Pebulu tangkis senior tampil lebih konsisten pada Sesi I hari pertama Mola TV PBSI Home Tournament nomor ganda campuran di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejutan yang diharapkan dari pemain muda belum tampak pada Sesi I hari pertama Mola TV PBSI Home Tournament nomor ganda campuran di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Pebulu tangkis yang lebih senior sebagai lawan mereka tampil lebih konsisten hingga bisa memenangi pertandingan dalam dua gim.
Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil, misalnya, kalah dari senior mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 15-21, 10-21, pada persaingan Grup D. Padahal, Teges/Indah menjadi salah satu pasangan muda yang diharapkan membuat kejutan.
Pemain yang masing-masing berusia 18 tahun itu menjuarai dua dari tiga turnamen pada tahun ini. Indah, pemain nomor satu dunia ganda campuran yunior, dan Teges, peringkat kelima dunia, menjuarai Belanda dan Jerman Yunior Grand Prix, Maret.
Dua turnamen tersebut menjadi bagian dari empat turnamen berlevel tertinggi pada kategori yunior. Dua lainnya adalah India dan Indonesia Grand Prix yang penyelenggaraannya, Agustus, dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Saat melawan Hafiz/Gloria, mereka unggul pada awal setiap gim. Namun, Teges/Indah banyak memberi poin gratis bagi senior berperingkat kedelapan dunia itu dari kesalahan mereka.
Teges/Indah masih belum konsisten menerapkan pola main mereka, sebetulnya mereka punya pola yang bagus, tetapi mereka belum bisa tahan di pola itu. Kami banyak manfaatkan celah ini tadi.
”Teges/Indah masih belum konsisten menerapkan pola main mereka. Sebetulnya mereka punya pola yang bagus, tetapi mereka belum bisa tahan di pola itu. Kami banyak manfaatkan celah ini tadi,” kata Hafiz, tentang kunci kemenangan mereka, dalam laman PP PBSI.
Kemenangan tersebut, juga, didapat setelah Hafiz/Gloria mampu membiasakan diri kembali dalam suasana pertandingan setelah tiga bulan tak berkompetisi karena pandemi Covid-19. ”Karena sudah lama tidak bertanding, tadi mengingat-ingat lagi kebiasaan kami di lapangan. Kami juga berusaha berkomunikasi dengan baik,” kata Gloria.
Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso juga menang atas pasangan lebih muda, Ghifari Anandaffa Prihardika/Angelica Wiratama, 21-12, 21-15, di Grup B. Adnan mengatakan, kemenangan tersebut didapat karena dirinya dan Mychelle menerapkan permainan menyerang sejak awal.
Adnan/Mychelle juga berhasil memanfaatkan belum rapinya koordinasi Ghifari dan Angelica yang baru dipasangkan pada tahun ini dan belum sempat tampil dalam pertandingan. Pada 2019, Angelica bergonta-ganti pasangan, di antaranya dengan Renaldi Samosir, Alfian Eko Prasetya, dan Zachariah Josiahno Sumanti.
”Kami memang harus siap dari awal permainan, harus menekan lebih dulu, jangan sampai kami yang diserang lawan duluan,” kata Adnan dalam laman PP PBSI.
Meski menang dua gim, Adnan/Mychelle belum kembali ke performa terbaik. Mereka mengatakan, ada penurunan pada daya tahan fisik saat bertanding akibat kosongnya pertandingan dalam tiga bulan terakhir.
Sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari terlalu tangguh bagi Muhammad Yusuf Maulana/Lanny Tria Mayasari. Pada persaingan di Grup C, Rinov/Pitha menang 21-12, 21-9 atas pasangan yang masing-masing berusia 19 dan 18 tahun itu.
”Mungkin mereka berada di bawah tekanan, sebetulnya mereka bagus kok. Kami semua di tim ganda campuran, perbedaannya tidak terlalu jauh. Mungkin tadi ada faktor tegang, jadi poinnya jauh,” tutur Rinov.
”Kami bersyukur bisa tampil baik hari ini karena sebetulnya kondisi saya tidak 100 persen fit, tapi tadi kami bisa langsung beradaptasi ke pertandingan,” tambah Pitha.
Turnamen internal PBSI ini diselenggarakan untuk mengisi kekosongan kompetisi internasional, sejak pertengahan Maret, karena pandemi Covid-19. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) berencana menggelar lagi kompetisi pada Agustus dengan tetap memperhatikan perkembangan situasi semua negara, terutama negara yang menjadi tuan rumah.
Turnamen digelar setiap Rabu-Jumat untuk setiap nomor sejak 24-26 Juni. Dalam persaingan ganda putra, sebagai nomor pertama yang menggelar pertandingan, Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Rambitan menjadi juara.
Tak seperti ganda putra yang merotasi pasangan pada pertandingan pekan lalu, tak ada perubahan yang dilakukan pada ganda campuran. Tim pelatih dan PBSI ingin memberi kesempatan kepada pasangan muda untuk bersaing dengan senior-senior mereka.
Sebaliknya, para pemain senior, seperti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz/Gloria, akan mendapat ujian dari ”adik-adik” yang akan menjadi penerus mereka.
Potensi perlawanan ketat pada senior bisa diperlihatkan Rinov/Pitha, termasuk Teges/Indah yang kalah pada penampilan pertama.
Rinov/Pitha, juara dunia yunior 2017, memasuki tahun kedua dalam latihan di pelatnas utama. Mereka masih menjalani tahap awal persaingan dengan pasangan-pasangan elite dunia, salah satunya Praveen/Melati, pasangan peringkat keempat dunia yang merupakan juara All England.
”Kekuatan ganda campuran cukup merata, banyak kemungkinan yang akan terjadi. Pemain-pemain muda punya kesempatan untuk bisa mengalahkan yang di atas mereka,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti sebelum dimulainya turnamen ganda campuran.
Sebanyak 11 ganda campuran bertanding dalam empat grup. Dua pasangan terbaik dari tiap grup, setelah bersaing dengan format round robin, berhak tampil pada perempat final. Lawan pada babak delapan besar ini akan ditentukan melalui undian lagi dan tak tertutup kemungkinan terjadi pertemuan dengan lawan yang sama dalam penyisihan grup.
Pembagian Grup Ganda Campuran
Grup A
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Andika Ramadiansyah/Marsheilla Gischa Islami
Grup B
Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati
Ghifari Anandaffa Prihardika/Angelica Wiratama
Grup C
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari
Zacharia Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela
Muhammad Yusuf Maulana/Lanny Tria Mayasari
Grup D
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja
Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow
Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil