pada laga yang akan berlangsung di Stadion Goodison Park, Kamis (2/7/2020) pukul 00.00 WIB. Dalam dua laga pertama sejak Liga Inggris dilanjutkan pada Juni ini, Everton sudah menahan imbang sang juara, Liverpool, 0-0, dan kemudian mengalahkan Norwich City, 1-0.
Adapun Leicester belum merasakan kemenangan sejak “Project Restart” itu bergulir. Mereka ditahan imbang Watford, 1-1, dan Brighton and Hove Albion, 0-0. Pada laga perempat final Piala FA, Si Rubah dikalahkan Chelsea, 0-1.
Penampilan Leicester sekarang sangat kontras jika dibandingkan dengan penampilan mereka selama Agustus hingga pertengahan Desember 2019. Dalam 16 laga selama periode itu, Leicester hanya kalah dan imbang masing-masing dua kali. Ketika menang, mereka kerap mencetak lebih dari dua gol per laga, bahkan pernah membantai Southampton, 9-0.
Leicester mulai goyah sejak awal tahun, dan produktivitas mereka di depan gawang lawan menurun. Agresivitas dan efektivitas dalam menyerang kemudian menjadi harapan utama Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, terhadap lini depan mereka saat melawan Everton.
Artinya, Rodgers harus mengurai masalah yang menyebabkan striker mereka, Jamie Vardy, tidak lagi tajam. Ia melihat ada masalah secara tim ketika Vardy tidak banyak mendapat pasokan bola. Rodgers pun ingin para penyerang sayap dan gelandang lebih agresif menciptakan peluang gol agar tugas Vardy menjadi lebih ringan.
Vardy, yang terakhir kali mencetak dua gol saat mengalahkan Aston Vila, 4-0, Maret lalu, bukan tipikal penyerang yang bisa menciptakan peluang golnya sendiri. ”Ia adalah penyelesai akhir sejati. Kekuatannya ada di dalam kotak penalti lawan. Saya ingin pemain lain lebih banyak mengoper bola kepadanya,” kata Rodgers dikutip Leicestershire Live.
Kreativitas dalam menyerang menjadi perhatian khusus Rodgers, mengingat mereka pernah membutuhkan keberuntungan mengalahkan Everton, 2-1, Desember lalu. Leicester bisa memenangi laga itu setelah mencetak gol kemenangan pada menit ke-90+4 melalui Kelechi Iheanacho.
Apalagi Manajer Everton Carlo Ancelotti sudah memberi peringatan kepada Leicester bahwa bek Yerry Mina bisa kembali bermain setelah pulih dari cedera. Adapun bek Djibril Sidibe juga bisa mulai berlatih akhir pekan ini. ”Penting untuk memiliki skuad yang lengkap karena kami memasuki periode yang menuntut kami memainkan banyak laga (dalam waktu singkat),” kata Ancelotti dikutip BBC.
Dibayangi Chelsea
Leicester, kata Rodgers, perlu memperbaiki masalah hilangnya intensitas yang membuat mereka bisa dikalahkan Chelsea pada laga terakhir di ajang Piala FA. Tanpa intensitas yang tinggi saat melawan Everton, Chelsea berpeluang merebut posisi Leicester di peringkat tiga Liga Inggris.
Chelsea kini berada di posisi keempat dengan 54 poin, satu poin di bawah Leicester, sebelum menghadapi West Ham United di saat yang sama, Kamis pukul 02.15 WIB. Jika Chelsea mengalahkan West Ham dan Leicester dikalahkan Everton, maka Chelsea naik ke peringkat ketiga dengan 57 poin.
Dalam lima laga di semua kompetisi sejak awal Maret lalu, Chelsea selalu menang dan tren positif ini menjadi ancaman bagi West Ham yang berusaha menjauh dari zona degradasi. “Saya senang bisa memenangi laga-laga terakhir. Kami harus tetap fokus pada setiap bagian dari permainan, khususnya pertahanan tim dan aspek etos kerja,” kata Manajer Chelsea Frank Lampard seperti dilansir laman klub.
Kendala yang dihadapi Chelsea adalah kondisi Christian Pulisic yang masih diragukan bisa tampil karena mengalami masalah pada bagian otot betisnya. Masalah itu dirasakan Pulisic usai mengalahkan Leicester pada laga Piala FA.
Namun, Chelsea merasakan energi baru karena Timo Werner dan Hakim Ziyech, resmi menjalani kontraknya sebagai bagian dari skuad “The Blues” mulai Rabu (1/7/2020) ini. Kedua pemain itu dipersiapkan untuk menghadapi musim depan sehingga tidak bisa bermain untuk musim ini.
Setidaknya, Chelsea sudah punya tambahan kekuatan di lini serang yang sangat berguna apabila mereka berhasil meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Tugas mereka saat ini adalah tetap mempertahankan posisi di peringkat empat besar, atau sekaligus menggusur Leicester demi meraih tiket tersebut. (REUTERS)